@prllykstlg:

L🍒
L🍒
Open In TikTok:
Region: ID
Friday 03 October 2025 04:04:07 GMT
61583
5825
25
288

Music

Download

Comments

mrydngkidla
Tehpoci :
Mo suka posting ulang😭🤣
2025-10-03 13:05:27
0
airline30092015
cwekndis😖🤧 :
pertama spa kwa
2025-10-03 04:13:08
0
ainun.bano
Ainoooo🦄 :
Asliii😭🤣
2025-10-03 10:17:15
1
surianysuhu21
Suriani Suhu :
kalo so ulang² sudah jo ilang kalo ilang
2025-10-04 10:37:33
0
dara44_11
dara44_11 :
validddd
2025-10-03 14:49:56
0
firstdaughter2023
nurlaila :
m sru cari? MLASS lebe bae kt bscrol tiktok smpee pagi😇
2025-10-04 06:01:06
0
10chocollate
Melll💅🏻 :
Gaga menn🙌🏻
2025-10-03 10:35:35
0
meydinamadi
meydina :
ilang klo mo ilang, b natal sndiri toh e 😂
2025-10-03 08:55:44
0
icaaaaaak3
hi, ini icha :
kalo kata li pialera "blm tau saya?"🤪🤪🤙🏻🤙🏻
2025-10-03 12:59:01
0
thaniaa_helenaa
Taniaa⭒๋𐙚 :
@lethaaa𐙚 aww🤣🤣🤣
2025-10-03 10:40:39
0
qytee6
@qyte🍭 :
@ig: dindahusain 🤣
2025-10-05 02:16:15
0
ramaahhhhhhh
amaayy𐙚˙ :
🤣🤣
2025-10-05 01:46:23
0
silmakaminan_02
sisil🌷 :
@nandamndhri3 🤣
2025-10-05 00:21:04
0
urlove_1801
sassygrl :
@nin
2025-10-04 16:31:09
0
vitaali31
vita :
@UltraCoklat
2025-10-04 12:04:42
0
sassmittaaa
𝐢𝐭𝐭𝐚𝐚𝐚𝐚 :
@A @🧚🏻‍♀️🧚🏻‍♀️ 🤭🤙🏻
2025-10-03 10:05:18
0
pinkafzghania
PinkBunda :
@Dindoong @Freeongkir25 pke ilmu tuyul jeeee🤣🤣
2025-10-03 12:38:51
0
To see more videos from user @prllykstlg, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#POV Semua orang mengenalnya sebagai sosok yang sempurna. Kim Mingyu sosoknya yang tinggi, tampan, berkarisma. Setiap kali ia melangkah di atas panggung, sorot lampu selalu mengikuti. Kamera berusaha menangkap setiap sudut wajahnya, penonton menjerit hanya karena satu lambaian tangannya. Senyumnya dianggap hadiah, suaranya dijadikan alasan untuk terus bertahan oleh banyak orang. Ia adalah idola, panutan, lelaki yang mustahil memiliki kekurangan. Di luar sana, dunia melihatnya sebagai malaikat yang turun dalam wujud manusia. Ia dijunjung, dipuja, dan dicintai. Semua percaya bahwa kehidupan Mingyu hanyalah kilau, sempurna tanpa cela. Namun apa yang mereka tahu hanyalah permukaan. Di balik pintu apartemen mewahnya, tersembunyi rahasia yang tak seorang pun boleh tahu. Rahasia yang dijaga Mingyu sekuat tenaga, seakan satu kebocoran kecil bisa meruntuhkan seluruh dunianya. Rahasia itu adalah kamu. Kamu yang tidak pernah terlihat di depan kamera. Kamu yang tidak pernah muncul di media, tak pernah disebut dalam wawancara. Tidak ada yang tahu tentangmu, karena Mingyu menjadikanmu bagian dari hidupnya yang paling tersembunyi. Kamu adalah sisi dirinya yang hanya ia biarkan hidup ketika lampu sorot padam dan tirai tertutup. Kamu adalah orang yang ia sembunyikan, bukan karena ia malu, tetapi karena sesuatu dalam dirinya yang sulit dijelaskan. Baginya, kamu terlalu berharga untuk dibagi dengan dunia luar. Di balik senyumnya yang memikat jutaan hati, hanya ada satu kenyataan kelam bahwa kamu adalah rahasia sekaligus penjara yang ia ciptakan sendiri. Di mata dunia, Mingyu adalah pria yang bebas, penuh pesona. Setiap sorotan kamera menangkap sisi terbaiknya, seolah hidupnya hanyalah cahaya. Namun di matanya sendiri, kamu