1. Home
  2. Detail

@tuyenpham.review: Giỏ đựng quần áo trong nhà tắm #dogiadung #giadungtienich

Tuyến Ở Nhà
Tuyến Ở Nhà
Open In TikTok:
Region: VN
Sunday 05 October 2025 11:19:54 GMT
1285
5
0
0

Music

Download

No Watermark .mp4 (9.2MB) No Watermark(HD) .mp4 (9.2MB) Watermark .mp4 (9.61MB) Music .mp3

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @tuyenpham.review, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

ماتنساشش هواناا ): #fyp #الطايف #explore #fypage #taif
ماتنساشش هواناا ): #fyp #الطايف #explore #fypage #taif
#CapCut #fyp #اطفال_التيك_توك #يلاتنام_واهديلك_طير_الحمام #babylove
#CapCut #fyp #اطفال_التيك_توك #يلاتنام_واهديلك_طير_الحمام #babylove
POV:Di jam makan siang seperti ini, kebanyakan murid untuk duduk dan menghabiskan makanan mereka. Sama seperti dirimu. Yang diiringi dengan obrolan seru bersama teman-teman yang lain. “(y/n) masih suka ya sama Jay?” Tanya Nadif. Ia adalah teman yang mulai dekat denganmu setelah masa orientasi. Tangan Nadif kini di senggol oleh Janaya. “Kenapa, sih? gue cuma nanya Nay.” Nadif menyahut dengan sinis. Kini, ia kembali menatapmu. “(y/n)… kalau mau, nih ya, bisa aku bantu! Aku lumayan kenal Jay, deh? Dia sahabat nya mantan aku.” Jujur, kamu sedikit canggung di tanya hal seperti ini. Menghadapi kejadian seperti ini cukup membingungkan. Terlebih, lingkup temanmu hanya mereka berdua, juga sahabat dekat kamu satu lagi bernama Tiara. “Iya. Masih suka, hehe…” Kamu masih merespons walaupun canggung. “Emang kamu ga apa-apa? Ga, maksud aku, ga usah… aku cukup kayak gini aja, kok.” Lantas, Nadif mengangguk. Kalian melanjutkan makan kalian masing-masing. Dengan kamu yang sesekali melirik ke meja pertengahan kantin. Di sana ada Jay, ketua MPK yang sedang menjabat tahun ini. Jantung mu kembali berdegup kencang, tatkala teringat akan pengukuhan yang segera tiba. Kamu lolos seleksi masuk organisasi yang sama seperti Jay. Dan Jay, akan menjadi koordinator pengukuhan itu bersama panita lain seharusnya. ——— “Taruh tas kalian ke dalam kelas yang udah di bagi, ya? Dua puluh menit lagi kita kumpul!” Alih-alih memperhatikan perintah Jay, kamu malah fokus pada ketampanannya. Oh ayolah… Jay sangat tampan. Tapi teringat hal itu, kamu semakin membeku. Kamu juga memiliki banyak saingan. Tidak sadar dengan kondisi sekitar, kamu lalu terkejut ketika Jay berjalan mendekat. “Hah—eh, kak, kenapa? ya? aduh…” Dengan gagap, tanganmu terangkat. Membentuk banyak gaya, yang pastinya tampak seperti orang bodoh. “Lo sakit?” Reflek, kamu menggeleng. “Terus kenapa ga jalan? Itu temen-temen nya udah pada pergi.” Oh, IYA? “O-oh! Kak, maaf! Permisi ya! Eh, Terima kasih juga!” Sayangnya, karena dengan cepat kamu kabur, kamu tidak sempat melihat Jay yang terkekeh. ——— “Ck! Gue kan sukanya sama Jay anjir! Kemarin juga pacarin sahabatnya karena gue mau deketin dia. Malah (y/n) juga suka! Gue takut aja,” Kamu memegangi dadamu dengan takut. Ini baru tiga menit berlalu setelah pengawas izin pergi untuk ketoilet. Entah tidak sadar atau