Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@kazm_49: قيمو لعبي من 10 #ببجي_العرب #ببجيموبايل #مالي_خلق_احط_هاشتاقات🧢
كاضم🕊
Open In TikTok:
Region: IQ
Wednesday 08 October 2025 17:39:55 GMT
499
35
4
1
Music
Download
No Watermark .mp4 (
17.15MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
17.15MB
)
Watermark .mp4 (
31.52MB
)
Music .mp3
Comments
ﷲ هؤ الحب. 🌷 :
تلعب ضدي؟
2025-10-10 11:14:18
1
وُحـ💔ـيـ💔ـد😮💨 :
عاش لعيب♥♥
2025-10-09 09:30:38
1
قلـᬼـب مجـ💔⑅⃝ـᬼـࢪوح :
💔💔💔
2025-10-09 16:46:52
1
مستر كيان :
حيييييىبطل تلعب ضدني كيان حسن ضدvBكاضم👽👽
2025-10-10 12:18:36
1
To see more videos from user @kazm_49, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
@Mrs_YOUNG RICH
it's been a min❤️#fyppppppppppppppppppppppp #viralvideos #likeboss #follower #vir
#foru #fyp #foryour #fyppppppppppppppppppppppp
#wael_shisha #libya🇱🇾 #bengazi🇱🇾 #shisha #dubai🇦🇪
Clubbing. #fyp #techno
Kasus Anak Durhaka di Asahan: Koalisi Kawal Bersatu Geruduk Kemenag dan Kejaksaan, Gemmako Minta Proses Hukum Dipercepat Kabupaten Asahan, eritamerdekaonlinecom: Suhu politik dan sosial di Kabupaten Asahan memanas. Puluhan aktivis yang tergabung dalam Koalisi LSM dan Awak Media Bersatu (Kawal Bersatu) melakukan aksi unjuk rasa (unras) di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asahan dan Kantor Kejaksaan Negeri Kisaran, Senin (04/11/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap dugaan lambannya proses penyidikan kasus “anak durhaka” yang menyeret seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kemenag Asahan berinisial LI (37). Kasus yang telah berjalan lebih dari delapan bulan itu dinilai tidak menunjukkan perkembangan berarti. Ketua Umum DPP LSM Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi (GEMMAKO Asahan Sumut RI), Dodi Antoni, menilai Kejaksaan Negeri Kisaran terkesan memperlambat proses hukum terhadap tersangka. Koalisi LSM dan Awak Media Kawal Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Kemenag Asahan dan Kejaksaan Negeri Kisaran, menuntut kejelasan kasus ASN LI (37), Senin (04/11/2025). “Sudah hampir sebulan sejak berkas dilimpahkan penyidik Polres Asahan ke jaksa penuntut umum, tapi belum ada kejelasan. Kami menduga ada upaya sengaja memperlambat proses ini,” ujar Dodi Antoni dengan tegas di depan massa aksi. Menurut Dodi, berdasarkan hasil konfirmasi dengan penyidik Unit Jatanras Polres Asahan, berkas perkara telah lengkap dengan pasal 352 KUHP tentang penganiayaan. Namun hingga berita ini diterbitkan, pihak kejaksaan belum juga memanggil tersangka. “Kalau memang belum lengkap, seharusnya dikembalikan ke penyidik Polri untuk dilengkapi. Tapi kalau ditahan tanpa alasan jelas, itu bisa menimbulkan kecurigaan publik,” tambahnya. Dalam aksinya, massa Kawal Bersatu menuntut agar Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara segera menjatuhkan sanksi tegas terhadap ASN bernama LI. Mereka juga mendesak Kejaksaan Negeri Kisaran untuk mempercepat proses hukum tanpa pandang bulu. Sementara itu, Darwis, Sekretaris Kemenag Asahan, menanggapi bahwa pihaknya menunggu hasil proses hukum dari aparat penegak hukum (APH). “Sanksi pemecatan bukan kewenangan kami, tapi kami akan melakukan musyawarah internal terkait disiplin dan pemindahan kerja sesuai kode etik ASN,” jelas Darwis kepada wartawan. Dari pihak kejaksaan, PLH Kejari Kisaran yang didampingi penyidik Sakramen mengonfirmasi bahwa berkas perkara penganiayaan tersebut memang belum lengkap. “Kami sudah mengembalikan berkas ke penyidik Polres Asahan untuk dilengkapi kembali,” ungkapnya singkat. Namun, pernyataan itu justru memantik reaksi lebih keras dari koalisi aksi. Mereka mengancam akan melakukan aksi lanjutan yang lebih besar jika dalam waktu dekat tidak ada progres nyata dari Kemenag maupun Kejaksaan. “Kalau kasus ini tetap diulur-ulur, kami akan geruduk lagi dengan massa yang lebih besar. Masyarakat menuntut keadilan dan transparansi,” tutup Dodi Antoni. Pantauan Berita Merdeka Online, situasi aksi berjalan kondusif dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Massa aksi membubarkan diri dengan tertib sambil membawa spanduk bertuliskan “Tegakkan Keadilan, Jangan Lindungi Oknum ASN Durhaka.” (Tim)
About
Robot
Legal
Privacy Policy