@xukasub: nấu thịt kho tàu cho chó #dog #fyp #xuhuong #viral

Vua Chó Super Pro Max
Vua Chó Super Pro Max
Open In TikTok:
Region: VN
Friday 03 October 2025 07:52:45 GMT
14601
389
29
25

Music

Download

Comments

tienguyen09
Tiến :
sao nó tự đi lại dc v
2025-10-03 10:27:08
1
wujunjieol
Mie nie 🌸 :
lão đại kassan khu tự trị chó đây mà😌
2025-10-04 10:06:07
2
duong.thanh.vy
Dương Thanh Vy :
quá khứ lão nhị khu tự trị 😂
2025-10-03 10:09:06
9
wealllovefemboy
gg+ :
Ad có đớp bớt tập nào ko v, tập trước còn què mà
2025-10-04 04:22:30
0
jing.ryo
JING_RYO :
😂
2025-10-10 05:34:11
0
user6179154539106
Nguyen Ha573 :
🥰
2025-10-06 07:16:45
0
deleteall10
Xóa Hết :
😂
2025-10-05 16:27:56
0
30202705257hung
Đỗ Hùng :
😂😂😂
2025-10-05 15:32:45
0
thuan.elnino
lỏbita :
😂
2025-10-05 00:41:47
0
tran.thuan015
tran thuan :
😂😂😂
2025-10-04 16:16:39
0
user85109604
tuan anh :
😥
2025-10-04 13:06:55
0
.hong.an00
Đỗ Hoàng An :
🥰🥰🥰
2025-10-03 17:17:57
0
duckiee129
Em Duck🦆 :
❤️❤️❤
2025-10-03 11:39:46
0
user734987200920
Vũ Viện :
😂
2025-10-03 10:06:29
0
kennetroi1
️ :
🥰🥰🥰
2025-10-03 09:59:33
0
m_chien04
chín :
😂😂😂
2025-10-03 10:08:55
0
phwn.hun
Bông biết bay :
😁
2025-10-03 12:19:17
0
quangthang12d
chill đi nào 😌 :
mẹ ăn luông đồ của kassan
2025-10-06 14:22:09
0
To see more videos from user @xukasub, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#compaskota #ProvBanten  ‎*Jurnalis CompasKotaNews.com Diusir Saat Meliput Klarifikasi Dugaan Korupsi Dana Desa di Ragasmasigit* ‎ ‎*Serang, CompasKotaNews.com* — Insiden tidak menyenangkan dialami jurnalis CompasKotaNews.com, Toni Firdaus, saat menghadiri pertemuan klarifikasi antara LSM Macan Tunggal Banten dengan pihak Desa Ragasmasigit, Kecamatan Cerenang, Kabupaten Serang. Pertemuan tersebut awalnya digelar untuk membahas dugaan temuan pada program dana desa yang tengah menjadi sorotan publik. ‎ ‎Menurut penuturan Toni Firdaus, ia datang ke kantor desa bersama Ketua LSM Macan Tunggal Banten, Sapturi Rais, untuk mendengar penjelasan kedua belah pihak terkait dugaan penyimpangan dana desa. Namun, situasi mendadak berubah ketika Sekretaris Desa (Sekdes) datang dengan nada emosi. ‎ ‎“Saya belum sempat memperkenalkan diri sebagai jurnalis, dan pihak desa pun belum memperkenalkan diri secara resmi. Kami baru sebatas berbincang santai, belum masuk pada pokok persoalan,” jelas Toni. ‎ ‎Namun suasana memanas setelah Sapturi Rais menjelaskan maksud kedatangan LSM Macan Tunggal Banten yang sebelumnya melayangkan surat permintaan klarifikasi penggunaan dana desa, khususnya dalam program Ketapang. Menurut Toni, klarifikasi tersebut adalah hal wajar dalam konteks transparansi penggunaan anggaran desa. ‎ ‎Sayangnya, penjelasan itu justru ditanggapi dengan kemarahan oleh Sekdes. “Sekdes langsung menuduh bahwa Ketua LSM sering meminta uang dari kios pupuk subsidi di desa. Nada bicaranya meninggi, bahkan ia sempat mengebrak meja hingga air dalam gelas tumpah dan pecah,” tutur Toni. ‎ ‎Lebih lanjut, Toni mengaku bahwa dirinya kemudian diusir secara kasar dari ruang pertemuan. “Saya diusir terang-terangan dari ruang tamu sampai ke luar pagar kantor desa. Ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Desa Ragasmasigit, dan langsung mengalami perlakuan seperti itu,” ungkapnya kecewa. ‎ ‎Insiden ini menjadi perhatian serius, mengingat kejadian tersebut melibatkan unsur pemerintahan desa dan menghambat kerja jurnalis yang tengah melaksanakan tugas peliputan. Sementara itu, LSM Macan Tunggal Banten menyatakan akan tetap melanjutkan langkah hukum atas dugaan penyimpangan dana desa yang telah mereka temukan dan berencana melaporkannya ke Polda Banten. ‎ ‎Kasus ini diharapkan dapat menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak agar tetap mengedepankan keterbukaan, profesionalisme, dan menghormati kebebasan pers dalam menjalankan tugas jurnalistik demi kepentingan publik.
#compaskota #ProvBanten ‎*Jurnalis CompasKotaNews.com Diusir Saat Meliput Klarifikasi Dugaan Korupsi Dana Desa di Ragasmasigit* ‎ ‎*Serang, CompasKotaNews.com* — Insiden tidak menyenangkan dialami jurnalis CompasKotaNews.com, Toni Firdaus, saat menghadiri pertemuan klarifikasi antara LSM Macan Tunggal Banten dengan pihak Desa Ragasmasigit, Kecamatan Cerenang, Kabupaten Serang. Pertemuan tersebut awalnya digelar untuk membahas dugaan temuan pada program dana desa yang tengah menjadi sorotan publik. ‎ ‎Menurut penuturan Toni Firdaus, ia datang ke kantor desa bersama Ketua LSM Macan Tunggal Banten, Sapturi Rais, untuk mendengar penjelasan kedua belah pihak terkait dugaan penyimpangan dana desa. Namun, situasi mendadak berubah ketika Sekretaris Desa (Sekdes) datang dengan nada emosi. ‎ ‎“Saya belum sempat memperkenalkan diri sebagai jurnalis, dan pihak desa pun belum memperkenalkan diri secara resmi. Kami baru sebatas berbincang santai, belum masuk pada pokok persoalan,” jelas Toni. ‎ ‎Namun suasana memanas setelah Sapturi Rais menjelaskan maksud kedatangan LSM Macan Tunggal Banten yang sebelumnya melayangkan surat permintaan klarifikasi penggunaan dana desa, khususnya dalam program Ketapang. Menurut Toni, klarifikasi tersebut adalah hal wajar dalam konteks transparansi penggunaan anggaran desa. ‎ ‎Sayangnya, penjelasan itu justru ditanggapi dengan kemarahan oleh Sekdes. “Sekdes langsung menuduh bahwa Ketua LSM sering meminta uang dari kios pupuk subsidi di desa. Nada bicaranya meninggi, bahkan ia sempat mengebrak meja hingga air dalam gelas tumpah dan pecah,” tutur Toni. ‎ ‎Lebih lanjut, Toni mengaku bahwa dirinya kemudian diusir secara kasar dari ruang pertemuan. “Saya diusir terang-terangan dari ruang tamu sampai ke luar pagar kantor desa. Ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Desa Ragasmasigit, dan langsung mengalami perlakuan seperti itu,” ungkapnya kecewa. ‎ ‎Insiden ini menjadi perhatian serius, mengingat kejadian tersebut melibatkan unsur pemerintahan desa dan menghambat kerja jurnalis yang tengah melaksanakan tugas peliputan. Sementara itu, LSM Macan Tunggal Banten menyatakan akan tetap melanjutkan langkah hukum atas dugaan penyimpangan dana desa yang telah mereka temukan dan berencana melaporkannya ke Polda Banten. ‎ ‎Kasus ini diharapkan dapat menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak agar tetap mengedepankan keterbukaan, profesionalisme, dan menghormati kebebasan pers dalam menjalankan tugas jurnalistik demi kepentingan publik.

About