@2_xf56: ياحلوو هالجمعه🤍🤍#باور_ثامن_اعجوبه #اكسبلورexplore @عبدالله | MOSKOO @FFearFFul/عبدالرحمن @Powr ibrahim @Faris @Suhaib - صهيب @C7GAMING

Lamia Al-Mutairi
Lamia Al-Mutairi
Open In TikTok:
Region: SA
Saturday 04 October 2025 22:00:31 GMT
5921
623
9
61

Music

Download

Comments

m1n2b8
user6940094283304 :
اول صلو على النبي
2025-10-04 22:11:00
0
randals39
رنــَــد الـشــمـرِي :
الله يدييمهااا فررحتت مرره شفتهم امس شكرا لراكان على السنابات الحلوووه ذي 🥹🤍
2025-10-05 16:36:07
1
ropowr
Ra /PowR 🇮🇶✨ :
تكفون الدعم شوف الفيديو فالقنه ❤🥹
2025-10-05 03:22:10
1
6assj4
J :
شكرا لراكان عالسنابات الحلوه ذي🥺❣❣
2025-10-05 03:29:07
5
g118820
67 :
انشهد
2025-10-04 22:08:18
1
fanpowruser608278078
غــلأ .107❣️ :
❤️❤️❤️❤
2025-10-06 11:03:04
0
2_xf56
Lamia Al-Mutairi :
@RayanTikT0k
2025-10-04 22:42:14
0
m1n2b8
user6940094283304 :
قل هو الله احد الله الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا احد
2025-10-04 22:11:35
0
To see more videos from user @2_xf56, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Dietrich Bonhoeffer lahir di Jerman pada tahun 1906 dalam keluarga yang terpelajar dan penuh kasih. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan kecintaan mendalam pada firman Tuhan. Saat anak-anak lain bermain, Dietrich kecil sering duduk membaca Alkitab atau mendengarkan musik klasik. Ia tahu sejak usia muda bahwa Tuhan memanggilnya untuk menjadi pendeta. Saat dewasa, dunia tempat Dietrich tinggal berubah drastis. Adolf Hitler naik ke tampuk kekuasaan dan membawa ideologi yang menindas dan kejam. Gereja dipaksa tunduk pada aturan pemerintah, dan banyak orang Kristen mulai diam. Namun, Dietrich tidak bisa tinggal diam. Ia mulai bersuara menentang kebijakan Nazi, terutama perlakuan mereka terhadap orang Yahudi. Ia bahkan bergabung dengan sebuah kelompok rahasia yang berusaha menggulingkan Hitler. Karena keberaniannya, Dietrich ditangkap oleh Gestapo—polisi rahasia Nazi yang dikenal kejam dan tanpa belas kasihan. Mereka menangkap siapa saja yang melawan pemerintah, tanpa perlu alasan atau pengadilan. Di dalam penjara, Dietrich tetap setia kepada Tuhan. Ia menulis surat-surat, doa, dan puisi yang menguatkan banyak orang, termasuk Von guten Mächten—sebuah puisi pengharapan yang ditulis tak lama sebelum ia dihukum gantung. Ia wafat pada usia 39 tahun, hanya beberapa minggu sebelum perang berakhir. Refleksi: Kita hidup di zaman yang berbeda, tetapi tantangannya tetap ada: berani bersuara untuk kebenaran, tetap setia kepada Kristus meski dunia menawarkan kenyamanan, dan mengasihi bahkan ketika itu berisiko. Bonhoeffer menunjukkan bahwa iman bukan sekadar kata-kata, tetapi sebuah tindakan nyata. Ia memilih kebenaran meski harus kehilangan kebebasan, bahkan nyawanya. Kadang kita takut kehilangan penerimaan orang lain jika kita hidup benar. Tapi ingat, kasih Kristus lebih besar dari rasa takut. Maukah kita, seperti Bonhoeffer, memilih jalan salib ketika dunia memaksa kita berkompromi? Mari Kita Berdoa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk teladan iman Dietrich Bonhoeffer. Kami kagum atas keberaniannya memilih kebenaran meski harus membayar mahal. Tolong kami agar tidak takut bersuara ketika melihat ketidakadilan. Beri kami hati yang setia, berani, dan penuh kasih—seperti Engkau. Kuatkan kami untuk hidup sesuai firman-Mu, walau itu tidak mudah. Dalam nama Yesus kami berdoa, amin. #RenunganHarian #FirmanTuhan #MotivasiKristen #kisahnyata #ayatalkitabharian #alkitabmotivasi #RenunganKristen #tokohrohani #kisahkristen
Dietrich Bonhoeffer lahir di Jerman pada tahun 1906 dalam keluarga yang terpelajar dan penuh kasih. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan kecintaan mendalam pada firman Tuhan. Saat anak-anak lain bermain, Dietrich kecil sering duduk membaca Alkitab atau mendengarkan musik klasik. Ia tahu sejak usia muda bahwa Tuhan memanggilnya untuk menjadi pendeta. Saat dewasa, dunia tempat Dietrich tinggal berubah drastis. Adolf Hitler naik ke tampuk kekuasaan dan membawa ideologi yang menindas dan kejam. Gereja dipaksa tunduk pada aturan pemerintah, dan banyak orang Kristen mulai diam. Namun, Dietrich tidak bisa tinggal diam. Ia mulai bersuara menentang kebijakan Nazi, terutama perlakuan mereka terhadap orang Yahudi. Ia bahkan bergabung dengan sebuah kelompok rahasia yang berusaha menggulingkan Hitler. Karena keberaniannya, Dietrich ditangkap oleh Gestapo—polisi rahasia Nazi yang dikenal kejam dan tanpa belas kasihan. Mereka menangkap siapa saja yang melawan pemerintah, tanpa perlu alasan atau pengadilan. Di dalam penjara, Dietrich tetap setia kepada Tuhan. Ia menulis surat-surat, doa, dan puisi yang menguatkan banyak orang, termasuk Von guten Mächten—sebuah puisi pengharapan yang ditulis tak lama sebelum ia dihukum gantung. Ia wafat pada usia 39 tahun, hanya beberapa minggu sebelum perang berakhir. Refleksi: Kita hidup di zaman yang berbeda, tetapi tantangannya tetap ada: berani bersuara untuk kebenaran, tetap setia kepada Kristus meski dunia menawarkan kenyamanan, dan mengasihi bahkan ketika itu berisiko. Bonhoeffer menunjukkan bahwa iman bukan sekadar kata-kata, tetapi sebuah tindakan nyata. Ia memilih kebenaran meski harus kehilangan kebebasan, bahkan nyawanya. Kadang kita takut kehilangan penerimaan orang lain jika kita hidup benar. Tapi ingat, kasih Kristus lebih besar dari rasa takut. Maukah kita, seperti Bonhoeffer, memilih jalan salib ketika dunia memaksa kita berkompromi? Mari Kita Berdoa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk teladan iman Dietrich Bonhoeffer. Kami kagum atas keberaniannya memilih kebenaran meski harus membayar mahal. Tolong kami agar tidak takut bersuara ketika melihat ketidakadilan. Beri kami hati yang setia, berani, dan penuh kasih—seperti Engkau. Kuatkan kami untuk hidup sesuai firman-Mu, walau itu tidak mudah. Dalam nama Yesus kami berdoa, amin. #RenunganHarian #FirmanTuhan #MotivasiKristen #kisahnyata #ayatalkitabharian #alkitabmotivasi #RenunganKristen #tokohrohani #kisahkristen

About