@violetshope12: #motorcycleledlight #motorledheadlight #motorledlight #motorcycleledbulbheadligh #ledheadlight #motorcycleledheadlight

Violet shope
Violet shope
Open In TikTok:
Region: PH
Tuesday 07 October 2025 10:21:48 GMT
640
3
0
13

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @violetshope12, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Aku pergi, ya. Kali ini sungguh sungguh. Bukan lagi ancaman yang kau abaikan, bukan lagi air mata yang kau anggap angin lalu. Aku sudah terlalu sering menahan luka, menahan kecewa yang tak pernah kau pedulikan. Aku diam bukan karena tak terasa sakit, tapi karena aku terlalu mencintaimu hingga rela terluka tanpa suara. Tapi sekarang, aku sadar cukup sudah. Aku selalu menoleransi segala kelakuanmu. Bahkan saat logikaku menjerit bahwa aku pantas mendapatkan lebih, hatiku tetap memilih bertahan. Aku menutup mata atas sikap dinginmu, membenarkan perlakuanmu yang melukai, hanya karena aku berharap suatu hari kau akan berubah. Tapi yang aku terima selalu sama “maaf”. Kata yang terlalu sering kau ucap, sampai akhirnya kehilangan makna. Tahukah kamu? Rasanya tidak sebanding. Semua luka yang kutelan mentah mentah, tak pernah setimpal dengan permintaan maaf yang kamu berikan sekenanya. Aku selalu ada saat hari hari mu untuk merayakan ataupun menemani hari sulitmu, tapi kamu bahkan tak mampu sekadar hadir penuh di hari hari pentingku. Saat aku menunggumu di ulang tahunku, kamu bahkan lupa. Tapi di setiap harimu, aku tak pernah melewatkan untuk merayakanmu dalam doa, perhatian, bahkan hadiah kecil yang mungkin tak pernah kau anggap bahkan mungkin susah kamu lupakan. Tidak akan ada wanita seperti aku. Yang tetap bertahan saat dia dilupakan. Yang tetap setia merayakan kebahagiaanmu meski diabaikan. Yang memberi dengan hati, bahkan sebelum kamu sempat memintanya. Aku mencintaimu sedalam itu, dan kamu terlalu buta untuk melihatnya. Kini aku lelah jadi satu satunya yang memperjuangkan kita. Kalau suatu saat nanti kamu sadar, dan kamu mau aku kembali maka kejar aku. Kejar aku sekuat tenaga, karena aku tidak akan lagi menoleh pada cinta yang tidak tahu cara menghargai. Aku sudah pernah memberimu seluruh diriku, dan kamu menyia nyiakannya. Jadi jika kamu ingin aku lagi, buktikan. Jangan hanya dengan kata, tapi dengan seluruh dirimu. Aku pergi bukan karena aku tidak cinta. Tapi karena cinta ini sudah terlalu sering dibungkam oleh luka. Aku pergi karena aku akhirnya memilih diriku sendiri, setelah sekian lama menjadikanmu segalanya. Dan jika ini adalah akhir, semoga kamu tahu, kamu telah kehilangan seseorang yang tak akan pernah kamu temukan lagi dalam hidupmu.
Aku pergi, ya. Kali ini sungguh sungguh. Bukan lagi ancaman yang kau abaikan, bukan lagi air mata yang kau anggap angin lalu. Aku sudah terlalu sering menahan luka, menahan kecewa yang tak pernah kau pedulikan. Aku diam bukan karena tak terasa sakit, tapi karena aku terlalu mencintaimu hingga rela terluka tanpa suara. Tapi sekarang, aku sadar cukup sudah. Aku selalu menoleransi segala kelakuanmu. Bahkan saat logikaku menjerit bahwa aku pantas mendapatkan lebih, hatiku tetap memilih bertahan. Aku menutup mata atas sikap dinginmu, membenarkan perlakuanmu yang melukai, hanya karena aku berharap suatu hari kau akan berubah. Tapi yang aku terima selalu sama “maaf”. Kata yang terlalu sering kau ucap, sampai akhirnya kehilangan makna. Tahukah kamu? Rasanya tidak sebanding. Semua luka yang kutelan mentah mentah, tak pernah setimpal dengan permintaan maaf yang kamu berikan sekenanya. Aku selalu ada saat hari hari mu untuk merayakan ataupun menemani hari sulitmu, tapi kamu bahkan tak mampu sekadar hadir penuh di hari hari pentingku. Saat aku menunggumu di ulang tahunku, kamu bahkan lupa. Tapi di setiap harimu, aku tak pernah melewatkan untuk merayakanmu dalam doa, perhatian, bahkan hadiah kecil yang mungkin tak pernah kau anggap bahkan mungkin susah kamu lupakan. Tidak akan ada wanita seperti aku. Yang tetap bertahan saat dia dilupakan. Yang tetap setia merayakan kebahagiaanmu meski diabaikan. Yang memberi dengan hati, bahkan sebelum kamu sempat memintanya. Aku mencintaimu sedalam itu, dan kamu terlalu buta untuk melihatnya. Kini aku lelah jadi satu satunya yang memperjuangkan kita. Kalau suatu saat nanti kamu sadar, dan kamu mau aku kembali maka kejar aku. Kejar aku sekuat tenaga, karena aku tidak akan lagi menoleh pada cinta yang tidak tahu cara menghargai. Aku sudah pernah memberimu seluruh diriku, dan kamu menyia nyiakannya. Jadi jika kamu ingin aku lagi, buktikan. Jangan hanya dengan kata, tapi dengan seluruh dirimu. Aku pergi bukan karena aku tidak cinta. Tapi karena cinta ini sudah terlalu sering dibungkam oleh luka. Aku pergi karena aku akhirnya memilih diriku sendiri, setelah sekian lama menjadikanmu segalanya. Dan jika ini adalah akhir, semoga kamu tahu, kamu telah kehilangan seseorang yang tak akan pernah kamu temukan lagi dalam hidupmu.

About