@chinhdaotamdechovui: Nửa đời mái tóc chớm pha sương. Vay trả, trả vay suốt chặng đường. Một ngày bất chợt ta nhìn lại Thấy nợ thân mình một chữ Thương #chinhdaotam #kevodanh #dechovui

Chính Đạo Tâm - Để Cho Vui
Chính Đạo Tâm - Để Cho Vui
Open In TikTok:
Region: VN
Wednesday 01 October 2025 10:44:01 GMT
755437
9209
187
1249

Music

Download

Comments

thanhtho557825
thánh thơ :
Thương thì biết đấy bởi còn vương Vương tiền vương bạc vương tình nghĩa Tính toán sao đây đẹp đủ đường Bởi thế giật mình khi nhìn lại Thấy cuộc đời mình thật đáng thương 🤭🤭🤭
2025-10-01 17:04:50
71
nguyen_thanh.linh
thanh lĩnh na :
Bái Ngài !!!
2025-10-01 13:09:23
3
ungson9999
Ưng Sơn :
Ngon lành Tuyet vời haha 😁😁😁🥰🥰🥰🥰
2025-10-26 01:29:46
0
userhpjn5pqhfm
Nguyễn minh sơn :
biết là vậy nhưng không cách nào khác bạn ơi.
2025-10-25 00:35:10
0
bin_bin_sang210323
Minh Lai😎 :
Trả có gì thương cả.đã là con người thì phải có trách nhiệm
2025-10-06 15:59:33
0
vutienvy2
Tiến Vỹ :
Hay,sao mà chuẩn vậy...
2025-10-10 04:47:17
0
trungmaokhe
Bình thường thôi :
Nửa đời mái tóc chớm pha sương.
2025-10-07 12:26:52
0
buithivinh1976
Vĩnh Bùi :
chỉ có mình thương mình chứ không ai thương mình hết
2025-10-01 13:42:28
6
nguyenthely388
Nguyễn Thế Lý :
hay quá đi bạn ơi 💖💖💖💖💖💖💖
2025-10-09 02:08:49
0
user4477197458495
Huyền :
hay❤
2025-10-07 22:47:46
0
toan5959
Toàn :
hay qua ban oi🥰🥰🥰🥰🥰
2025-10-07 06:28:26
0
tan.chi.fong.moe
Tan Chi Fong Moe :
chuẩn anh trai
2025-10-09 01:52:28
0
vannguyenland1992
Thiện Thanh Nest :
Hay quá
2025-10-09 01:29:21
0
dangdungdoor79
ĐăngDũngDoor79 :
Hay quá ạ 🥰
2025-10-09 00:18:45
0
13445tabc
! :
chuẩn
2025-10-09 17:17:30
0
nguyntm920
tâm cò :
Tóc bạc la đâu phải giải dầu sương gió ma để đối phó ba nợ nầng thôi
2025-10-07 12:43:48
0
ccao.nguyen
Cao Nguyên :
Bác nói e đấy à 🤣🤣
2025-10-05 14:03:09
2
khuyennguyen.268
Khuyên Nguyên♥268 :
hay quá anh🥰🥰🥰
2025-10-07 01:43:14
0
giacngo121
Giác ngộ :
Cái kết tàn kë thắng người thua . Nhân thế cuộc đời lúc suy lúc thịnh. Bậc nam nhi sợ gì suy hay thịnh . Ngẩng cao đầu tiếp bước mà đi
2025-10-06 12:01:17
1
user8827722148007
user8827722148007 :
hay
2025-10-04 06:45:39
0
mcipm
Bầu trời biên giới :
nay làm thơ à anh
2025-10-04 07:36:04
1
e1594..nguyn.i
ủe1594. Nguyễn Đại :
đúng rồi
2025-10-06 00:29:26
1
cokhibaotoan80
Cơ Khí Bảo Toàn :
quá hay
2025-10-01 16:31:19
1
hanhdang694
Cỏ Dại i 79 :
mình nghĩ lại hãy thương lấy chính mình ạ !
2025-10-03 13:51:25
1
thanhthat33
thành thật :
thấm, .. bao đêm giấc ngủ chập chờn cũng vi tiền..
2025-10-10 15:06:47
1
To see more videos from user @chinhdaotamdechovui, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Warga Semakin Geram, Aktivitas PETI di Pasaman Makin Menggila Diduga Pemerintah Setempat Tutup Mata Pasaman, Sumbar Gelombang kemarahan warga Pasaman semakin memuncak. Aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) atau ilegal mining yang diduga menggunakan alat berat jenis excavator kembali menjadi tontonan sehari-hari di berbagai titik wilayah Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Sabtu 25/10/2025. Alih-alih menunjukkan tanda