@mi_yumii: Ano ka young stunna

Mayumi
Mayumi
Open In TikTok:
Region: PH
Thursday 09 October 2025 06:00:34 GMT
60357
4600
33
141

Music

Download

Comments

aldlim4r
Aldlimer Smith :
Maganda po sa personal yan laging kumakain sa shakeys yan
2025-10-12 03:16:59
2
jaymporog
MarJay_11 :
pretty nman ☺️
2025-11-16 08:34:30
0
danieandos
danie :
ganda padin eh😫
2025-10-09 07:02:17
2
onlyzenkai
Zenkai :
2nd
2025-10-09 06:05:41
2
johncompas
John Compas :
Firstt
2025-10-09 06:03:07
2
ry.cus
kierstian Sy :
Ganda prin kht kalog eh❤️🔥
2025-10-13 05:58:26
1
ako_si_zen0
Andrei :
gra😁
2025-10-09 07:50:24
1
jeremias.jornales
@J€R€M¥¥• :
💋
2025-10-09 15:09:56
2
jess.mar.c
jess mar :
🥰🥰🥰
2025-10-09 07:43:07
2
patrickricamata16
pat :
🥰🥰🥰
2025-10-09 07:13:46
2
marvinmontehermos
vhin_26 :
😍😍😍
2025-10-09 06:41:16
2
jhon__ric
_big fella :
🔥🔥
2025-10-09 06:17:06
2
reyelletolentino
Rey Rey :
😍😍😍😍💕💕💕
2025-10-09 06:16:33
2
behnmar_po
Behnmar_Po.... :
❤❤❤
2025-10-22 04:32:08
1
adamantine773
🍓akaza🍓 :
🥰
2025-10-16 09:09:13
1
adamantine773
🍓akaza🍓 :
😁
2025-10-16 09:09:11
1
user4368788372
iykyk :
😁
2025-10-14 09:10:05
1
yahiko_1998
K. :
🔥🔥🔥
2025-10-09 13:03:30
1
harryy_po
Harrich :
😭😻
2025-11-16 16:29:20
0
rasollinog
HĀDJÍRĀsoul :
💪💪💪
2025-11-13 16:15:07
0
rasollinog
HĀDJÍRĀsoul :
😔😔😔
2025-11-13 16:14:59
0
jason.mendoza92
Jason Mendoza :
😍😍😍
2025-11-10 14:58:24
0
chaelimcantsobaes95
Chaelim Cantso Baes :
😻😻😻
2025-11-10 04:41:38
0
zordic93
zordic :
🥰🥰🥰
2025-11-07 13:50:45
0
tomravado
Mshadows :
💯🔥
2025-11-06 20:44:27
0
To see more videos from user @mi_yumii, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Polresta Bengkulu Tangkap 19 Tersangka Bengkulu- Polresta Bengkulu bersama jajaran Polsek di wilayah hukumnya mencatat hasil signifikan selama pelaksanaan Operasi Musang Nala 2025. Sebanyak 19 tersangka dari berbagai kasus pencurian berhasil ditangkap, dengan 17 laporan polisi berhasil diungkap selama operasi berlangsung. Data yang dirilis kepolisian menunjukkan seluruh target operasi (TO) baik orang, barang, tempat, maupun kegiatan masing-masing sebanyak delapan TO, terpenuhi seluruhnya (100 persen). Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno didampingi Kapolsek jajaran  menjelaskan, hasil tersebut merupakan wujud dari kerja keras anggota di lapangan dan sinergi dengan masyarakat.
Polresta Bengkulu Tangkap 19 Tersangka Bengkulu- Polresta Bengkulu bersama jajaran Polsek di wilayah hukumnya mencatat hasil signifikan selama pelaksanaan Operasi Musang Nala 2025. Sebanyak 19 tersangka dari berbagai kasus pencurian berhasil ditangkap, dengan 17 laporan polisi berhasil diungkap selama operasi berlangsung. Data yang dirilis kepolisian menunjukkan seluruh target operasi (TO) baik orang, barang, tempat, maupun kegiatan masing-masing sebanyak delapan TO, terpenuhi seluruhnya (100 persen). Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno didampingi Kapolsek jajaran  menjelaskan, hasil tersebut merupakan wujud dari kerja keras anggota di lapangan dan sinergi dengan masyarakat. "Selama pelaksanaan Operasi Musang Nala 2025, seluruh target operasi berhasil kita penuhi. Pengungkapan ini tidak lepas dari dukungan masyarakat yang aktif memberikan informasi,” ujar Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno, Kamis (9/10/25). Disampaikan Sudarno, sebanyak 17 Kasus Terungkap, 19 Tersangka ditangkap. Dari 17 laporan polisi tersebut. Ada10 kasus pencurian dengan pemberatan (curat), 2 kasus pencurian dengan kekerasan (curas) dan 5 kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). "Total ada 19 tersangka yang diamankan, terdiri dari 13 pelaku curat, 2 pelaku curas, dan 4 pelaku curanmor, "bungkapnya. Disampaikan Sudarno, Barang bukti yang berhasil disita pun beragam, mulai dari 1 unit mobil, 9 unit sepeda motor, 2 handphone, 2 laptop, 1 kipas angin, 1 unit outdoor AC, uang tunai Rp200 ribu, hingga seekor burung murai batu lengkap dengan sangkarnya. Selain itu juga, ada arang hasil kejahatan lainnya seperti perhiasan, sepatu, senjata tajam, tabung gas, tas, dan pakaian. "Dari operasi musang ini ada kasus yang menonjol Komplotan Curat Hingga Curanmor Berantai. Para tersangka ini memiliki modus berbeda-beda. Ada yang beraksi sendiri, ada juga yang berkelompok. Namun semuanya berhasil diamankan selama operasi berlangsung,” kata Sudarno. Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno mengapresiasi kinerja Polsek jajarannya yang telah bekerja maksimal dalam menekan angka kriminalitas di wilayah hukum Kota Bengkulu. “Kami pastikan operasi ini tidak berhenti sampai di sini. Polresta Bengkulu akan terus melakukan tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan jalanan dan pencurian yang meresahkan masyarakat,” tegasnya. Kapolresta juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan aktif melapor jika mengetahui adanya tindak kriminalitas di lingkungan sekitar. "Keterlibatan masyarakat sangat penting. Informasi sekecil apa pun bisa membantu kami dalam menjaga keamanan dan ketertiban," pungkasnya. #kejahatan #polrestabengkulu #kriminaldibengkulu
Managing Partner & Co-Founder Assegaf Hamzah & Partners, Ahmad Fikri Assegaf, menilai capaian MA dalam hal transparansi patut diapresiasi. Laporan tahunan MA mencatat data eksekusi perkara secara konsisten sejak 2006. Dari jumlah perkara perdata yang mencapai lebih dari 100 ribu setiap tahun, permohonan eksekusi berkisar antara 2 ribu hingga hampir 4 ribu perkara.  Namun, tingkat pelaksanaan eksekusi, terutama eksekusi pembayaran uang (money judgment), dinilai masih sangat rendah. Meski data tersedia, menurutnya hanya sedikit pihak yang menempuh jalur eksekusi melalui pengadilan. “Dari pengalaman praktik kami, memang sedikit sekali orang yang berminat melakukan eksekusi lewat proses pengadilan. Kenapa? Karena bukan tidak percaya sama pengadilan, tapi tidak percaya pada kemampuan pengadilan menjalankan putusan,” kata Ahmad Fikri Assegaf dalam Seminar Nasional Hukumonline 2025 bertajuk “Kemenangan di Atas Kertas: Membedah Tantangan Eksekusi Putusan Perdata dan Dampaknya Terhadap Iklim Investasi di Indonesia” di Jakarta, Rabu (27/8/2025). Fikri mengurai tiga masalah utama dalam eksekusi, yakni