bagaimana, Nadif dan Janaya membicarakan dirimu juga Jay. “Jangan kayak gitu, Dif. Kan temen kita. Gue rasa—“ “Bodo! Kalau gue mau nya gitu ya udah! (y/n) juga ga pantes-pantes amat sama Jay.” Dengan sigap, kamu kembali pulas untuk tidur. Di kelas ini, hanya ada tiga siswi yang pas sekali berisi kalian. Mungkin, Nadif juga Janaya mengiranya kamu sudah tertidur lelap sehingga berani berbicara seperti itu? Kamu menjadi semakin takut. Nadif orangnya penuh kharisma, juga talenta. Merasa dirimu tidak akan mampu, dirimu sadar untuk mundur. “Nanti pembina gue buat refleks diri seharusnya Jay. Haha!” Ah.. Nadif sepertinya memang berjodoh dengan Jay. ——— Matamu perlahan-lahan terangkat. Memfokuskan pandangan, saat menyadari ada seseorang yang duduk di hadapanmu. “Lho? Kak Jay?” “Udah bangun? Badan lo panas. Sorry, ini pengawas lain pada sibuk. Jadi gue yang ngurus.” Tubuhmu memang lemah. Sepertinya semalam menangis diam-diam. Sehingga pusing, dan mengakibatkan demam ringan seperti ini. “Kakak bisa keluar kok. Sibuk banget kalau jagain aku juga.” “Lo masih panas.” “Aku ga apa-apa.” Kamu memejam, saat tangan Jay terangkat. Dapat kamu rasakan tangannya ada di atas kepalamu. Di elusnya pelan, dan di kedua bahu mu berat. “Jaket gue. Pake aja.” Setelahnya, Jay berdiri. Ia pergi tak lama dari itu. Tanpa tahu, dirimu sudah kepalang malu. Segera mungkin, kamu pun memakai jaket itu dan berjalan keluar. “Udah?” Kamu menoleh ke samping. Di dekat pintu, Jay menunggumu. Ia menarikmu agar berjalan di depan nya. “Gue jagain dari belakang. Lo jalan duluan.” (comsecc++) #jay #jayenhypen #enhypen #pov #fyp #foryouu #foryoupage
POV:Di jam makan siang seperti ini, kebanyakan murid untuk duduk dan menghabiskan makanan mereka. Sama seperti dirimu. Yang diiringi dengan obrolan seru bersama teman-teman yang lain. “(y/n) masih suka ya sama Jay?” Tanya Nadif. Ia adalah teman yang mulai dekat denganmu setelah masa orientasi. Tangan Nadif kini di senggol oleh Janaya. “Kenapa, sih? gue cuma nanya Nay.” Nadif menyahut dengan sinis. Kini, ia kembali menatapmu. “(y/n)… kalau mau, nih ya, bisa aku bantu! Aku lumayan kenal Jay, deh? Dia sahabat nya mantan aku.” Jujur, kamu sedikit canggung di tanya hal seperti ini. Menghadapi kejadian seperti ini cukup membingungkan. Terlebih, lingkup temanmu hanya mereka berdua, juga sahabat dekat kamu satu lagi bernama Tiara. “Iya. Masih suka, hehe…” Kamu masih merespons walaupun canggung. “Emang kamu ga apa-apa? Ga, maksud aku, ga usah… aku cukup kayak gini aja, kok.” Lantas, Nadif mengangguk. Kalian melanjutkan makan kalian masing-masing. Dengan kamu yang sesekali melirik ke meja pertengahan kantin. Di sana ada Jay, ketua MPK yang sedang menjabat tahun ini. Jantung mu kembali berdegup kencang, tatkala teringat akan pengukuhan yang segera tiba. Kamu lolos seleksi masuk organisasi yang sama seperti Jay. Dan Jay, akan menjadi koordinator pengukuhan itu bersama panita lain seharusnya. ——— “Taruh tas kalian ke dalam kelas yang udah di bagi, ya? Dua puluh menit lagi