@misscorinacorina: Pittsburgh Octoberfest✨ Beautiful view and great ride 🎡 #pittsburgh #octoberfest #ferriswheel #nightlife #foryourpage

CORINA
CORINA
Open In TikTok:
Region: US
Monday 06 October 2025 12:39:22 GMT
17659
1139
20
262

Music

Download

Comments

cheyxniicole
cheyenne :
how long does it last, octoberfest?
2025-10-10 04:30:18
0
v652942
🤎 :
Is it scary? Lol I want to get on but scared
2025-10-07 16:47:09
2
lifestyleoflaurenlee
Lauren Lee- shopping queen :
Omg I didn’t know they put a Ferris wheel downtown!
2025-10-07 01:19:24
6
esterj80
𝒜𝓈𝒽𝓁ℯ𝒾 :
How long was the ride ?
2025-10-08 14:53:37
0
bpg716
️ :
Where you bought the tickets
2025-10-09 19:26:56
0
irisheyes020
SAVED :
How long is it there for?
2025-10-17 21:05:16
0
o0__kst_official__0o
𓆩ᬁ꙳𝐖𝐀𝐇𝐥𝐃꙳ᬁ𓆪 :
Love my city
2025-10-19 06:29:45
1
sadiyalove2
Sadiya Love :
What date
2025-10-17 15:51:06
0
emh.creations
E•R•I•C•A 🩷w/Emhcreations :
Very neat video!
2025-10-12 23:44:53
1
kiley.sensenich
Kiley Sensenich :
Why is the fairest wheel on the pittsburgh bridge
2025-10-11 02:59:51
0
bitter24v2.0
My bf>>>❤️ :
@Noah we need to go some year
2025-10-12 17:33:35
1
rican_hector
rican_hector :
💯💯💯
2025-10-09 23:20:10
1
josiekarabinos
Josie Karabinos :
😳😳😳
2025-10-11 12:19:40
0
rebeccam9667
Sunshine :
♥️♥️♥
2025-10-07 02:33:32
0
To see more videos from user @misscorinacorina, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau mengeluarkan peringatan dini terkait meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi di Provinsi Sumatera Barat untuk periode 21 hingga 27 November 2025. Peringatan tersebut disampaikan menyusul penguatan Monsun Asia yang memicu kondisi cuaca ekstrem di berbagai wilayah. BMKG menyebut, Sumbar saat ini berada dalam pengaruh angin baratan yang membawa suplai massa udara lembap dari Samudra Hindia. Massa udara tersebut kemudian bertemu dengan topografi Pegunungan Bukit Barisan. Kondisi ini memicu proses pengangkatan udara secara orografis yang meningkatkan pembentukan awan hujan intens. Selain itu, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) negatif dan aktivitas Gelombang Rossby Ekuatorial ikut memperkuat pertumbuhan awan konvektif. Dampaknya berpotensi terasa di pesisir barat hingga wilayah perbukitan Sumbar. BMKG memperingatkan, situasi tersebut dapat meningkatkan risiko banjir, banjir bandang, tanah longsor, genangan, angin kencang, sambaran petir serta kondisi jalan licin. Sebanyak 14 kabupaten dan kota dimasukkan ke dalam zona siaga atas potensi bencana yang bisa terjadi bersamaan. Daerah tersebut meliputi Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota serta wilayah sekitar yang memiliki tingkat kerawanan tinggi. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama warga yang bermukim di daerah perbukitan, lereng rawan longsor, bantaran sungai, dan kawasan cekungan. Masyarakat juga diminta menyiapkan jalur evakuasi dan tas siaga bencana, serta mengamankan dokumen maupun barang penting yang berpotensi terdampak. Warga diminta memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG dan instansi pemerintah terkait agar mendapatkan data yang akurat. Pemerintah daerah melalui BPBD juga diminta menggencarkan sosialisasi peringatan dini, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor. BPBD diminta melakukan pemantauan intensif pada titik-titik rawan, termasuk aliran sungai dan lereng yang berpotensi longsor. Pemerintah daerah juga diimbau memastikan kesiapan personel, logistik, peralatan serta sarana evakuasi untuk mendukung respons cepat apabila terjadi keadaan darurat. Selain itu, koordinasi aktif dengan pemerintah kabupaten dan kota, TNI/Polri serta relawan kebencanaan diminta untuk ditingkatkan. Peringatan ini diharapkan menjadi acuan bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem di Sumatera Barat. #langgam #referensiurangawak
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau mengeluarkan peringatan dini terkait meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi di Provinsi Sumatera Barat untuk periode 21 hingga 27 November 2025. Peringatan tersebut disampaikan menyusul penguatan Monsun Asia yang memicu kondisi cuaca ekstrem di berbagai wilayah. BMKG menyebut, Sumbar saat ini berada dalam pengaruh angin baratan yang membawa suplai massa udara lembap dari Samudra Hindia. Massa udara tersebut kemudian bertemu dengan topografi Pegunungan Bukit Barisan. Kondisi ini memicu proses pengangkatan udara secara orografis yang meningkatkan pembentukan awan hujan intens. Selain itu, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) negatif dan aktivitas Gelombang Rossby Ekuatorial ikut memperkuat pertumbuhan awan konvektif. Dampaknya berpotensi terasa di pesisir barat hingga wilayah perbukitan Sumbar. BMKG memperingatkan, situasi tersebut dapat meningkatkan risiko banjir, banjir bandang, tanah longsor, genangan, angin kencang, sambaran petir serta kondisi jalan licin. Sebanyak 14 kabupaten dan kota dimasukkan ke dalam zona siaga atas potensi bencana yang bisa terjadi bersamaan. Daerah tersebut meliputi Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota serta wilayah sekitar yang memiliki tingkat kerawanan tinggi. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama warga yang bermukim di daerah perbukitan, lereng rawan longsor, bantaran sungai, dan kawasan cekungan. Masyarakat juga diminta menyiapkan jalur evakuasi dan tas siaga bencana, serta mengamankan dokumen maupun barang penting yang berpotensi terdampak. Warga diminta memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG dan instansi pemerintah terkait agar mendapatkan data yang akurat. Pemerintah daerah melalui BPBD juga diminta menggencarkan sosialisasi peringatan dini, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor. BPBD diminta melakukan pemantauan intensif pada titik-titik rawan, termasuk aliran sungai dan lereng yang berpotensi longsor. Pemerintah daerah juga diimbau memastikan kesiapan personel, logistik, peralatan serta sarana evakuasi untuk mendukung respons cepat apabila terjadi keadaan darurat. Selain itu, koordinasi aktif dengan pemerintah kabupaten dan kota, TNI/Polri serta relawan kebencanaan diminta untuk ditingkatkan. Peringatan ini diharapkan menjadi acuan bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem di Sumatera Barat. #langgam #referensiurangawak

About