pemberantasan, aktivitas ilegal ini justru seolah dilestarikan. Excavator diduga milik pengusaha bebas melintas di jalan umum yang baru saja diperbaiki warga, tanpa peduli kerusakan parah yang kembali ditinggalkan di belakangnya. Pemerintah? Diduga hanya bungkam, pura-pura tidak melihat. Jalan Baru Diperbaiki, Kembali Hancur Dihajar Excavator Di kawasan Kampung Mangkumang, Lubuk Parupuk, Jorong Sepakat, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Duo Koto, satu unit excavator kembali terpantau melintas pada Kamis 23/10/2025. Baru dua hari warga menambal jalan tersebut menggunakan semen swadaya, kini hasil jerih payah mereka hancur lagi hanya dalam hitungan jam. “Kami ini harus mengadu sama siapa? Dua hari kami memperbaiki jalan di depan kedai, sudah lewat lagi alat berat. Geram rasanya. Kami bukan orang tak punya pemerintah,” keluh pemilik kedai dengan nada kecewa saat ditemui awak media. Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, pihak yang mengaku sebagai pemilik alat dengan inisial RNC hanya menjawab singkat bahwa benar excavator itu miliknya. Namun ia tidak memberikan penjelasan detail perihal izin melintas ataupun tujuan alat berat tersebut dibawa ke lokasi. Instruksi Gubernur Seolah Hanya Kertas Tak Bertaring Lebih ironis lagi, persoalan ini muncul di tengah gencarnya instruksi Gubernur Sumatera Barat Nomor 2/INST 2025 mengenai pencegahan, penertiban, dan penegakan hukum terhadap PETI. Alih-alih dilaksanakan, instruksi itu justru tampak hanya menjadi pajangan, tak lebih dari arsip tanpa nyawa. Warga mengaku bingung. Apakah pemerintah benar-benar sedang memerangi PETI atau justru membiarkan lahan rusak sementara keuntungan mengalir pada segelintir pihak? Wali Nagari Ikut Keberatan Wali Nagari Simpang Tonang Selatan, Alfisar, juga menyuarakan kekesalan yang sama. “Tentu kami keberatan. Jalan nagari sudah dibangun pemerintah, tapi kalau alat berat terus dibiarkan melintas, sekejap saja rusak kembali,” ujarnya tegas. Di beberapa titik wilayah Kecamatan Duo Koto, aktivitas diduga PETI bahkan berlangsung terang-terangan. Lalu lintas alat berat bak parade tanpa hambatan, seakan hukum berhenti bekerja. Pertanyaan Menggantung: Siapa yang Bermain? Masyarakat menuntut jawaban. Siapa sebenarnya “bos besar” di balik lalu-lalang alat berat ini? Mengapa tindakan tegas tak kunjung datang? Instruksi Gubernur dianggap jelas, tapi mengapa di lapangan seperti sunyi tanpa penegakkan? Hingga berita ini diterbitkan, belum ada satupun pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Pasaman maupun aparat penegak hukum terkait aktivitas PETI yang diduga semakin menggila ini. Identitas dan izin alat berat yang melintas pun masih dalam upaya konfirmasi lebih lanjut oleh awak media. Sementara itu, warga hanya bisa menatap jalan yang kembali berlubang. Geram. Kecewa. Dan mulai kehilangan kepercayaan.
