@matiastularica: #fyp #Viral #parati

matiastularica

Open In TikTok:

Region: CL

Monday 13 October 2025 22:07:26 GMT

350092

47359

8

1749

Music

Download

No Watermark .mp4 (1.25MB) No Watermark(HD) .mp4 (0.82MB) Watermark .mp4 (1.35MB) Music .mp3

Comments

brunito🧉 :

Hablan de mi y no me conocen…🍀💯

2025-10-16 02:54:29

3

Dylan :

La verdad hrm

2025-11-07 03:23:04

0

Jjjvv97 :

Así nomas me lo tatuo bro

2025-10-14 20:07:24

5

Luciano Cáceres :

2025-10-14 03:37:30

108

parcelazo 🎃 :

2025-10-25 22:21:48

0

cryy.briones :

@cry.briones

2025-10-16 20:18:29

0

samm :

💘

2025-10-15 15:47:29

0

To see more videos from user @matiastularica, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV: When your dance teacher is in teacher mode…#dancers #uniquedancestudio #danceteacher #fyp #viral

POV: When your dance teacher is in teacher mode…#dancers #uniquedancestudio #danceteacher #fyp #viral

169 Kios Pupuk Bersubsidi di Lampung Diduga Jual di Atas HET . . Sebanyak 169 kios pupuk bersubsidi di Provinsi Lampung tercatat menjual pupuk jenis Urea dan NPK di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, dengan Lampung Selatan menjadi daerah terbanyak, diikuti Mesuji, Pesawaran, dan Lampung Tengah. Harga resmi satu karung Urea Rp112.500 dan NPK Rp115.000, namun beberapa kios menjual hingga Rp185.000 per karung. Pengamat hukum Universitas Bandar Lampung, Benny Karya Limantara, menilai praktik ini sebagai pengkhianatan terhadap amanat konstitusi, karena pupuk bersubsidi merupakan instrumen kebijakan negara untuk kedaulatan pangan, dan penjualan di atas HET merugikan petani serta mengganggu stabilitas ekonomi nasional. - Untuk berita selengkapnya, baca di www.kupastuntas.co - #PupukSubsidi #Lampung #HET

169 Kios Pupuk Bersubsidi di Lampung Diduga Jual di Atas HET . . Sebanyak 169 kios pupuk bersubsidi di Provinsi Lampung tercatat menjual pupuk jenis Urea dan NPK di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, dengan Lampung Selatan menjadi daerah terbanyak, diikuti Mesuji, Pesawaran, dan Lampung Tengah. Harga resmi satu karung Urea Rp112.500 dan NPK Rp115.000, namun beberapa kios menjual hingga Rp185.000 per karung. Pengamat hukum Universitas Bandar Lampung, Benny Karya Limantara, menilai praktik ini sebagai pengkhianatan terhadap amanat konstitusi, karena pupuk bersubsidi merupakan instrumen kebijakan negara untuk kedaulatan pangan, dan penjualan di atas HET merugikan petani serta mengganggu stabilitas ekonomi nasional. - Untuk berita selengkapnya, baca di www.kupastuntas.co - #PupukSubsidi #Lampung #HET

Zee asadel JKT48 AI, makin menggoda bahan crt terbaik #jkt48 #bahancrt #fake #skincare #zeejkt48🦖

Zee asadel JKT48 AI, makin menggoda bahan crt terbaik #jkt48 #bahancrt #fake #skincare #zeejkt48🦖

#خيل_وخياله🐎 #ماجدالمهندس

#خيل_وخياله🐎 #ماجدالمهندس

Beneran pusingg 🤡 #fyp #fypage #skincare #mydermastory #kulitsensitif #pentingnyamicrobiome

Beneran pusingg 🤡 #fyp #fypage #skincare #mydermastory #kulitsensitif #pentingnyamicrobiome

