@xenoz.offici: iya pak terlalu fakta😭😭🗿🗿#trans7 #santri #nadhatululamaindonesia #fyf

XeNoZ
XeNoZ
Open In TikTok:
Region: ID
Wednesday 15 October 2025 18:24:47 GMT
742140
54166
3301
5119

Music

Download

Comments

ahhhhh0330
ahhhhh :
kok muhammadiyah ga segini nya ye, tentram dan modern. malah jadi organisasi islam paling kaya di dunia loh
2025-10-16 04:43:19
12852
muhammadzediraziz
Zedir :
ini real, no AI AI guys😝
2025-10-16 06:52:27
4601
tonikumbayer26
Tonikumbayer :
percaya diri boleh tapi jangan sampe lupa diri ,stay santui kawan
2025-10-20 14:13:59
0
bukanapaapa1020
Zi Han [子涵] :
menuduh tanpa bukti sama saja Fitnah kan?
2025-10-16 09:24:38
3732
riskaa_lukman
riskakariska :
aku Muhammadiyah tapi suami NU aduh pusing kalo setiap dirumah dia kalo ada orang meninggal pasti acara tahlilan sampe 7 hari belum lagi 100 hari dan masih percaya sama hal" yg mistis aku dari kecil Muhammadiyah adem ayem nga seribet NU ajarannya
2025-10-16 14:28:17
560
loidstur23
sturfool :
waduh kepencet 🤣
2025-10-16 06:42:28
5639
difinis2
911 :
2025-10-16 06:34:25
1094
alfaruqqiabdul
Abdul Ajiz Al-Faruqq :
Mau ganti haluan sekarang ke muhammadiyah 🥰
2025-10-16 08:03:32
932
evi.adiati
Maysarah fitrianis :
gua NU tp gua dukung trans7🙂🤣
2025-10-16 08:02:01
524
athallahnjauhari
its.taa :
bro lupa kalo di zaman skrg ada yg namanya jejak digital🤣
2025-10-16 06:44:51
3732
testarosa8
testarossa8 :
NU : Netanyahu United🗿
2025-10-16 07:51:26
1435
hajimee991
Ligma :
Ngajinya sampe israel 🤣
2025-10-16 07:56:37
993
callmepiitri_
pitri :
orgmah kalo dikritik tinggal bebenah diri,kalo tersindir berarti yg diberitain trans7 berarti bener dong😭
2025-10-16 06:30:10
748
putrakln77
putra kelana :
justru orangnya nu yg perlu dicurigai
2025-10-16 05:54:36
2020
inidimaslagi
@dimaslagidimaslagi07 :
Rasulullah ﷺ bersabda: “Janganlah seorang hamba menundukkan kepalanya kepada orang lain (dengan rasa hormat yang berlebihan), karena Allah saja yang berhak dipuji dan diagungkan.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi)
2025-10-16 08:48:56
55
jhon67319
jhon a7x :
Hubungan santri dan kiai bukan hanya sebatas transfer ilmu, tapi juga "warisan ruhani" yang menjaga cahaya ilmu agar terus menyala dari generasi ke generasi. Kiai menyalakan lentera, santri menjaga cahayanya agar tak padam. Semoga Allah senantiasa menjaga keikhlasan di antara keduanya, menguatkan ikatan batin yang lahir dari cinta ilmu dan adab, serta melindungi dari segala fitnah yang ingin memisahkan pewaris dan penjaga cahaya. #PesantrenBersatu #JagaPesantren #BoikotTrans7
2025-10-16 08:14:26
8
dnegodry
dzovandrei :
Tutor login muhammadiyah
2025-10-17 22:04:49
27
fiaaayyy___
fiaaayyy :
ngapa jadi kmn" si😭
2025-10-16 06:29:53
247
pentolenakk1
pentolenak :
1frame nih😂
2025-10-16 07:35:48
182
sakennn04
Saken | KSWR :
Rasulullah ﷺ bersabda: “Janganlah seorang hamba menundukkan kepalanya kepada orang lain (dengan rasa hormat yang berlebihan), karena Allah saja yang berhak dipuji dan diagungkan.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi) “Seseorang berkata: ‘Wahai Rasulullah, apabila seseorang dari kami bertemu dengan saudaranya atau temannya, bolehkah ia membungkuk kepadanya?’ Rasulullah ﷺ menjawab: ‘Tidak boleh.’” — (HR. Tirmidzi no. 2728, hasan)
2025-10-15 20:47:27
46
faeyza4lkahfi
faey :
2025-10-16 06:51:34
147
lalusutawanji
Ahli kubur :
"ketika engkau menyampaikan sebuah kebenaran,maka engkau akan melihat dua orang yang berbeda orang bijak akan merenung dan yang bodoh akan tersinggung " -imam syafi,i-
2025-10-16 09:42:42
143
mindartinengsih
ningsih :
aku Islam...bukan NU...bukan Muhammadiyah
2025-10-17 01:48:12
56
mabismaaa
bsmaa? :
🗿TRANS 7 SEDANG MENGORENG FAKTA MALAH DEMO 🔥