kita kumpul!” Alih-alih memperhatikan perintah Jay, kamu malah fokus pada ketampanannya. Oh ayolah… Jay sangat tampan. Tapi teringat hal itu, kamu semakin membeku. Kamu juga memiliki banyak saingan. Tidak sadar dengan kondisi sekitar, kamu lalu terkejut ketika Jay berjalan mendekat. “Hah—eh, kak, kenapa? ya? aduh…” Dengan gagap, tanganmu terangkat. Membentuk banyak gaya, yang pastinya tampak seperti orang bodoh. “Lo sakit?” Reflek, kamu menggeleng. “Terus kenapa ga jalan? Itu temen-temen nya udah pada pergi.” Oh, IYA? “O-oh! Kak, maaf! Permisi ya! Eh, Terima kasih juga!” Sayangnya, karena dengan cepat kamu kabur, kamu tidak sempat melihat Jay yang terkekeh. ——— “Ck! Gue kan sukanya sama Jay anjir! Kemarin juga pacarin sahabatnya karena gue mau deketin dia. Malah (y/n) juga suka! Gue takut aja,” Kamu memegangi dadamu dengan takut. Ini baru tiga menit berlalu setelah pengawas izin pergi untuk ketoilet. Entah tidak sadar atau bagaimana, Nadif dan Janaya membicarakan dirimu juga Jay. “Jangan kayak gitu, Dif. Kan temen kita. Gue rasa—“ “Bodo! Kalau gue mau nya gitu ya udah! (y/n) juga ga pantes-pantes amat sama Jay.” Dengan sigap, kamu kembali pulas untuk tidur. Di kelas ini, hanya ada tiga siswi yang pas sekali berisi kalian. Mungkin, Nadif juga Janaya mengiranya kamu sudah tertidur lelap sehingga berani berbicara seperti itu? Kamu menjadi semakin takut. Nadif orangnya penuh kharisma, juga talenta. Merasa dirimu tidak akan mampu, dirimu sadar untuk mundur. “Nanti pembina gue buat refleks diri seharusnya Jay. Haha!” Ah.. Nadif sepertinya memang berjodoh dengan Jay. ——— Matamu perlahan-lahan terangkat. Memfokuskan pandangan, saat menyadari ada seseorang yang duduk di hadapanmu. “Lho? Kak Jay?” “Udah bangun? Badan lo panas. Sorry, ini pengawas lain pada sibuk. Jadi gue yang ngurus.” Tubuhmu memang lemah. Sepertinya semalam menangis diam-diam. Sehingga pusing, dan mengakibatkan demam ringan seperti ini. “Kakak bisa keluar kok. Sibuk banget kalau jagain aku juga.” “Lo masih panas.” “Aku ga apa-apa.” Kamu memejam, saat tangan Jay terangkat. Dapat kamu rasakan tangannya ada di atas kepalamu. Di elusnya pelan, dan di kedua bahu mu berat. “Jaket gue. Pake aja.” Setelahnya, Jay berdiri. Ia pergi tak lama dari itu. Tanpa tahu, dirimu sudah kepalang malu. Segera mungkin, kamu pun memakai jaket itu dan berjalan keluar. “Udah?” Kamu menoleh ke samping. Di dekat pintu, Jay menunggumu. Ia menarikmu agar berjalan di depan nya. “Gue jagain dari belakang. Lo jalan duluan.” (comsecc++) #jay #jayenhypen #enhypen #pov #fyp #foryouu #foryoupage
#fy #fyp
#fy #fyp
Gọi anh là chồng yêu ơi gọi anh là cả thế giới #goiemlavoyeu #nhachaymoingay #huyentranng #acventertainment #tiktokgiaitri #fypシ゚
Gọi anh là chồng yêu ơi gọi anh là cả thế giới #goiemlavoyeu #nhachaymoingay #huyentranng #acventertainment #tiktokgiaitri #fypシ゚
찹쌀떡소금빵 & 요아정🤍 Salted butter rolls🤍 #mukbangeatingshow #eatingasmr #먹방 #소금빵
찹쌀떡소금빵 & 요아정🤍 Salted butter rolls🤍 #mukbangeatingshow #eatingasmr #먹방 #소금빵

About

Legal