@tesourada.clips: #dicas #cariani Sabia disso ? Comenta aí

Tesourada Clips

Open In TikTok:

Region: BR

Monday 13 October 2025 19:02:54 GMT

680

16

0

4

Music

Download

No Watermark .mp4 (3.44MB) No Watermark(HD) .mp4 (1.49MB) Watermark .mp4 (3.56MB) Music .mp3

Comments

There are no more comments for this video.

To see more videos from user @tesourada.clips, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

C’est la rentrée 📚 ! Viens vite profiter des #expos d’été avant leur fermeture au #palaisdetokyo 👀 #artcontemporain #sortirparis #rentree

C’est la rentrée 📚 ! Viens vite profiter des #expos d’été avant leur fermeture au #palaisdetokyo 👀 #artcontemporain #sortirparis #rentree

ratatatata #yejun #yejunplave #namyejun #yejunplave💙🐬 #namyejun🐬💙 #eunho #eunhoplave #doeunho #eunhoplave❤️🐺 #doeunho🐺❤️ #plave #plavekpop #plave_official #fyp #foryoupagе

ratatatata #yejun #yejunplave #namyejun #yejunplave💙🐬 #namyejun🐬💙 #eunho #eunhoplave #doeunho #eunhoplave❤️🐺 #doeunho🐺❤️ #plave #plavekpop #plave_official #fyp #foryoupagе

Deja Vu! Dulu Gibran Diframing Ogah Salaman dengan AHY, Kini Giliran SBY dan Kapolri Jadi Sasaran Isu Serupa! Jakarta — Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, meminta masyarakat untuk tidak terbawa arus opini menyesatkan terkait potongan video yang memperlihatkan momen Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono melewati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tanpa berjabat tangan dalam acara HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta, pada Minggu 5 Oktober. Menurut Fernando, publik sebaiknya tidak langsung menilai negatif atau menghakimi berdasarkan potongan video semata. Ia menilai, ada upaya dari pihak tertentu yang mencoba membesar-besarkan momen tersebut agar seolah terjadi ketegangan atau ketersinggungan antara SBY dan Kapolri. “Publik harus cerdas. Jangan terprovokasi oleh potongan video yang bisa saja diambil tanpa konteks. Bisa jadi, sebelumnya SBY dan Kapolri sudah salaman di belakang panggung atau sebelum acara dimulai,” ujar Fernando, Selasa (7/10). Fernando menambahkan, hal seperti ini pernah terjadi sebelumnya, saat Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka diframing seolah enggan bersalaman dengan Agus Harimurti Yudhoyono. Padahal, belakangan diketahui keduanya sudah sempat bercanda dan bersalaman lebih dulu sebelum video itu direkam. “Deja Vu! Dulu Gibran diframing ogah salaman dengan AHY, kini giliran SBY dan Kapolri jadi sasaran isu serupa! Jadi menurut saya, pola seperti ini bukan hal baru. Ada pihak-pihak yang sengaja memotong video agar terlihat seolah ada jarak atau ketegangan antar tokoh. Tujuannya jelas, untuk memecah belah dan menimbulkan persepsi buruk di masyarakat,” tegasnya. Fernando mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berbaik sangka dan tidak cepat menarik kesimpulan dari cuplikan video yang beredar. “Kita semua harus menjaga suasana agar tetap kondusif. Tokoh-tokoh bangsa seperti SBY dan Kapolri tentu memiliki hubungan baik. Jadi, jangan mudah termakan framing yang hanya ingin menciptakan isu sensasional,” pungkas Fernando. #news #nasional #viral_video #Viral #Polri #Kapolri #IndonesiaDamai #komaindonesia #JagaIndonesia #polripresisi #SBY

Deja Vu! Dulu Gibran Diframing Ogah Salaman dengan AHY, Kini Giliran SBY dan Kapolri Jadi Sasaran Isu Serupa! Jakarta — Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, meminta masyarakat untuk tidak terbawa arus opini menyesatkan terkait potongan video yang memperlihatkan momen Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono melewati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tanpa berjabat tangan dalam acara HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta, pada Minggu 5 Oktober. Menurut Fernando, publik sebaiknya tidak langsung menilai negatif atau menghakimi berdasarkan potongan video semata. Ia menilai, ada upaya dari pihak tertentu yang mencoba membesar-besarkan momen tersebut agar seolah terjadi ketegangan atau ketersinggungan antara SBY dan Kapolri. “Publik harus cerdas. Jangan terprovokasi oleh potongan video yang bisa saja diambil tanpa konteks. Bisa jadi, sebelumnya SBY dan Kapolri sudah salaman di belakang panggung atau sebelum acara dimulai,” ujar Fernando, Selasa (7/10). Fernando menambahkan, hal seperti ini pernah terjadi sebelumnya, saat Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka diframing seolah enggan bersalaman dengan Agus Harimurti Yudhoyono. Padahal, belakangan diketahui keduanya sudah sempat bercanda dan bersalaman lebih dulu sebelum video itu direkam. “Deja Vu! Dulu Gibran diframing ogah salaman dengan AHY, kini giliran SBY dan Kapolri jadi sasaran isu serupa! Jadi menurut saya, pola seperti ini bukan hal baru. Ada pihak-pihak yang sengaja memotong video agar terlihat seolah ada jarak atau ketegangan antar tokoh. Tujuannya jelas, untuk memecah belah dan menimbulkan persepsi buruk di masyarakat,” tegasnya. Fernando mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berbaik sangka dan tidak cepat menarik kesimpulan dari cuplikan video yang beredar. “Kita semua harus menjaga suasana agar tetap kondusif. Tokoh-tokoh bangsa seperti SBY dan Kapolri tentu memiliki hubungan baik. Jadi, jangan mudah termakan framing yang hanya ingin menciptakan isu sensasional,” pungkas Fernando. #news #nasional #viral_video #Viral #Polri #Kapolri #IndonesiaDamai #komaindonesia #JagaIndonesia #polripresisi #SBY

Đẹp quên cả lối về cho căn nhà phố được thiết kế theo phong cách tân cổ điển phường An Phú, thành phố Hồ Chí Minh #Nhadep #nha360 #Batdongsansaigon #bannhathuanan #nhaanphu

Đẹp quên cả lối về cho căn nhà phố được thiết kế theo phong cách tân cổ điển phường An Phú, thành phố Hồ Chí Minh #Nhadep #nha360 #Batdongsansaigon #bannhathuanan #nhaanphu

#ltg #fyp #daletok

#ltg #fyp #daletok

About

Robot

Legal

Privacy Policy