Mentan Amran Cabut Izin 115 Distributor Nakal yang Jual Pupuk di Atas HET KABARIKA.ID, JAKARTA– Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali temukan para distributor pupuk nakal, yang berani menjual pupuk subsidi di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Dalam laporan mingguan pengawasan pupuk yang digelar setiap Jumat, Amran mengungkap adanya 115 distributor yang masih nekat bermain harga di atas HET. “Kami tindaklanjuti laporan dari seluruh masyarakat tani Indonesia. Banyak isu yang masuk, tetapi prioritas utama kami adalah pelanggaran HET. Dalam satu minggu ini masih ada 115 distributor yang menjual di atas HET, dan hari ini juga kami minta Pupuk Indonesia segera tindak, cabut izinnya,” kata Mentan Amran saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat(21/11/25). Mentan Amran menyebut bahwa praktik tersebut sangat merugikan petani, terlebih pemerintah sudah menurunkan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen. Karena itu, seluruh distributor yang terbukti curang langsung diperintahkan untuk dicabut izinnya hari ini juga. “Tidak ada kompromi bagi yang bermain harga. Laporan ini tentu kami lakukan verifikasi terlebih dahulu dan semua yang diverifikasi, sudah terbukti, langsung dicabut,” ujar Mentan. Selain temuan kecurangan harga, Mentan Amran juga menerima laporan adanya 136 pengecer dan distributor yang masih mempersulit petani saat menebus pupuk dengan mewajibkan kartu tani. Padahal pemerintah sudah menegaskan bahwa penebusan pupuk subsidi cukup menggunakan KTP. “Yang 136 ini kami minta ditegur. Kalau minggu depan masih terjadi, izinnya juga kami cabut,”tegas Mentan Amran. Lebih lanjut, Mentan Amran menyebut bahwa meski masih ada oknum yang mencoba bermain, kondisi lapangan menunjukkan perbaikan signifikan. Dari lebih dari 2.039 laporan kios dan distributor nakal sebelumnya, kini hanya tersisa sekitar 115 kasus, atau sekitar 5–7 persen dari total awal. “Alhamdulillah, awalnya 2.039 yang nakal, kini tinggal sekitar seratusan. Ini kemajuan besar,” katanya. Ia memastikan pemerintah menjamin ketersediaan pupuk untuk petani, dan setiap pelanggaran yang terbukti akan ditindak cepat. Amran mengingatkan seluruh distributor dan pengecer agar tidak lagi mempersulit petani menjelang musim tanam. Pengawasan akan terus diperketat dan setiap pelanggaran akan berakhir pada sikap yang sama. “Izin dicabut. Tidak ada ruang bagi pemain curang,” tukas Mentan Amran. Untuk diketahui, Pemerintah secara resmi sudah menurunkan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen. Penurunan harga ini berlaku untuk seluruh jenis pupuk bersubsidi, termasuk pupuk Urea dan NPK yang menjadi kebutuhan utama petani. Harga pupuk Urea kini turun dari Rp2.250 per kilogram menjadi Rp1.800 per kilogram, atau setara dengan penurunan harga dari Rp112.500 menjadi Rp90.000 per sak. Sementara itu, harga pupuk NPK juga diturunkan dari Rp2.300 per kilogram menjadi Rp1.840 per kilogram, atau dari Rp115.000 menjadi Rp92.000 per sak. #lamberantau #perantau #sulsel #bugis #makassar

Mentan Amran Cabut Izin 115 Distributor Nakal yang Jual Pupuk di Atas HET KABARIKA.ID, JAKARTA– Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali temukan para distributor pupuk nakal, yang berani menjual pupuk subsidi di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Dalam laporan mingguan pengawasan pupuk yang digelar setiap Jumat, Amran mengungkap adanya 115 distributor yang masih nekat bermain harga di atas HET. “Kami tindaklanjuti laporan dari seluruh masyarakat tani Indonesia. Banyak isu yang masuk, tetapi prioritas utama kami adalah pelanggaran HET. Dalam satu minggu ini masih ada 115 distributor yang menjual di atas HET, dan hari ini juga kami minta Pupuk Indonesia segera tindak, cabut izinnya,” kata Mentan Amran saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat(21/11/25). Mentan Amran menyebut bahwa praktik tersebut sangat merugikan petani, terlebih pemerintah sudah menurunkan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen. Karena itu, seluruh distributor yang terbukti curang langsung diperintahkan untuk dicabut izinnya hari ini juga. “Tidak ada kompromi bagi yang bermain harga. Laporan ini tentu kami lakukan verifikasi terlebih dahulu dan semua yang diverifikasi, sudah terbukti, langsung dicabut,” ujar Mentan. Selain temuan kecurangan harga, Mentan Amran juga menerima laporan adanya 136 pengecer dan distributor yang masih mempersulit petani saat menebus pupuk dengan mewajibkan kartu tani. Padahal pemerintah sudah menegaskan bahwa penebusan pupuk subsidi cukup menggunakan KTP. “Yang 136 ini kami minta ditegur. Kalau minggu depan masih terjadi, izinnya juga kami cabut,”tegas Mentan Amran. Lebih lanjut, Mentan Amran menyebut bahwa meski masih ada oknum yang mencoba bermain, kondisi lapangan menunjukkan perbaikan signifikan. Dari lebih dari 2.039 laporan kios dan distributor nakal sebelumnya, kini hanya tersisa sekitar 115 kasus, atau sekitar 5–7 persen dari total awal. “Alhamdulillah, awalnya 2.039 yang nakal, kini tinggal sekitar seratusan. Ini kemajuan besar,” katanya. Ia memastikan pemerintah menjamin ketersediaan pupuk untuk petani, dan setiap pelanggaran yang terbukti akan ditindak cepat. Amran mengingatkan seluruh distributor dan pengecer agar tidak lagi mempersulit petani menjelang musim tanam. Pengawasan akan terus diperketat dan setiap pelanggaran akan berakhir pada sikap yang sama. “Izin dicabut. Tidak ada ruang bagi pemain curang,” tukas Mentan Amran. Untuk diketahui, Pemerintah secara resmi sudah menurunkan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen. Penurunan harga ini berlaku untuk seluruh jenis pupuk bersubsidi, termasuk pupuk Urea dan NPK yang menjadi kebutuhan utama petani. Harga pupuk Urea kini turun dari Rp2.250 per kilogram menjadi Rp1.800 per kilogram, atau setara dengan penurunan harga dari Rp112.500 menjadi Rp90.000 per sak. Sementara itu, harga pupuk NPK juga diturunkan dari Rp2.300 per kilogram menjadi Rp1.840 per kilogram, atau dari Rp115.000 menjadi Rp92.000 per sak. #lamberantau #perantau #sulsel #bugis #makassar

About

Robot

Legal

Privacy Policy