@aaalinaalexandra: #CapCut #fyppppppppppppppppppppppp #babysoftiktok #moneymanagement #babyboy

aaalinaalexandra
aaalinaalexandra
Open In TikTok:
Region: RO
Sunday 05 October 2025 10:11:46 GMT
14330
93
2
30

Music

Download

Comments

alexandra_lxy
Alexandra Lxy :
😂😂😂😂😂😂😂😂😂
2025-10-06 08:36:07
1
beautyzonebynelly
Beauty Zone :
😅😅😅😅
2025-10-07 08:14:07
0
To see more videos from user @aaalinaalexandra, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#pov ||  Pagi itu harusnya tenang. Matahari baru naik, aroma kopi masih tercium dari meja makan, dan Jake… ya, Jake lagi nyanyi kecil sambil nyusun belanjaan di kulkas. Harusnya semuanya biasa aja. Sampai kamu berdiri di depan cermin kamar mandi, menatap dua garis merah di stik kecil yang hampir jatuh dari tanganmu.  Kemudian kamu berdiri diambang pintu dapur, menghampiri jake. “Jake…” suaramu pelan, nyaris nggak terdengar. “I’m pregnant.” Dari dapur, tanpa menoleh, dia cuma nyeletuk santai, jelas dia tidak mendengar dengan jelas. “Oh, cool, babe. Congrats.” Kamu berkedip pelan. Sekali. Dua kali. Lalu— “WHAT?! Are you insane?! Congrats?!”  teriakmu spontan, bikin Jake hampir ngejatuhin kantong belanjaan. Apa-apaan sikap santainya?! Sementara kamu udah panik setengah mati. Jake langsung berhenti, matanya melebar. “Whoa—hold on! What did I do this time? Kamu kenapa, sayang?” katanya panik tapi jelas clueless. Kamu maju beberapa langkah, suaramu mulai bergetar. “I said I’m pregnant, Jake! You’re gonna be a dad!” Waktu seakan berhenti. Jake menatapmu kayak komputer yang baru crash. “Wait—me? A dad?” Kamu menatapnya nggak percaya. “Oh sh*t… wait, like—right now? For real?” ucapnya dramatis. “YES, for real! Oh God… gimana ini, Jake?” Dia diam sejenak, matanya membulat. Tapi beberapa detik kemudian, senyum pelan muncul di wajahnya. “No freaking way… I’m gonna be a dad? ME?! Oh my god!” Tanpa aba-aba, dia langsung melompat ke arahmu, memelukmu erat sambil ketawa kayak orang baru menang lotre. Kamu cuma bisa pasrah, antara pengen marah, atau pengen nangis. “Jake, turunin aku, please! Aku lagi pusing banget ini!” “No way, babe! I’m gonna be a daddy!” katanya sambil muter kamu kayak di drakor. Kamu mendesah lelah, menahan air mata yang hampir jatuh—antara sedih, takut, dan bingung. “Hey, kamu kenapa, sayang? Bukannya ini kabar baik?” Jake menatapmu cemas, lalu dengan lembut menyeka air matamu. Kamu menunduk, suaramu pelan. “Kamu lupa kalau kita belum nikah? Apa yang mau aku jelasin ke Mami sama Papi aku, Jake?” Jake terdiam sebentar, lalu nyengir seperti biasa. “Oh, come on, babe. Kita bukan anak SMA lagi. We can get married tomorrow if you want. Lagian, Mami udah pengen banget punya cucu, kan?” Kamu melotot kecil. “Jake…” Tapi dia malah nyengir makin lebar. “See? Problem solved. You’re stuck with me anyway.” Kamu menatapnya lama, setengah kesal, setengah pengen ketawa. Kadang kamu lupa—tunanganmu ini selain dramatis, juga sedikit gila. Kalian memang sudah bertunangan. Awalnya hubungan ini cuma hasil paksaan orang tua—perjodohan yang sempat kamu tolak mentah-mentah.  Tapi entah kenapa, perlahan semuanya berubah. Kalian mulai saling jatuh cinta, mencoba mengenal satu sama lain seperti pasangan normal pada umumnya. Sampai akhirnya, orang tua kalian menyetujui cara kalian ini… dengan satu syarat: cepat atau lambat, kalian harus menikah. Tanpa menunggu waktu lama, malam ini kalian sudah duduk di ruang tamu, berhadapan dengan orang tuamu dan orang tua Jake.  Jake masih dengan senyum lebarnya yang nggak habis-habis, seolah dunia cuma berisi kabar bahagia. Melihat wajah Jake yang sumringah, mami mu akhirnya penasaran. “Jake, kamu kelihatan bahagia banget, ya?” tanyanya. “Iyaaa, bunda juga perhatiin dari tadi kamu senyum terus, Sayang. Jangan-jangan kalian udah mutusin buat nikah?” sahut bunda Jake, ikut tersenyum penuh arti. Merasa “dinotis”, Jake langsung buka mulut tanpa pikir panjang. “semuanya, I’m gonna be a daddy!” katanya semangat, dengan senyum lebar tanpa dosa. Kamu langsung menatapnya lebar-lebar. Ya ampun, bahkan tanpa basa-basi dulu—dia sudah mengatakannya begitu aja?! Pria ini memang spesialis bikin jantungan.  Kedua orang tua kalian saling berpandangan. Wajah mereka campuran antara bingung dan kaget. “Y/N pregnant, Mami! Kemarin Mami bilang pengen punya cucu, kan? Nah, bentar lagi Mami bakal punya cucu!” jelas Jake, masih semangat. “Ya ampun, Jake...” Mamimu langsung menepuk kening.  (lanjut di comsec+++) #jake #enhypen #jakeenhypen #fyp
