@giadabuffa3: #perte

GIADA
GIADA
Open In TikTok:
Region: IT
Tuesday 14 October 2025 17:19:19 GMT
3381
328
4
22

Music

Download

Comments

giuseppe.serra84
Giuseppe Serra :
buongiorno
2025-10-15 00:04:33
1
_danielecampofranco_
daniele🥇 :
😮😮
2025-10-14 17:46:18
1
waasiaccessories_team
Brand Manager :
Hey! Non vediamo l’ora di collaborare con te invia un messaggio alla nostra pagina ufficiale: @Waasiaccessories per maggiori info 😎
2025-10-15 15:15:30
0
To see more videos from user @giadabuffa3, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#Pov Kamu dan Heeseung udah bersahabat selama… lima belas tahun mungkin? Dari jaman SMP, SMA, kuliah, bahkan sekarang umur dua puluh lima pun kamu masih aja bareng Heeseung. Nggak heran kalau banyak yang salah paham ngira kalian pacaran. Padahal nggak. Kalian tuh hanya sahabat. SAHABAT. Berbagai momen sudah banyak kalian lewati, termasuk curhat tentang pacar masing-masing—yang anehnya, walau kalian sering ganti pasangan, ujungnya selalu sama: putus, lalu saling menghibur. Hari itu pun sama. Kamu duduk di depan cafe dengan mata bengkak, jarimu menekan tombol telpon. > #heeseung #enhypen #heeseungpov #fyp " width="135" height="240">
#Pov Kamu dan Heeseung udah bersahabat selama… lima belas tahun mungkin? Dari jaman SMP, SMA, kuliah, bahkan sekarang umur dua puluh lima pun kamu masih aja bareng Heeseung. Nggak heran kalau banyak yang salah paham ngira kalian pacaran. Padahal nggak. Kalian tuh hanya sahabat. SAHABAT. Berbagai momen sudah banyak kalian lewati, termasuk curhat tentang pacar masing-masing—yang anehnya, walau kalian sering ganti pasangan, ujungnya selalu sama: putus, lalu saling menghibur. Hari itu pun sama. Kamu duduk di depan cafe dengan mata bengkak, jarimu menekan tombol telpon. "Hee… gue abis putus. Jemput gue please, gue udah kirim lokasinya..." suaramu lirih. "Oke. Tunggu di situ," jawabnya singkat, tapi terdengar tegas. Kamu menunggu sambil menangis— sampai ponselmu berdering lagi, tapi bukan dari Heeseung. "Permisi, ini dari RS Belift. Saudara Heeseung baru mengalami kecelakaaan lalu lintas..." Dunia seperti berhenti. Kamu bahkan gak ingat kalau 1 jam yang lalu kamu baru aja putus. Yang kamu tahu jantungmu berdegup kencang, tanganmu gemetar, dan saat melihat dia terbaring dengan lengan digips, kamu nyaris menangis lagi — bukan karena putus cinta, tapi karena takut kehilangan satu-satunya orang yang selalu ada buatmu. "Hee," suaramu pelan tapi bergetar. "Gue minta lo jemput, bukan minta lo jadi pasien rumah sakit!" Heeseung nyengir, meski wajahnya pucat. "Yah, namanya juga musibah." kamu elus pelan jarinya yang dipasang perban, "gue minta maaf, kalau aja tadi nggak minta dijemput—" "Y/n, jangan mulai nyalahin diri lo." "Tapi—" "Gue masih hidup, kan? Lagian ini cuma patah tulang, bukan patah hati." Katanya sambil nyengir "Gue serius!" "Gue juga serius. Kalau lo ngerasa bersalah, rawat gue aja sampai sembuh." Dan sejak itu, kamu beneran bawa koper ke apartemennya. __ Hari hari pertama masih normal. Kamu masak, beresin apart, WFH bareng, dan sesekali nonton TV bareng. Tapi makin lama... ada yang berubah. Entah sejak kapan, tapi tatapan Heeseung mulai lebih lama dari biasanya, sentuhannya lebih intens, ucapannya bikin kamu salah tingkah, bahkan sikapnya ke kamu bukan layaknya seorang sahabat. Contohnya saat kamu bantu pasang perban. bukannya menatap perbannya, ia malah menatapmu lekat sambil tersenyum. "Kenapa liatin gue sambil senyum gitu?" tanyamu berusaha tetap fokus "Soalnya lo cantik." Jawabnya enteng Kamu memukul lengannya pelan "Heeseung!" "Aww." Rintihnya "padahal gue cuma ngomong jujur." Kamu menghela napas, mencoba menepis rasa aneh di dada. Tapi semakin kamu menyangkal, semakin pula perasaanmu bergejolak. __ Suatu sore, kamu masak dan dia berdiri di belakangmu. Jaraknya hanya sejengkal. "Wangi banget," katanya pelan. "bentar lagi mateng" jawabmu sambil terus mengaduk "bukan masakannya. Tapi lo, lo yang wangi." kata Heeseung sambil mengendus lehermu. Kamu menegang, merasakan hidungnya yang menyentuh lehermu. "Kenapa tegang banget?" tanyanya "Heeseung.." Panggilan pelan "Apa?" "Kita sahabat, gak seharusnya sedeket ini" Dia tersenyum. "Sahabat gak bikin lo gugup kayak gini." Kamu menelan ludah. Rasa panas menjalar di pipi. "G-gue...gak gugup." "oh ya?" dia merapikan anak rambut di wajahmu —sentuhannya ringan, tapi cukup untuk bikin kamu gemetar. Kamu akhirnya mematikan kompor dan menjauh. Pura-pura sibuk cuci piring padahal sedang mengendalikan rasa gugup. __ Beberapa hari setelahnya, kamu merasa harus pulang. Bukan karena Heeseung udah sembuh, tapi karena kamu takut perasaanmu sendiri. "lo yakin mau pulang?" Tanyanya "Yakin. Kan lo udah bisa beraktivitas sendiri" "Kalau gue bilang jangan?" ucapnya sambil berjalan ke depan pintu, menghalangi jalanmu. "Hee—" "Stay," katanya pelan tapi tegas. "Tinggal aja di sini, Y/n." "gue sahabat lo, bukan pasangan lo. Jadi buat apa gue tinggal?" Dia manatapmu serius "Y/n, lo pernah sadar gak, setiap kali lo bilang ‘kita sahabat’, gue yang paling sakit dengerinya" Hatimu mencelos. "Heeseung…" "Gue nggak tahu sejak kapan, tapi perasaan gue ke lo udah lebih dari itu" Lanjutnya LANJUT DI KOMEN >> #heeseung #enhypen #heeseungpov #fyp

About