Warga Semakin Geram, Aktivitas PETI di Pasaman Makin Menggila Diduga Pemerintah Setempat Tutup Mata Pasaman, Sumbar Gelombang kemarahan warga Pasaman semakin memuncak. Aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) atau ilegal mining yang diduga menggunakan alat berat jenis excavator kembali menjadi tontonan sehari-hari di berbagai titik wilayah Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Sabtu 25/10/2025. Alih-alih menunjukkan tanda pemberantasan, aktivitas ilegal ini justru seolah dilestarikan. Excavator diduga milik pengusaha bebas melintas di jalan umum yang baru saja diperbaiki warga, tanpa peduli kerusakan parah yang kembali ditinggalkan di belakangnya. Pemerintah? Diduga hanya bungkam, pura-pura tidak melihat. Jalan Baru Diperbaiki, Kembali Hancur Dihajar Excavator Di kawasan Kampung Mangkumang, Lubuk Parupuk, Jorong Sepakat, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Duo Koto, satu unit excavator kembali terpantau melintas pada Kamis 23/10/2025. Baru dua hari warga menambal jalan tersebut menggunakan semen swadaya, kini hasil jerih payah mereka hancur lagi hanya dalam hitungan jam. “Kami ini harus mengadu sama siapa? Dua hari kami memperbaiki jalan di depan kedai, sudah lewat lagi alat berat. Geram rasanya. Kami bukan orang tak punya pemerintah,” keluh pemilik kedai dengan nada kecewa saat ditemui awak media. Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, pihak yang mengaku sebagai pemilik alat dengan inisial RNC hanya menjawab singkat bahwa benar excavator itu miliknya. Namun ia tidak memberikan penjelasan detail perihal izin melintas ataupun tujuan alat berat tersebut dibawa ke lokasi. Instruksi Gubernur Seolah Hanya Kertas Tak Bertaring Lebih ironis lagi, persoalan ini muncul di tengah gencarnya instruksi Gubernur Sumatera Barat Nomor 2/INST 2025 mengenai pencegahan, penertiban, dan penegakan hukum terhadap PETI. Alih-alih dilaksanakan, instruksi itu justru tampak hanya menjadi pajangan, tak lebih dari arsip tanpa nyawa. Warga mengaku bingung. Apakah pemerintah benar-benar sedang memerangi PETI atau justru membiarkan lahan rusak sementara keuntungan mengalir pada segelintir pihak? Wali Nagari Ikut Keberatan Wali Nagari Simpang Tonang Selatan, Alfisar, juga menyuarakan kekesalan yang sama. “Tentu kami keberatan. Jalan nagari sudah dibangun pemerintah, tapi kalau alat berat terus dibiarkan melintas, sekejap saja rusak kembali,” ujarnya tegas. Di beberapa titik wilayah Kecamatan Duo Koto, aktivitas diduga PETI bahkan berlangsung terang-terangan. Lalu lintas alat berat bak parade tanpa hambatan, seakan hukum berhenti bekerja. Pertanyaan Menggantung: Siapa yang Bermain? Masyarakat menuntut jawaban. Siapa sebenarnya “bos besar” di balik lalu-lalang alat berat ini? Mengapa tindakan tegas tak kunjung datang? Instruksi Gubernur dianggap jelas, tapi mengapa di lapangan seperti sunyi tanpa penegakkan? Hingga berita ini diterbitkan, belum ada satupun pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Pasaman maupun aparat penegak hukum terkait aktivitas PETI yang diduga semakin menggila ini. Identitas dan izin alat berat yang melintas pun masih dalam upaya konfirmasi lebih lanjut oleh awak media. Sementara itu, warga hanya bisa menatap jalan yang kembali berlubang. Geram. Kecewa. Dan mulai kehilangan kepercayaan.

About