@pvlph: Tubino hammers it down! #PVL2025

Premier Volleyball League
Premier Volleyball League
Open In TikTok:
Region: PH
Monday 13 October 2025 12:48:37 GMT
18469
2167
23
23

Music

Download

Comments

gabby.martines
Gabby martines :
Maddie madayag galing din isa molde thang
2025-10-13 13:22:22
8
13capricorn72
13capricorn :
tubino wong walang kupas🥰💜
2025-10-13 13:12:55
10
iloverose25
🌹R&S🌹 :
baon na baon always 💜
2025-10-14 06:09:18
1
anna_marie89
Anna :
Ang galing talaga n molde
2025-10-13 17:02:10
4
mhybref08
MhyRefrea :
lahat nag contribute galing galing ng Ube👏👏👏more wins pa💜💜💜
2025-10-13 21:25:54
6
erubi09
summer :
royse🥰🥰
2025-10-14 00:43:54
2
goodstart79
goodstart79 :
ung kakapasok palang ni Royse score na agad 👏👏
2025-10-13 15:24:11
3
anedgeminirewolf
Aned Gemini Rewolf :
Congrats Titans👏👏👏💜💜💜partida la pa import🥰TYL🙏
2025-10-13 17:34:10
4
rizaburac
3R's shop :
wala pang import yan😅💜💜💜
2025-10-13 15:01:19
3
terzaghi_10
Jö😎 :
first
2025-10-13 12:50:03
2
maryjanedelossant8
Jane :
congratulation CMFT 💜💜💜
2025-10-13 13:02:55
2
graceangiwan
gra_cia :
galing naman royse💜💜💜
2025-10-14 02:19:46
1
gabby.martines
Gabby martines :
congrats ube galing tubino
2025-10-13 13:21:55
2
lourelies
lourelies :
Sayo lahat yan Lourelie?
2025-10-13 15:54:04
0
harmonia_11
Harmonia11 :
💜💜💜
2025-10-14 13:48:29
1
cristina.de.jesus71
ardios2021 :
💜💜💜
2025-10-13 16:24:58
2
litadecastro43
Lita :
🥰🥰🥰
2025-10-14 01:27:30
1
wen33862
Wen :
🥰🥰🥰
2025-10-13 19:26:48
1
ninjatimbang21
ninja :
💜💜💜
2025-10-13 14:17:59
1
swetzeljoy05
Sweetzyyll :
👍
2025-10-13 12:52:09
1
irenebautista29
Irene Bautista 🖤⚓ :
tubino💪💪👏👏
2025-10-13 14:22:25
1
To see more videos from user @pvlph, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Detik-detik Nafas Putri Jenderal A.H. Nasution: “Kakak jangan menangis, Adik sehat.” Ade Irma membuka mata, menatap lembut ke arah kakaknya, lalu beralih kepada sang ibu. Dengan kepolosan seorang anak, ia bertanya: > “Kenapa Ayah mau dibunuh, Mama?” Pertanyaan itu menusuk hati. Ibu Johanna Sunarti, tertegun, menahan air mata. Belum sempat menjawab, Ade Irma kembali memejamkan mata. Dengan lirih dan penuh kepasrahan, sang ibu membisikkan kata-kata terakhir: > “Mama ikhlas Ade pergi.” Malam itu, pukul 20.00 WIB, setelah lima hari berjuang menahan sakit, Ade Irma Suryani Nasution menghembuskan napas terakhirnya. Indonesia kehilangan seorang malaikat kecil yang gugur dalam sejarah kelam bangsa. Namun, kisah keberanian dan pengorbanannya tidak pernah padam. Ade Irma menjadi simbol kepolosan yang dikorbankan oleh kebrutalan, sekaligus cahaya abadi yang mengingatkan generasi penerus tentang harga mahal yang harus dibayar untuk menjaga bangsa. #AdeIrmaSuryani #PahlawanKecil #SejarahIndonesia #G30SPKI #JohannaSunarti " width="135" height="240">
Detik-detik Nafas Putri Jenderal A.H. Nasution: "Kenapa Ayah mau dibunuh, Mama?" 1 Oktober 1965, pukul 04.00 dini hari. Rumah Jenderal Besar A.H. Nasution diguncang ketegangan ketika empat truk dan dua mobil militer pasukan Tjakrabirawa menyerbu untuk menculik dan menghabisinya. Sang jenderal berhasil meloloskan diri, tetapi peluru-peluru panas justru menghujani putri bungsunya, Ade Irma Suryani Nasution, yang baru berusia lima tahun. Tubuh mungil Ade Irma terkena tiga peluru. Ia menjadi tameng hidup bagi ayahnya. Sang putri kecil segera dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto, menjalani operasi demi operasi untuk mengeluarkan sisa peluru senjata AK-47 dari tubuhnya. Hari demi hari, kondisi Ade Irma terus kritis. Dokter yang menanganinya, Brigjen dr. Arie Sadhewo, tak henti kagum dengan daya tahan bocah kecil itu. "Seorang dewasa saja sulit bertahan terkena peluru sebesar ini," gumam sang dokter. Namun Ade Irma, dengan tubuh mungilnya, sudah lima hari bertahan melawan maut. Di ruang paviliun anak RSPAD, suasana begitu hening meski tentara berjaga ketat. Jenderal Nasution dan istrinya bergantian mendampingi putri kecilnya, penuh doa dan harapan. Hendrianti Sahara Nasution, sang kakak berusia 13 tahun, menahan tangis di sisi ranjang. Sore itu, 6 Oktober 1965, setelah operasi keempat selesai, Ade Irma tampak lemah dan memejamkan mata. Ketika dokter memperbolehkan keluarga masuk, Hendrianti mendekat sambil berlinang air mata. Tiba-tiba, suara lirih memecah keheningan: > “Kakak jangan menangis, Adik sehat.” Ade Irma membuka mata, menatap lembut ke arah kakaknya, lalu beralih kepada sang ibu. Dengan kepolosan seorang anak, ia bertanya: > “Kenapa Ayah mau dibunuh, Mama?” Pertanyaan itu menusuk hati. Ibu Johanna Sunarti, tertegun, menahan air mata. Belum sempat menjawab, Ade Irma kembali memejamkan mata. Dengan lirih dan penuh kepasrahan, sang ibu membisikkan kata-kata terakhir: > “Mama ikhlas Ade pergi.” Malam itu, pukul 20.00 WIB, setelah lima hari berjuang menahan sakit, Ade Irma Suryani Nasution menghembuskan napas terakhirnya. Indonesia kehilangan seorang malaikat kecil yang gugur dalam sejarah kelam bangsa. Namun, kisah keberanian dan pengorbanannya tidak pernah padam. Ade Irma menjadi simbol kepolosan yang dikorbankan oleh kebrutalan, sekaligus cahaya abadi yang mengingatkan generasi penerus tentang harga mahal yang harus dibayar untuk menjaga bangsa. #AdeIrmaSuryani #PahlawanKecil #SejarahIndonesia #G30SPKI #JohannaSunarti

About