@ruzlijohariz: Panci listrik serbaguna bisa buat rebus" masak sayur tumis goreng ikan dll, anti lengket dan hemat listrik, cek keranjang kuning yaa.. #pancilistrik #panci listrik anti lengket elektrik#masakansimple

ruzli jo
ruzli jo
Open In TikTok:
Region: ID
Wednesday 15 October 2025 16:12:31 GMT
315
4
0
1

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @ruzlijohariz, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#Investigasi.News Wanita Asal Palembang Diduga Jadi Korban Penipuan dan Penyekapan di Batam: PT Satria Persada Perkasa Terseret Batam – investigasi.news – Aroma busuk praktik perekrutan tenaga kerja kembali menyeruak di Batam. Seorang wanita asal Palembang berinisial NV (25) harus menelan pil pahit setelah niatnya untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) justru berakhir dengan dugaan penipuan dan penyekapan. Informasi yang dihimpun menyebutkan, NV dibawa oleh seorang agen dengan iming-iming akan segera mendapatkan pekerjaan di Batam. Namun, kenyataannya jauh dari harapan. Setibanya di Batam, ia tidak kunjung disalurkan sebagai pekerja, bahkan merasa dikurung dan tidak diberi kebebasan. “Saya dapat informasi lowongan ART dari kerabat, lalu dikenalkan ke seorang agen di Palembang. Kami sempat diinapkan di sebuah hotel sebelum akhirnya dibawa ke Batam naik pesawat,” ungkap NV kepada media. Setiba di Batam, NV bersama tiga orang lain langsung dibawa ke PT Satria Persada Perkasa. Alih-alih bekerja, mereka justru ditampung berhari-hari tanpa kejelasan. “Kami tinggal di sana, tapi tidak kunjung disalurkan untuk bekerja. Saya merasa terjebak,” tegasnya. Merasa tidak tahan, NV akhirnya berusaha mencari pertolongan hingga kasus ini dilaporkan ke Polsek Lubuk Baja. Saat dikonfirmasi, Iptu Noval Adimas Ardianto dari Polsek Lubuk Baja mengatakan bahwa perusahaan memiliki legalitas lengkap dan prosedur pemberangkatan tenaga kerja telah sesuai aturan. Namun, ketika media mencoba meminta klarifikasi ke pihak PT Satria Persada Perkasa, perusahaan justru melempar tanggung jawab. “Silakan konfirmasi langsung ke pihak Polsek, karena semua sudah kami selesaikan di sana,” ujar perwakilan perusahaan singkat. Dugaan Modus Perdagangan Orang? Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan. Mengapa calon pekerja harus ditampung tanpa kepastian kerja? Mengapa korban justru merasa disekap, padahal perusahaan mengklaim memiliki legalitas lengkap? Aktivis pekerja migran menilai, pola semacam ini rawan disusupi praktik perdagangan orang (TPPO), dengan kedok perekrutan tenaga kerja resmi. Apakah BP2MI dan Dinas Tenaga Kerja Batam benar-benar mengawasi praktik perekrutan ini? Investigasi.news akan segera meminta klarifikasi resmi ke BP2MI, Disnaker Batam, hingga Kementerian Ketenagakerjaan. Publik menuntut transparansi dan keseriusan aparat dalam membongkar praktik hitam ini, agar tidak ada lagi pekerja yang menjadi korban jeratan mafia tenaga kerja. Kasus NV hanyalah puncak gunung es. Jika dibiarkan, Batam bisa menjadi ladang subur perdagangan orang berkedok perekrutan resmi. Kini publik menanti keseriusan aparat penegak hukum untuk membongkar tuntas kasus ini, agar tidak ada lagi korban-korban lain yang terjebak dalam praktik kotor berkedok penyaluran tenaga kerja.
#Investigasi.News Wanita Asal Palembang Diduga Jadi Korban Penipuan dan Penyekapan di Batam: PT Satria Persada Perkasa Terseret Batam – investigasi.news – Aroma busuk praktik perekrutan tenaga kerja kembali menyeruak di Batam. Seorang wanita asal Palembang berinisial NV (25) harus menelan pil pahit setelah niatnya untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) justru berakhir dengan dugaan penipuan dan penyekapan. Informasi yang dihimpun menyebutkan, NV dibawa oleh seorang agen dengan iming-iming akan segera mendapatkan pekerjaan di Batam. Namun, kenyataannya jauh dari harapan. Setibanya di Batam, ia tidak kunjung disalurkan sebagai pekerja, bahkan merasa dikurung dan tidak diberi kebebasan. “Saya dapat informasi lowongan ART dari kerabat, lalu dikenalkan ke seorang agen di Palembang. Kami sempat diinapkan di sebuah hotel sebelum akhirnya dibawa ke Batam naik pesawat,” ungkap NV kepada media. Setiba di Batam, NV bersama tiga orang lain langsung dibawa ke PT Satria Persada Perkasa. Alih-alih bekerja, mereka justru ditampung berhari-hari tanpa kejelasan. “Kami tinggal di sana, tapi tidak kunjung disalurkan untuk bekerja. Saya merasa terjebak,” tegasnya. Merasa tidak tahan, NV akhirnya berusaha mencari pertolongan hingga kasus ini dilaporkan ke Polsek Lubuk Baja. Saat dikonfirmasi, Iptu Noval Adimas Ardianto dari Polsek Lubuk Baja mengatakan bahwa perusahaan memiliki legalitas lengkap dan prosedur pemberangkatan tenaga kerja telah sesuai aturan. Namun, ketika media mencoba meminta klarifikasi ke pihak PT Satria Persada Perkasa, perusahaan justru melempar tanggung jawab. “Silakan konfirmasi langsung ke pihak Polsek, karena semua sudah kami selesaikan di sana,” ujar perwakilan perusahaan singkat. Dugaan Modus Perdagangan Orang? Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan. Mengapa calon pekerja harus ditampung tanpa kepastian kerja? Mengapa korban justru merasa disekap, padahal perusahaan mengklaim memiliki legalitas lengkap? Aktivis pekerja migran menilai, pola semacam ini rawan disusupi praktik perdagangan orang (TPPO), dengan kedok perekrutan tenaga kerja resmi. Apakah BP2MI dan Dinas Tenaga Kerja Batam benar-benar mengawasi praktik perekrutan ini? Investigasi.news akan segera meminta klarifikasi resmi ke BP2MI, Disnaker Batam, hingga Kementerian Ketenagakerjaan. Publik menuntut transparansi dan keseriusan aparat dalam membongkar praktik hitam ini, agar tidak ada lagi pekerja yang menjadi korban jeratan mafia tenaga kerja. Kasus NV hanyalah puncak gunung es. Jika dibiarkan, Batam bisa menjadi ladang subur perdagangan orang berkedok perekrutan resmi. Kini publik menanti keseriusan aparat penegak hukum untuk membongkar tuntas kasus ini, agar tidak ada lagi korban-korban lain yang terjebak dalam praktik kotor berkedok penyaluran tenaga kerja.

About