bukan sekadar kekasih. Kamu adalah miliknya. “Permataku,” begitu ia sering menyebutmu, dengan suara rendah dan senyum yang bagi dunia terasa menenangkan, tapi di matamu, senyum itu lebih mirip sebuah jerat. Kata itu menempel di kepalamu, membuatmu sadar bahwa di balik kelembutannya, ada klaim yang tidak pernah bisa kamu tolak. Kamu pernah mencoba kabur. Berkali-kali. Saat dia tur ke luar negeri, saat jadwalnya padat, bahkan pernah nekat berlari di tengah malam dengan tas kecil berisi pakaian seadanya. Kamu kira saat itu akan berhasil. Kamu kira jarak bisa menyelamatkanmu. Tapi entah bagaimana, Mingyu selalu menemukanmu. Kadang ia muncul dengan tatapan dingin, mata gelap yang membuatmu tak berani bicara. Kadang ia datang dengan pelukan hangat, seolah menutupi segala kesalahan dengan kasih sayang yang menyesakkan. Dan setiap kali kamu kembali lagi padanya, bukan karena rela, tapi karena dia tidak pernah memberimu pilihan. Suatu malam, setelah gagal kabur lagi, Mingyu menatapmu lama. Napasnya berat, tapi wajahnya tetap indah, tetap karismatik seperti yang semua orang puja. Hanya saja kali ini, karisma itu menusuk seperti sebilah pisau. “Kamu belum ngerti, ya?” suaranya rendah, hampir seperti bisikan. Jari-jarinya menahan dagumu, memaksa matamu bertemu dengan matanya. “Dunia luar itu terlalu bahaya. Disini kamu akan aman. Aku jamin itu.” Kata-kata itu jatuh pelan, tapi terasa seperti belenggu yang melingkar di tubuhmu. Kamu ingin marah, ingin berteriak, tapi suara terhenti di tenggorokan. Yang ada hanya degup jantungmu yang berpacu dengan senyum tipisnya. Dan saat Mingyu menarikmu ke dalam dekapannya, kamu tahu bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkanmu dari pria yang bagi dunia adalah sosok sempurna, tapi bagimu, ia adalah penjara yang bernama cinta. Kamu pernah memberanikan diri lagi untuk kabur. Malam itu, ketika lampu-lampu kota berkedip di luar jendela apartemen, kamu mengemas barang-barangmu diam-diam. Napasmu tak beraturan, tanganmu gemetar saat memasukkan baju ke dalam koper kecil. Kamu menunggu saat yang tepat ketika Mingyu berangkat ke studio, ketika suaranya hilang ditelan pintu yang tertutup rapat. (lanjutannya di komen) #mingyu #seventeen #alternativeuniverse #seventeenaurecommendation
#POV Semua orang mengenalnya sebagai sosok yang sempurna. Kim Mingyu sosoknya yang tinggi, tampan, berkarisma. Setiap kali ia melangkah di atas panggung, sorot lampu selalu mengikuti. Kamera berusaha menangkap setiap sudut wajahnya, penonton menjerit hanya karena satu lambaian tangannya. Senyumnya dianggap hadiah, suaranya dijadikan alasan untuk terus bertahan oleh banyak orang. Ia adalah idola, panutan, lelaki yang mustahil memiliki kekurangan. Di luar sana, dunia melihatnya sebagai malaikat yang turun dalam wujud manusia. Ia dijunjung, dipuja, dan dicintai. Semua percaya bahwa kehidupan Mingyu hanyalah kilau, sempurna tanpa cela. Namun apa yang mereka tahu hanyalah permukaan. Di balik pintu apartemen mewahnya, tersembunyi rahasia yang tak seorang pun boleh tahu. Rahasia yang dijaga Mingyu sekuat tenaga, seakan satu kebocoran kecil bisa meruntuhkan seluruh