@dochoitritue0: Đồ chơi trí tuệ rubik toán học cho bé #dochoitritue #dochoithongminh #xuhuong #fyp

Đồ Chơi Trí Tuệ
Đồ Chơi Trí Tuệ
Open In TikTok:
Region: VN
Sunday 12 October 2025 05:23:13 GMT
3463
3
0
3

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @dochoitritue0, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Battle of Jutland (Pertempuran Jutland) adalah pertempuran laut terbesar dalam Perang Dunia I, berlangsung pada 31 Mei – 1 Juni 1916 di Laut Utara, dekat Jutland, Denmark. Ini adalah satu-satunya pertempuran besar antara armada Inggris dan Jerman dalam perang tersebut. Latar Belakang Jerman, dengan Kaiserliche Marine, ingin memancing Royal Navy Inggris ke dalam pertempuran yang menguntungkan mereka dengan menghancurkan bagian dari armada Inggris sebelum bala bantuan datang. Inggris, yang memiliki angkatan laut lebih besar, ingin mempertahankan dominasinya di laut. Kekuatan Armada Inggris (Royal Navy): Grand Fleet, dipimpin oleh Admiral Sir John Jellicoe, dengan 151 kapal perang, termasuk 28 dreadnoughts. Jerman (Kaiserliche Marine): High Seas Fleet, dipimpin oleh Admiral Reinhard Scheer, dengan 99 kapal perang, termasuk 16 dreadnoughts. Jalannya Pertempuran 1. Awal Pertempuran – Armada Inggris dan Jerman bertemu secara tidak sengaja saat melakukan patroli. Battlecruiser Force Inggris di bawah Vice Admiral David Beatty bertemu dengan Scouting Group Jerman yang dipimpin Vice Admiral Franz Hipper. 2. Duel Battlecruiser – Beatty dan Hipper bertempur dengan kapal-kapal battlecruiser mereka. Inggris kehilangan HMS Indefatigable dan HMS Queen Mary, yang meledak akibat tembakan Jerman. 3. Grand Fleet vs High Seas Fleet – Jellicoe akhirnya membawa Grand Fleet ke medan perang dan mengatur formasi
Battle of Jutland (Pertempuran Jutland) adalah pertempuran laut terbesar dalam Perang Dunia I, berlangsung pada 31 Mei – 1 Juni 1916 di Laut Utara, dekat Jutland, Denmark. Ini adalah satu-satunya pertempuran besar antara armada Inggris dan Jerman dalam perang tersebut. Latar Belakang Jerman, dengan Kaiserliche Marine, ingin memancing Royal Navy Inggris ke dalam pertempuran yang menguntungkan mereka dengan menghancurkan bagian dari armada Inggris sebelum bala bantuan datang. Inggris, yang memiliki angkatan laut lebih besar, ingin mempertahankan dominasinya di laut. Kekuatan Armada Inggris (Royal Navy): Grand Fleet, dipimpin oleh Admiral Sir John Jellicoe, dengan 151 kapal perang, termasuk 28 dreadnoughts. Jerman (Kaiserliche Marine): High Seas Fleet, dipimpin oleh Admiral Reinhard Scheer, dengan 99 kapal perang, termasuk 16 dreadnoughts. Jalannya Pertempuran 1. Awal Pertempuran – Armada Inggris dan Jerman bertemu secara tidak sengaja saat melakukan patroli. Battlecruiser Force Inggris di bawah Vice Admiral David Beatty bertemu dengan Scouting Group Jerman yang dipimpin Vice Admiral Franz Hipper. 2. Duel Battlecruiser – Beatty dan Hipper bertempur dengan kapal-kapal battlecruiser mereka. Inggris kehilangan HMS Indefatigable dan HMS Queen Mary, yang meledak akibat tembakan Jerman. 3. Grand Fleet vs High Seas Fleet – Jellicoe akhirnya membawa Grand Fleet ke medan perang dan mengatur formasi "Crossing the T", taktik yang menguntungkan mereka. Namun, Jerman berhasil mundur dengan menggunakan taktik "Gefechtskehrtwendung" (manuver balik 180°). 4. Malam Hari – Jerman menggunakan kapal perusak dan torpedo untuk menutupi mundurnya armada mereka. Inggris gagal mengejar mereka dalam kegelapan. Hasil dan Dampak Kerugian Inggris: 14 kapal tenggelam, 6.800 korban jiwa. Kerugian Jerman: 11 kapal tenggelam, 2.500 korban jiwa. Secara taktis, Jerman mengklaim kemenangan karena menyebabkan lebih banyak kerugian pada Inggris. Secara strategis, Inggris menang karena Jerman gagal menguasai Laut Utara. Setelah pertempuran ini, High Seas Fleet jarang keluar lagi dalam jumlah besar dan akhirnya beralih ke perang kapal selam. Meskipun tidak ada pemenang mutlak, Jutland memastikan bahwa Inggris tetap menguasai laut, yang pada akhirnya berkontribusi pada kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia I.

About