Pov || Langkah kakimu terus maju, berjalan menelusuri ruangan mewah tersebut, baru pertama kali kamu masuk kedalam apartemen semewah ini. Tanganmu terangkat, jarimu menyentuh meja yang kamu ketahui bermerek Rasson ini, halus serta lembut dapat kamu rasakan. Kamu memandang segala sisi apartemen, saat ini kamu berada di ruang tamu, terdapat tv besar juga sofa yang mewah. Banyak hiasan serta panjangan panjang mewah disini, "gue nyuruh lo kesini bukan cuma buat liat-liat" suara berat dari arah belakang menyadarkanmu dari keterkaguman ini. Kamu beralih menatap Mahesa yang saat ini berjalan menuju sofa, ia menyalakan televisi. "Masakin gue." Ucap Mahesa. Berdecak, kamupun menghampiri nya, dan duduk disampingnya. "Lo nyuruh gue?" Tanyamu dengan tidak percaya. Mahesa menggangguk, "kalau lo mau pulang, masakin gue dulu." Okelah hanya masak, ini adalah pekerjaanmu setiap hari, toh juga kamu gamau berlama lama disini, "mau gue masakin apa?" "Terserah." 'Tirsirih, pengen gue tonjok sumpah' ucapmu dalam hati, kamu berdiri lalu berjalan menuju dapur, membuat makan malam untuk Mahesa. Ketika kamu membuka kulkas kamu di buat berdecak untuk kesekian kalinya, "orkay emang beda, lengkap banget nih, bisa bikin apa aja, tapi gue pengen bikin nasgor, gimana dong." "Bikin apa aja sebisa lo." "Anj- "Satu umpatan satu kali ciuman, itu rules lo setiap masuk ke apartemen gue." Mahesa memakan apel yang berada di meja makan. 'shit, sejak kapan tu manusia ada disitu' kamu menatapnya tajam. Mahesa membalas tatapanmu dengan pandangan yang sulit di artikan, "jaga mulut sama mata lo, selama ada gue." Mahesa berjalan perlahan menuju kearahmu. "M-mau ngapain lo!" kamu mencondongkan sayur yang kamu ambil tadi, "jangan deket deket." Mahesa menaikkan sebelah alisnya, "shut up." Mahesa memojokkanmu di kulkas dengan satu tangan nya yang berada di sisi kirimu. Wajah nya mendekat, saat kamu ingin mencoba menjambak nya, kedua tanganmu ditahan di-atas kepalamu dengan tangan kanannya. Mungkin kini hanya ada dua batas jari yang menjadi jarak antara wajah kalian, kamu menahan nafas dan menutup matamu. Mahesa memperhatikan ekspresimu, seketika ia tersenyum, senyuman miring tercetak dibibirnya. Satu kecupan mendarat disudut bibirmu, cukup lama, tapi tidak terlalu lama juga, setelahnya Mahesa menjauh darimu. "Cepet masakin gue." Kamu memegang dadamu, jantungmu kembali berdetak lebih cepat, kamupun tanpa babibu langsung membuatkan makan malan untuk Mahesa, bisa gila kamu lama-lama disini. Kamu menyiapkan nasgor untuknya, disertai dengan susu hangat. Menaruh nya di atas meja. Mahesa menarik tanganmu, dan kamu jatuh kepangkuan nya. Untuk beberapa saat kamu terkejut hingga akhirnya kamu berusaha untuk bangkit tetapi pundakmu di tahan dengan kedua tangannya. "Lo apa-apaan si hes, sikap lo makin kurang ajar." "Bukan nya lo yg duluan?" ia menyuapkan satu sendok nasgor kedalam mulutnya. "Gausah banyak gerak, kalo gamau gue macem²" "Lo gila." kamu lebih memilih diam, jika boleh jujur saat ini keadaanmu sungguh tidak bak baik saja, hei siapa si yang ga malu kalau ada di posisi seperti ini? seumur umur kamu baru ngerasain yg namanya dipangku seperti ini, apa lagi sama cowok yang bernama –Mahesa Hourtlas ini. Hatimu taktenang, Jantungmu seperti ingin keluar dari tempat nya, pikiranmu sudah kemana saja. Tak Mahesa menyentil keningmu, "hp lo?" ia menyodorkan tangannya. Alismu naik satu, "Cepet." Kamupun memberikan apa yang diminta nya, entah dia berbuat apa kamu tidak peduli, saat ini kamu sungguh ingin bangkit dari posisi seperti ini. "Cek." Ia mengembalikan ponselmu, lalu kamu melihat sesuatu yang membuat matamu melebar, ponselmu memberikan notif bahwa masuk sebuah transfer sejumlah 50jt. "I-ini?" Tiba-tiba Mahesa menciummu, kamu terkesiap, ini bukan hanya ciuman sekilas, satu tangannya memegang tengkumu, untuk memperdalam ciuman. Dan satu tangannya lagi memeluk pinggangmu, kamu memejamkan matamu, menikmati ciuman yang diberikan oleh Mahesa. "Bales." ucapnya disela-sela ciuman. #pov #heeseung #4u #fyp #masukberanda - @monopouse