2025-10-16 06:34:37
286
gunone_
GunawanS :
ngajinya kejauhan 😂
2025-10-16 07:49:03
118
To see more videos from user @xenoz.offici, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Kasus Pokir DPRD Sumenep Menguak Peran IW, Satreskrim Polres Sumenep Tetap Mandul Sumenep – Penanganan dugaan korupsi dana Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Kabupaten Sumenep kembali disorot. Organisasi Dear Jatim menilai kinerja penyidik Satreskrim Polres Sumenep mandul dan tidak menunjukkan progres signifikan dalam mengusut kasus yang diduga melibatkan sejumlah anggota DPRD setempat. Aktivis Dear Jatim, Muhammad Sutrisno, menegaskan bahwa hingga kini belum ada kejelasan dari pihak kepolisian, padahal laporan telah disampaikan sejak lama dan sudah beberapa kali dilakukan klarifikasi di tingkat desa. “Terakhir kali kami menerima SP2HP pada 30 April 2025 dengan nomor B/642/IV/RES.3.3/2025/Satreskrim. Isinya hanya menjelaskan bahwa penyidik baru melakukan klarifikasi kepada sejumlah kepala desa di berbagai kecamatan, namun belum ada tindak lanjut yang konkret,” ujar Sutrisno, Sabtu (18/10/2025). Dalam SP2HP itu, disebutkan penyidik telah mengirimkan surat klarifikasi kepada sejumlah kepala desa di Kecamatan Batu Putih, Lenteng, Ambunten, Rubaru, Batang-Batang, hingga Ra’as. Namun, menurut Dear Jatim, langkah tersebut belum menyentuh substansi perkara, terutama dugaan keterlibatan oknum anggota DPRD. Dear Jatim menemukan indikasi kuat bahwa IW juga mengerjakan proyek Pokir milik kader partainya sendiri, yakni anggota DPRD Dapil II berinisial AM, di salah satu desa di Kecamatan Lenteng. Padahal, kata Sutrisno, proyek Pokir seharusnya berdasarkan hasil reses, bukan “jatah partai”. “Secara konstitusional, tidak ada istilah jatah partai dalam Pokir. Itu murni hak anggota DPRD berdasarkan aspirasi masyarakat. Jika benar AM memiliki proyek di Lenteng, maka kedua belah pihak, baik AM maupun IW, jelas salah dan harus diperiksa,” tegasnya. Lebih jauh, Sutrisno menyebut bahwa praktik manipulasi Pokir di Sumenep sudah sistemik. Bahkan, menurutnya, 50 anggota DPRD lainnya juga terlibat dalam praktik serupa, di mana proposal dan laporan pertanggungjawaban (LPJ) dibuat oleh joki yang telah dikondisikan sebelumnya. “Sudah dikondisikan semuanya, dari pengajuan proposal sampai LPJ. Ini sudah bukan rahasia umum lagi,” ujarnya. Sutrisno juga mengungkap bahwa ada pengakuan dari beberapa kepala desa kepada penyidik tentang adanya penarikan fee oleh oknum anggota DPRD selaku aspirator proyek. “Kami bahkan mengantongi rekaman percakapan telepon dan tangkapan layar chat antara oknum anggota DPRD dan pihak-pihak terkait proyek Pokir. Nama-nama yang pokirnya jelas bermasalah di antaranya berinisial IW, ZA, MHR, AM, MR, AHAM, dan DHF,” bebernya. Menurutnya, pemeriksaan terhadap AM sangat krusial untuk membuka tabir dugaan korupsi Pokir secara menyeluruh. “AM ini kunci untuk membuat terang benderang dugaan tindak pidana korupsi Pokir DPRD Sumenep. Kalau penyidik serius, kasus ini bisa cepat naik ke tahap penyidikan,” ujar Sutrisno. Dear Jatim menegaskan akan kembali turun ke jalan menggelar aksi Jilid 4 jika Polres Sumenep tetap lamban menangani kasus tersebut. “Kami sudah cukup sabar. Kalau belum ada perkembangan dalam waktu dekat, Dear Jatim akan kembali aksi besar-besaran,” ancamnya. Selain kasus Pokir, Sutrisno juga menyoroti sejumlah laporan lain yang hingga kini “jalan di tempat” di Unit Tipidkor Satreskrim Polres Sumenep. Di antaranya dugaan korupsi pembangunan Gedung KIHT, dugaan korupsi program TKM, proyek Dinas PUTR, serta dugaan korupsi tunjangan profesi guru non-sertifikasi. “Kasus-kasus besar itu seolah dibiarkan menggantung. Kami menduga ada permainan yang membuat penyelidikan berhenti di tengah jalan,” pungkas Sutrisno.
