@pandanganjogja: Tiga hari setelah musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo ambruk, tim SAR gabungan, termasuk tim dari Basarnas Yogyakarta masih berupaya mengevakuasi para santri yang tertimbun di bawah reruntuhan. Salah satunya adalah seorang santri bernama Haikal yang masih berumur 13 tahun. Anggota tim penyelamat, Ahmad Kuswanto, mengatakan Haikal terjepit di antara bondek cor dan tumpukan beton. Haikal berada sekitar dua meter dari posisi tim penyelamat. Tapi di antara mereka hanya ada celah sempit beberapa sentimeter. Saat celah itu hampir cukup untuk menjangkau Haikal, getaran dari gempa di Bali terasa hingga Sidoarjo dan membuat puing bangunan bergeser. “Itu mengakibatkan beberapa pergerakan di struktur bangunan yang ada itu. Jadi celahnya semakin menurun atau mempersempit,” kata Ahmad. Ahmad masih mengingat jelas suara Haikal saat meminta tolong. “Yang jelas itu terakhir kalinya itu dia sambil menangis itu menyebut ‘Mama, mama sakit mah, cepat sini mah, jemput Haikal mah.’ Nah, itu suara yang terakhir itu.” Setelah tiga hari, Haikal akhirnya berhasil dievakuasi, meski harus kehilangan kaki kirinya. Evakuasi Haikal juga membuka akses baru yang memungkinkan tim SAR menjangkau korban lain di bawah reruntuhan. Aset: Video: Pandangan Jogja, Istimewa Artikel: Pandangan Jogja #ponpesalkhoziny #alkhozinysidoarjo #basarnas #insight #insightpandanganjogja

Pandangan Jogja

Open In TikTok:

Region: ID

Wednesday 15 October 2025 05:00:49 GMT