proses, sumber daya manusia (SDM), dan keamanan. Ia memperlihatkan data dari beban kerja hakim, rata-rata satu orang itu menangani 2.204 perkara yang mana sangat berat dipikul. Karena itu, ia menilai perlu ada terobosan. Menurutnya, peraturan terkait juru sita harus diubah. Bila perlu, Mahkamah Agung bisa bekerja sama dengan aparat kepolisian atau bahkan militer. Di banyak negara, kata dia, eksekusi dilakukan dengan dukungan institusi lain. Fikri juga menyoroti hambatan besar lain yaitu perlawanan dari pihak ketiga yang seringkali diajukan untuk menggagalkan eksekusi. Gugatan-gugatan semacam itu menurutnya harus bisa ditangani secara cepat oleh pengadilan, bahkan pengacaranya bisa dinyatakan contempt of court. Persoalan lain adalah akses terhadap informasi aset. Banyak eksekusi terhambat karena aset pihak yang kalah sulit ditemukan. Proses permohonan penetapan yang berulang-ulang juga membuat eksekusi semakin lama. #mahkamahagung #perdata #hukum #law #ahmadfikriassegaf
Managing Partner & Co-Founder Assegaf Hamzah & Partners, Ahmad Fikri Assegaf, menilai capaian MA dalam hal transparansi patut diapresiasi. Laporan tahunan MA mencatat data eksekusi perkara secara konsisten sejak 2006. Dari jumlah perkara perdata yang mencapai lebih dari 100 ribu setiap tahun, permohonan eksekusi berkisar antara 2 ribu hingga hampir 4 ribu perkara. Namun, tingkat pelaksanaan eksekusi, terutama eksekusi pembayaran uang (money judgment), dinilai masih sangat rendah. Meski data tersedia, menurutnya hanya sedikit pihak yang menempuh jalur eksekusi melalui pengadilan. “Dari pengalaman praktik kami, memang sedikit sekali orang yang berminat melakukan eksekusi lewat proses pengadilan. Kenapa? Karena bukan tidak percaya sama pengadilan, tapi tidak percaya pada kemampuan pengadilan menjalankan putusan,” kata Ahmad Fikri Assegaf dalam Seminar Nasional Hukumonline 2025 bertajuk “Kemenangan di Atas Kertas: Membedah Tantangan Eksekusi Putusan Perdata dan Dampaknya Terhadap Iklim Investasi di Indonesia” di Jakarta, Rabu (27/8/2025). Fikri mengurai tiga masalah utama dalam eksekusi, yakni proses, sumber daya manusia (SDM), dan keamanan. Ia memperlihatkan data dari beban kerja hakim, rata-rata satu orang itu menangani 2.204 perkara yang mana sangat berat dipikul. Karena itu, ia menilai perlu ada terobosan. Menurutnya, peraturan terkait juru sita harus diubah. Bila perlu, Mahkamah Agung bisa bekerja sama dengan aparat kepolisian atau bahkan militer. Di banyak negara, kata dia, eksekusi dilakukan dengan dukungan institusi lain. Fikri juga menyoroti hambatan besar lain yaitu perlawanan dari pihak ketiga yang seringkali diajukan untuk menggagalkan eksekusi. Gugatan-gugatan semacam itu menurutnya harus bisa ditangani secara cepat oleh pengadilan, bahkan pengacaranya bisa dinyatakan contempt of court. Persoalan lain adalah akses terhadap informasi aset. Banyak eksekusi terhambat karena aset pihak yang kalah sulit ditemukan. Proses permohonan penetapan yang berulang-ulang juga membuat eksekusi semakin lama. #mahkamahagung #perdata #hukum #law #ahmadfikriassegaf

About