Kasus Pokir DPRD Sumenep Menguak Peran IW, Satreskrim Polres Sumenep Tetap Mandul Sumenep – Penanganan dugaan korupsi dana Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Kabupaten Sumenep kembali disorot. Organisasi Dear Jatim menilai kinerja penyidik Satreskrim Polres Sumenep mandul dan tidak menunjukkan progres signifikan dalam mengusut kasus yang diduga melibatkan sejumlah anggota DPRD setempat. Aktivis Dear Jatim, Muhammad Sutrisno, menegaskan bahwa hingga kini belum ada kejelasan dari pihak kepolisian, padahal laporan telah disampaikan sejak lama dan sudah beberapa kali dilakukan klarifikasi di tingkat desa. “Terakhir kali kami menerima SP2HP pada 30 April 2025 dengan nomor B/642/IV/RES.3.3/2025/Satreskrim. Isinya hanya menjelaskan bahwa penyidik baru melakukan klarifikasi kepada sejumlah kepala desa di berbagai kecamatan, namun belum ada tindak lanjut yang konkret,” ujar Sutrisno, Sabtu (18/10/2025). Dalam SP2HP itu, disebutkan penyidik telah mengirimkan surat klarifikasi kepada sejumlah kepala desa di Kecamatan Batu Putih, Lenteng, Ambunten, Rubaru, Batang-Batang, hingga Ra’as. Namun, menurut Dear Jatim, langkah tersebut belum menyentuh substansi perkara, terutama dugaan keterlibatan oknum anggota DPRD. Dear Jatim menemukan indikasi kuat bahwa IW juga mengerjakan proyek Pokir milik kader partainya sendiri, yakni anggota DPRD Dapil II berinisial AM, di salah satu desa di Kecamatan Lenteng. Padahal, kata Sutrisno, proyek Pokir seharusnya berdasarkan hasil reses, bukan “jatah partai”. “Secara konstitusional, tidak ada istilah jatah partai dalam Pokir. Itu murni hak anggota DPRD berdasarkan aspirasi masyarakat. Jika benar AM memiliki proyek di Lenteng, maka kedua belah pihak, baik AM maupun IW, jelas salah dan harus diperiksa,” tegasnya. Lebih jauh, Sutrisno menyebut bahwa praktik manipulasi Pokir di Sumenep sudah sistemik. Bahkan, menurutnya, 50 anggota DPRD lainnya juga terlibat dalam praktik serupa, di mana proposal dan laporan pertanggungjawaban (LPJ) dibuat oleh joki yang telah dikondisikan sebelumnya. “Sudah dikondisikan semuanya, dari pengajuan proposal sampai LPJ. Ini sudah bukan rahasia umum lagi,” ujarnya. Sutrisno juga mengungkap bahwa ada pengakuan dari beberapa kepala desa kepada penyidik tentang adanya penarikan fee oleh oknum anggota DPRD selaku aspirator proyek. “Kami bahkan mengantongi rekaman percakapan telepon dan tangkapan layar chat antara oknum anggota DPRD dan pihak-pihak terkait proyek Pokir. Nama-nama yang pokirnya jelas bermasalah di antaranya berinisial IW, ZA, MHR, AM, MR, AHAM, dan DHF,” bebernya. Menurutnya, pemeriksaan terhadap AM sangat krusial untuk membuka tabir dugaan korupsi Pokir secara menyeluruh. “AM ini kunci untuk membuat terang benderang dugaan tindak pidana korupsi Pokir DPRD Sumenep. Kalau penyidik serius, kasus ini bisa cepat naik ke tahap penyidikan,” ujar Sutrisno. Dear Jatim menegaskan akan kembali turun ke jalan menggelar aksi Jilid 4 jika Polres Sumenep tetap lamban menangani kasus tersebut. “Kami sudah cukup sabar. Kalau belum ada perkembangan dalam waktu dekat, Dear Jatim akan kembali aksi besar-besaran,” ancamnya. Selain kasus Pokir, Sutrisno juga menyoroti sejumlah laporan lain yang hingga kini “jalan di tempat” di Unit Tipidkor Satreskrim Polres Sumenep. Di antaranya dugaan korupsi pembangunan Gedung KIHT, dugaan korupsi program TKM, proyek Dinas PUTR, serta dugaan korupsi tunjangan profesi guru non-sertifikasi. “Kasus-kasus besar itu seolah dibiarkan menggantung. Kami menduga ada permainan yang membuat penyelidikan berhenti di tengah jalan,” pungkas Sutrisno.

About