#pov || Pagi itu harusnya tenang. Matahari baru naik, aroma kopi masih tercium dari meja makan, dan Jake… ya, Jake lagi nyanyi kecil sambil nyusun belanjaan di kulkas. Harusnya semuanya biasa aja. Sampai kamu berdiri di depan cermin kamar mandi, menatap dua garis merah di stik kecil yang hampir jatuh dari tanganmu. Kemudian kamu berdiri diambang pintu dapur, menghampiri jake. “Jake…” suaramu pelan, nyaris nggak terdengar. “I’m pregnant.” Dari dapur, tanpa menoleh, dia cuma nyeletuk santai, jelas dia tidak mendengar dengan jelas. “Oh, cool, babe. Congrats.” Kamu berkedip pelan. Sekali. Dua kali. Lalu— “WHAT?! Are you insane?! Congrats?!” teriakmu spontan, bikin Jake hampir ngejatuhin kantong belanjaan. Apa-apaan sikap santainya?! Sementara kamu udah panik setengah mati. Jake langsung berhenti, matanya melebar. “Whoa—hold on! What did I do this time? Kamu kenapa, sayang?” katanya panik tapi jelas clueless. Kamu maju beberapa langkah, suaramu mulai bergetar. “I said I’m pregnant, Jake! You’re gonna be a dad!” Waktu seakan berhenti. Jake menatapmu kayak komputer yang baru crash. “Wait—me? A dad?” Kamu menatapnya nggak percaya. “Oh sh*t… wait, like—right now? For real?” ucapnya dramatis. “YES, for real! Oh God… gimana ini, Jake?” Dia diam sejenak, matanya membulat. Tapi beberapa detik kemudian, senyum pelan muncul di wajahnya. “No freaking way… I’m gonna be a dad? ME?! Oh my god!” Tanpa aba-aba, dia langsung melompat ke arahmu, memelukmu erat sambil ketawa kayak orang baru menang lotre. Kamu cuma bisa pasrah, antara pengen marah, atau pengen nangis. “Jake, turunin aku, please! Aku lagi pusing banget ini!” “No way, babe! I’m gonna be a daddy!” katanya sambil muter kamu kayak di drakor. Kamu mendesah lelah, menahan air mata yang hampir jatuh—antara sedih, takut, dan bingung. “Hey, kamu kenapa, sayang? Bukannya ini kabar baik?” Jake menatapmu cemas, lalu dengan lembut menyeka air matamu. Kamu menunduk, suaramu pelan. “Kamu lupa kalau kita belum nikah? Apa yang mau aku jelasin ke Mami sama Papi aku, Jake?” Jake terdiam sebentar, lalu nyengir seperti biasa. “Oh, come on, babe. Kita bukan anak SMA lagi. We can get married tomorrow if you want. Lagian, Mami udah pengen banget punya cucu, kan?” Kamu melotot kecil. “Jake…” Tapi dia malah nyengir makin lebar. “See? Problem solved. You’re stuck with me anyway.” Kamu menatapnya lama, setengah kesal, setengah pengen ketawa. Kadang kamu lupa—tunanganmu ini selain dramatis, juga sedikit gila. Kalian memang sudah bertunangan. Awalnya hubungan ini cuma hasil paksaan orang tua—perjodohan yang sempat kamu tolak mentah-mentah. Tapi entah kenapa, perlahan semuanya berubah. Kalian mulai saling jatuh cinta, mencoba mengenal satu sama lain seperti pasangan normal pada umumnya. Sampai akhirnya, orang tua kalian menyetujui cara kalian ini… dengan satu syarat: cepat atau lambat, kalian harus menikah. Tanpa menunggu waktu lama, malam ini kalian sudah duduk di ruang tamu, berhadapan dengan orang tuamu dan orang tua Jake. Jake masih dengan senyum lebarnya yang nggak habis-habis, seolah dunia cuma berisi kabar bahagia. Melihat wajah Jake yang sumringah, mami mu akhirnya penasaran. “Jake, kamu kelihatan bahagia banget, ya?” tanyanya. “Iyaaa, bunda juga perhatiin dari tadi kamu senyum terus, Sayang. Jangan-jangan kalian udah mutusin buat nikah?” sahut bunda Jake, ikut tersenyum penuh arti. Merasa “dinotis”, Jake langsung buka mulut tanpa pikir panjang. “semuanya, I’m gonna be a daddy!” katanya semangat, dengan senyum lebar tanpa dosa. Kamu langsung menatapnya lebar-lebar. Ya ampun, bahkan tanpa basa-basi dulu—dia sudah mengatakannya begitu aja?! Pria ini memang spesialis bikin jantungan. Kedua orang tua kalian saling berpandangan. Wajah mereka campuran antara bingung dan kaget. “Y/N pregnant, Mami! Kemarin Mami bilang pengen punya cucu, kan? Nah, bentar lagi Mami bakal punya cucu!” jelas Jake, masih semangat. “Ya ampun, Jake...” Mamimu langsung menepuk kening. (lanjut di comsec+++) #jake #enhypen #jakeenhypen #fyp

About