📖 Teks Ayat > أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيْلِ وَقُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًۭا “Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam, dan (laksanakan pula) salat subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” — (QS. Al-Isrā’: 78) --- 🌙 Makna Umum Ayat ini berisi perintah langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ — dan melalui beliau kepada seluruh umat Islam — untuk menegakkan salat fardhu pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Ayat ini menjadi dalil utama tentang pembagian waktu salat lima waktu, sekaligus mengingatkan bahwa salat bukan hanya rutinitas, tetapi pertemuan spiritual yang disaksikan malaikat. --- 📚 Tafsir Per Bagian 1️⃣ “أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ” — “Dirikanlah salat” 📘 Tafsir As-Sa‘di: > “Perintah ini menunjukkan agar salat dilakukan secara sempurna, dengan memenuhi syarat, rukun, dan kekhusyukan.” ➡️ Iqāmah ash-shalāh berarti menegakkan salat secara lahir dan batin — bukan sekadar gerakan tubuh, tetapi juga hadirnya hati dalam dzikrullah. --- 2️⃣ “لِدُلُوكِ ٱلشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيْلِ” — “Dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam” 📘 Tafsir Ibnu Katsir: > “Duluk asy-syams berarti tergelincirnya matahari dari posisi tengah, yaitu waktu zuhur. Sedangkan ghasaq al-layl adalah saat gelapnya malam, yakni waktu isya.” ➡️ Dari frasa ini, para ulama memahami bahwa salat yang termasuk dalam rentang waktu tersebut adalah: Zuhur, dimulai saat matahari tergelincir. Asar, hingga matahari terbenam. Maghrib, setelah matahari tenggelam. Isya, ketika malam telah gelap. 📘 Tafsir Ath-Ṭabari: > “Ini mencakup empat salat: zuhur, asar, maghrib, dan isya — semuanya berada di antara tergelincirnya matahari hingga gelap malam.” --- 3️⃣ “وَقُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ” — “Dan (laksanakan pula) salat subuh” 📘 Tafsir Al-Qurṭubi: > “Yang dimaksud dengan Qur’ān al-fajr adalah salat subuh, disebut demikian karena panjangnya bacaan Al-Qur’an di dalamnya.” ➡️ Ini menunjukkan keutamaan salat Subuh, karena dilakukan di waktu paling hening, sebelum aktivitas duniawi dimulai — saat hati paling jernih untuk berdzikir kepada Allah. --- 4️⃣ “إِنَّ قُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًۭا” — “Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” 📘 Tafsir Ibnu Katsir: > “Maksudnya, disaksikan oleh para malaikat malam dan malaikat siang.” 📘 Hadis riwayat Bukhari & Muslim: > Rasulullah ﷺ bersabda: “Salat Subuh disaksikan (oleh malaikat), karena malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada waktu itu.” ➡️ Ini menunjukkan keagungan dan kemuliaan salat Subuh, karena menjadi waktu pergantian penjagaan malaikat — mereka menyaksikan siapa yang menunaikannya dan siapa yang lalai. --- 🌿 Pelajaran dan Hikmah 1. 🕌 Salat adalah tiang agama. Ia menjaga hubungan antara hamba dan Tuhannya, serta menenangkan hati. 2. 🌅 Salat Subuh memiliki keutamaan luar biasa. Waktunya disaksikan malaikat, dan pahalanya besar karena dilakukan saat manusia masih terlelap. 3. 🕰️ Ketepatan waktu adalah bagian dari keimanan. Menunda-nunda salat tanpa alasan adalah bentuk kelalaian terhadap perintah Allah. 4. 🌙 Salat dilakukan terus-menerus dari siang hingga malam. Ini mengajarkan agar hati selalu terhubung dengan Allah di setiap waktu. 5. 🌾 Kekhusyukan dan kesadaran spiritual adalah ruh salat. Tidak cukup sekadar gerakan, tetapi juga penghayatan makna. --- 💫 Keterkaitan dengan Ayat Berikutnya Ayat 79 melanjutkan dengan perintah salat malam (tahajud) sebagai ibadah tambahan bagi Nabi ﷺ: > “Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah sebagai ibadah tambahan bagimu.” ➡️ Maka, ayat 78–79 menjadi landasan utama jadwal ibadah harian Rasulullah ﷺ, sekaligus anjuran bagi umat Islam untuk menjaga salat wajib dan memperbanyak salat sunnah. --- --- 🏷️ 5 Tagar Penjelasan 1. #KewajibanSalat 2. #KeutamaanSubuh 3. #KedisiplinanIbadah 4. #CahayaSalat 5. #DisaksikanMalaikat - @belajar.islam009