dunianya. Rahasia itu adalah kamu. Kamu yang tidak pernah terlihat di depan kamera. Kamu yang tidak pernah muncul di media, tak pernah disebut dalam wawancara. Tidak ada yang tahu tentangmu, karena Mingyu menjadikanmu bagian dari hidupnya yang paling tersembunyi. Kamu adalah sisi dirinya yang hanya ia biarkan hidup ketika lampu sorot padam dan tirai tertutup. Kamu adalah orang yang ia sembunyikan, bukan karena ia malu, tetapi karena sesuatu dalam dirinya yang sulit dijelaskan. Baginya, kamu terlalu berharga untuk dibagi dengan dunia luar. Di balik senyumnya yang memikat jutaan hati, hanya ada satu kenyataan kelam bahwa kamu adalah rahasia sekaligus penjara yang ia ciptakan sendiri. Di mata dunia, Mingyu adalah pria yang bebas, penuh pesona. Setiap sorotan kamera menangkap sisi terbaiknya, seolah hidupnya hanyalah cahaya. Namun di matanya sendiri, kamu bukan sekadar kekasih. Kamu adalah miliknya. “Permataku,” begitu ia sering menyebutmu, dengan suara rendah dan senyum yang bagi dunia terasa menenangkan, tapi di matamu, senyum itu lebih mirip sebuah jerat. Kata itu menempel di kepalamu, membuatmu sadar bahwa di balik kelembutannya, ada klaim yang tidak pernah bisa kamu tolak. Kamu pernah mencoba kabur. Berkali-kali. Saat dia tur ke luar negeri, saat jadwalnya padat, bahkan pernah nekat berlari di tengah malam dengan tas kecil berisi pakaian seadanya. Kamu kira saat itu akan berhasil. Kamu kira jarak bisa menyelamatkanmu. Tapi entah bagaimana, Mingyu selalu menemukanmu. Kadang ia muncul dengan tatapan dingin, mata gelap yang membuatmu tak berani bicara. Kadang ia datang dengan pelukan hangat, seolah menutupi segala kesalahan dengan kasih sayang yang menyesakkan. Dan setiap kali kamu kembali lagi padanya, bukan karena rela, tapi karena dia tidak pernah memberimu pilihan. Suatu malam, setelah gagal kabur lagi, Mingyu menatapmu lama. Napasnya berat, tapi wajahnya tetap indah, tetap karismatik seperti yang semua orang puja. Hanya saja kali ini, karisma itu menusuk seperti sebilah pisau. “Kamu belum ngerti, ya?” suaranya rendah, hampir seperti bisikan. Jari-jarinya menahan dagumu, memaksa matamu bertemu dengan matanya. “Dunia luar itu terlalu bahaya. Disini kamu akan aman. Aku jamin itu.” Kata-kata itu jatuh pelan, tapi terasa seperti belenggu yang melingkar di tubuhmu. Kamu ingin marah, ingin berteriak, tapi suara terhenti di tenggorokan. Yang ada hanya degup jantungmu yang berpacu dengan senyum tipisnya. Dan saat Mingyu menarikmu ke dalam dekapannya, kamu tahu bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkanmu dari pria yang bagi dunia adalah sosok sempurna, tapi bagimu, ia adalah penjara yang bernama cinta. Kamu pernah memberanikan diri lagi untuk kabur. Malam itu, ketika lampu-lampu kota berkedip di luar jendela apartemen, kamu mengemas barang-barangmu diam-diam. Napasmu tak beraturan, tanganmu gemetar saat memasukkan baju ke dalam koper kecil. Kamu menunggu saat yang tepat ketika Mingyu berangkat ke studio, ketika suaranya hilang ditelan pintu yang tertutup rapat. (lanjutannya di komen) #mingyu #seventeen #alternativeuniverse #seventeenaurecommendation

About