@rexx777775: Udah Tinggal Nunggu pesanannya datang 🗿 Dassault Rafale: Modernisasi Kekuatan Udara Indonesia ​Akuisisi jet tempur multiperan Dassault Rafale dari Prancis oleh Indonesia merupakan tonggak sejarah penting dalam upaya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI Angkatan Udara (AU). Langkah strategis ini menempatkan Indonesia sebagai kekuatan udara yang signifikan di kawasan, sekaligus mempererat kemitraan pertahanan antara Jakarta dan Paris. ​Jumlah Akuisisi dan Varian Tercanggih ​Pada dasarnya, kontrak pengadaan Rafale untuk Indonesia dimulai dari komitmen awal 42 unit. Namun, perkembangan terbaru menunjukkan adanya penambahan pesanan, yang menjadikan total komitmen Indonesia mencapai 66 unit Rafale. Jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai operator jet tempur Rafale terbesar di luar benua Eropa, melampaui negara-negara besar lainnya. ​Pesawat yang dibeli Indonesia adalah varian Rafale F4, yang merupakan standard atau versi paling canggih saat ini. Varian F4 ini memiliki kemampuan tempur dan konektivitas yang telah ditingkatkan secara drastis, mencakup: ​Sistem Radar AESA generasi terbaru yang memiliki kemampuan deteksi dan pelacakan target yang superior. ​Perangkat Peperangan Elektronik (EW) yang mutakhir untuk bertahan dari ancaman misil dan radar musuh. ​Fusi Sensor Cerdas untuk menyatukan data dari berbagai sensor pesawat, memberikan kesadaran situasional (situational awareness) yang lengkap bagi pilot. ​Peningkatan Konektivitas untuk integrasi penuh dalam jaringan pertempuran digital. ​Jadwal Pengiriman dan Kesiapan Operasional ​Pengiriman Rafale akan dilakukan secara bertahap dalam beberapa tahun. Berdasarkan pernyataan resmi, pesawat Rafale pertama dijadwalkan mulai tiba di Indonesia pada awal tahun 2026. ​Beberapa unit pertama, diperkirakan tiga hingga enam pesawat, akan tiba pada semester pertama 2026, dan akan diikuti oleh pengiriman-pengiriman selanjutnya hingga semua unit terpenuhi. ​Untuk mendukung pengoperasian jet tempur generasi 4.5 ini, TNI AU telah mempersiapkan infrastruktur pendukung, termasuk: ​Pembangunan dan peningkatan fasilitas di pangkalan udara yang direncanakan menjadi markas Rafale, seperti di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. ​Program pelatihan intensif untuk pilot dan teknisi Indonesia di Prancis, memastikan kesiapan SDM dalam mengoperasikan dan merawat sistem pesawat yang kompleks. ​Nilai Kontrak dan Paket Dukungan Komprehensif ​Pembelian 42 unit Rafale awal diperkirakan memiliki nilai kontrak total sekitar $8,1 miliar (sekitar Rp115 triliun hingga Rp132 triliun). Perlu ditekankan bahwa angka ini bukanlah harga per unit pesawat semata, melainkan nilai dari paket akuisisi yang komprehensif. ​Paket kontrak tersebut mencakup: ​Pesawat Tempur: Unit jet Rafale itu sendiri. ​Persenjataan: Sistem senjata canggih yang kompatibel dengan Rafale, seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh MBDA Meteor dan rudal jelajah udara-ke-darat MBDA Scalp (jika disertakan dalam kontrak). ​Dukungan Logistik: Suku cadang, peralatan pemeliharaan, dan dukungan teknis selama periode awal. ​Pelatihan dan Simulator: Program pelatihan untuk pilot dan teknisi, termasuk penyediaan simulator misi penuh. ​Kerja Sama Industri: Potensi alih teknologi atau kerja sama industri pertahanan (Industrial Cooperation) antara Indonesia dan Dassault Aviation. ​Dengan paket lengkap ini, Indonesia tidak hanya mendapatkan pesawat, tetapi juga ekosistem pendukung penuh untuk memastikan jet tempur tersebut dapat dioperasikan secara mandiri dan maksimal. ​Signifikansi Strategis Rafale bagi Indonesia ​Pengadaan Rafale memiliki arti penting bagi postur pertahanan Indonesia: ​Peningkatan Kemampuan Multi-Role: Rafale dikenal sebagai jet tempur multi-role sejati. Ia mampu melaksanakan misi superioritas udara, serangan darat yang presisi, pengintaian taktis, dan bahkan peran penangkalan nuklir, menjadikannya aset yang sangat fleksibel untuk berbagai skenario ancaman di kawasan Indo-Pasifik.#dassaultrafale #rafale #tniau #fyp #airforce

ʀᴇxxx`

Open In TikTok:

Region: ID

Thursday 09 October 2025 09:37:58 GMT