POV:Pada puncak festival kampus malam ini, dengan khusus, banyak penampilan musik yang di pertontonkan oleh berbagai fakultas. Khusus teknik, adalah suatu hal yang di tunggu-tunggu oleh banyaknya mahasiswi. Lantaran berisikan beberapa lelaki tampan dalam satu band. “Say you when I say love!” Perintah vocalist palibg terkenal di dalam band itu. Heeseung. Lelaki yang selalu melajang selama menempuh studi nya. Namun ia seringkali mendekati perempuan dan meninggalkan nya jika menginginkan hubungan lebih serius. Jelasnya, kamu adalah salah satu dari perempuan itu. Dekat dengan Heeseung tidak terlalu rugi bagi dirimu. Walaupun terkadang kamu sempat sedih jika nantinya tidak bisa meminta hubungan serius pada lelaki itu. Mata kalian bertemu sekilas, sebelum akhirnya Heeseung dengan cepat mengalihkan pandangan. Kamu menghela napas berat, dan mulai berbalik. Kamu rasa percuma. Dua minggu lagi, atau satu bulan, Heeseung bahkan bisa menemukan perempuan lain setelah ini. “(y/n)? Mau pergi ke mana?” Lagu yang perlahan memelan, dan berhenti ketika Heeseung juga tidak melanjutkan lirik lagu nya. Semua pandangan kini tertuju pada dirimu. Kamu kikuk. Heeseung turun dari panggung, dan langsung menuju section penonton. Mata Heeseung seakan ingin marah, tapi kamu tidak tahu karena apa itu. Kamu menatap kiri-kanan, pandangan perempuan tampak tidak nyaman. Ketika pandangnmu kembali ke depan, sidah ada Heeseung yang ingin menghampiri. “Pergi kemana, aku tanya? Aku udah bilang bakalan ada yang di bilangin nanti kan?” “Aku ada urusan, Hee. Kalau perlu, nanti aja ya?” “Ga bisa tunggu sebentar lagi?” Mata kamu menutup pelan, dan tangan kanan kamu memijat pelipis. Pusing bagaimana menghadapi Heeseung. “Gak bisa. Aku—“ “Ayo pacaran sama aku.” Mata kamu melotot setelahnya. Diiringi dengan banyaknya suara bingung dari berbagai orang di sekitar. “Ayo jadi pacar aku, (y/n). Luangin lebih waktu kamu untuk aku.” ——— Kamu tertawa geli ketika mengingat kenangan itu. Tepatnya lima tahun lalu, ketika kamu yang tiba-tiba saja masuk ke dalam hubungan satu tingkat lebih serius dengan Heeseung. Kamu menggenggam erat kopi yang ada di tanganmu. Heeseung dan kamu sudah berpisah setelah tiga bulan menjalin hubungan. Singkat, namun itu waktu paling menyenangkan di bangku kuliah milikmu. ‘(y/n), cepetan ke kantor ih! Wakty istirahat udah mau habiss! Ini CEO baru udah mau dateng!’ Suara desakan dari Friska, teman sekantormu akhirnya membuat kamu berdiri tegap. Setelah lulus kuliah beberapa tahun lalu, kamu langsung berkerja di perusahaan. Menjadi budak korporat, bahkan hingga sekarang menjadi sekretaris tetap. Omongan buruk orang-orang sudah sering kali kamu telan. Bagaimana mereka mengecap dirimu sebagai karyawan penjilat dan penuh trik karena berhasil duduk di jabatan pekerjaan mu yang sekarang dalam waktu singkat. Sayangnya, yang tidak mereka lihat adalah usaha dirimu dalam berkerja. Sama seperti Heeseung dahulu. ——— “Telat? Kamu sekretaris yang selalu di eluh-eluhkan ayah saya karena muda dan tekun, kan?” Pandangnmu yang awalnya merunduk kini naik. Wajahmu langsung pias, ketika melihat seseorang di hadapanmu. Heeseung. Mantanmu dahulu. Kini semakin tinggi, dan gagah. Wajahnya yang semakin tegas, di sertai dengan beberapa struktur muka yang persis seperti dahulu. “Hee—“ “Ini kantor. Hee? Kamu kira saya teman kamu?” (lanjut di komen) #heeseung #enhypen #pov #fyp #foryouu - @erfjlaluna