@istanatimur.01: Kesalahan yang merendahkannya: ketika kita jatuh karena salah, malu, atau gagal, ada peluang besar untuk introspeksi. Kesalahan itu memaksa kita melihat sisi lemah diri, membuka pintu pengakuan, meminta maaf, dan belajar ulang. Jika diberi ruang, pengalaman pahit ini menumbuhkan empati, kerendahan hati, dan kesiapan untuk memperbaiki diri—kualitas yang membuat hubungan dan karakter kita lebih tahan lama. Pencapaian yang membuat sombong: sebaliknya, keberhasilan yang hanya menumbuhkan rasa hebat diri sering menutup telinga. Orang yang terbuai prestasi cenderung lupa proses, melupakan jasa orang lain, dan menjadi cepat mengukur nilai manusia dari posisi atau label. Hasilnya bukan kehormatan sejati, melainkan isolasi sosial: pujian hari ini bisa berubah jadi kebencian besok saat kesalahan muncul. Mengapa yang pertama lebih bernilai? Rendah hati setelah salah berarti kamu memilih pertumbuhan daripada citra. Itu tanda kekuatan batin—mau menerima kenyataan, bertanggung jawab, dan berproses. Sementara pencapaian tanpa kesadaran mudah jadi duri: sementara bangga, tapi rapuh saat tantangan datang. Di banyak tradisi spiritual dan etika, kerendahan hati dianggap lebih mulia karena menghasilkan kebaikan yang berkelanjutan. Lebih berguna menjadi manusia yang tumbuh dari luka daripada menjadi manusia yang tinggi oleh pujian tetapi mudah roboh. #promoseruweekend #filsufsejati #fypシ゚ #History #religion

KAISAR API 🔥

Open In TikTok:

Region: ID

Wednesday 01 October 2025 22:00:16 GMT