POV:kamu sudah menikah dengan Lee heeseung satu tahun yang lalu karena perjodohan.Kamu menerima perjodohannya bukan karena cinta tapi karena kekayaan heeseung yang tak terbatas membuatmu tidak bisa menolak.Namun di saat hari pertama setelah menikah heeseung harus terbang ke Turki untuk urusan bisnis. meski begitu uang jajanmu tidak pernah putus tiap bulannya. ------------------------------------ Kamu sedang berjalan santai di trotoar, kedua tanganmu memeluk buku catatan dan botol minum.Angin berhembus lembut, membuat rambut panjangmu terurai bebas. "Ugh, panas banget.Mau beli es krim dulu ah," gumammu sambil mengipasi wajah dengan telapak tangan.Kamu melangkah lebih cepat menuju gerobak es krim di seberang jalan.Namun, tanpa sengaja, tubuhmu menabrak seseorang yang berjalan dari arah berlawanan.Benturan itu cukup keras hingga membuatmu hampir terjatuh.Untung saja pria itu sigap meraih lenganmu."Maafkan saya, Anda tidak apa-apa?" suara dalam itu terdengar jelas di telingamu. Kamu mendongak, hendak memarahi orang yang menabrakmu. "Eh, liat-liat dong kalau jalan! Gue hampir jat—" kalimatmu terputus. Pandanganmu membeku."Heeseung? Dia udah balik dari Turki?" (ucapmu dalam hati)."Y/N?" (ucapnya). "B-bukan, anda salah orang,"kamu buru-buru menggeleng dan mencoba pergi. Namun tangannya langsung menarik pergelanganmu."Saya tidak salah orang.Namun kamu Y/N. Nama yang saya sebut di dalam ijab qabul, yang disaksikan banyak orang." Sekretaris dan bodyguard di belakangnya saling pandang, terdiam kaku. Tumben sekali Tuan mereka berbicara selembut itu pada seorang perempuan. Kamu menepis tangannya, melangkah mundur. "g-gue harus pergi,"ujarmu panik.Belum sempat bergerak jauh, bodyguard langsung menghadang langkahmu."Maaf, nyonya . Anda tidak bisa lewat." "minggir gak! Gue bukan nyonya kalian!"(protesmu). Heeseung maju dua langkah, menatapmu tanpa kata. Lalu tiba-tiba ia merunduk, mengangkat tubuhmu dengan mudah dalam gendongan ala bride style. "Ya ampun! Turunin gueee!!" (teriakmu sambil menutup muka). Heeseung hanya mendengus pelan. "Sepertinya kamu benar-benar lupa kalau kita sudah menikah." Para bodyguard dan sekretaris buru-buru membuka jalan, pura-pura tidak melihat ekspresi kagetmu. Ia membawamu terus menuju mobil hitam mengkilap yang sudah menunggu di depan lobi. Di kejauhan beberapa warga yang melihat sontak berteriak."Penculik! Ada penculik perempuan!" "Cepat tangkap dia!"Orang-orang mulai berlari mendekat, sebagian mengangkat ponsel untuk merekam."Mampus… ini semua gara-gara lo!"(gerutumu panik). Heeseung menoleh sekilas pada bodyguardnya. "Amankan." Beberapa bodyguard langsung membentuk barikade, menahan warga yang semakin ricuh.Sekretaris pribadinya juga angkat bicara,"Tenang, ini salah paham! Ini istri sah Tuan Heeseung!" Warga makin bingung."Istri?" "Ah mana mungkin… kayak adek-adek gini!" Kamu menutup wajah dengan kedua tanganmu. "Aduuh gue maluuu, gue dibilang diculik padahal digendong suami sendiri…"(gumammu) Sementara Heeseung hanya mengeratkan gendongan, menatapmu serius."Kalau kamu berhenti meronta, orang-orang juga tidak akan salah paham." Pintu mobil sudah terbuka oleh bodyguard.Dengan lembut, Heeseung menuntunmu lalu perlahan mendudukkan tubuhmu di kursi belakang, seolah takut kamu terluka sedikit pun.Ia berjongkok di luar mobil, sementara kamu sudah duduk di jok belakang, tubuhmu menghadap ke arahnya dengan kaki terayun keluar. "Ekspresi kaget kamu lucu."(tersenyum gemes)"Lo main gendong-gendong tanpa izin gue, gue kaget, marah, kesel tau nggak?!!."(wajahmu cemberut, bibirmu manyun). Heeseung menatap matamu,senyumnya samar. Dengan suara lembut,ia berkata pelan, "Maaf, istriku sayang.Saya minta izin gendong kamu… dan saya juga minta izin bawa kamu pulang, ya."Kamu terbelalak. Kata 'istriku sayang' terus bergema di kepalamu, membuat pipimu panas. #fyp #heeseung #POV #4u #xybca - @penaroseflower