@muhammdafarooq11: #سنگت_ویڈیو_وائرل_کریسو_آپ_ہیں🥀🌼🙈✨🎇 #چھینہ_آخری_ہیں_تو #viralsong #viralvideo #viraltiktok @احمد نواز چھینہ 💫 @Waseem GaBooL @AhmadNawazCheena✨

احمد نواز چھینہ
احمد نواز چھینہ
Open In TikTok:
Region: PK
Thursday 16 October 2025 09:46:41 GMT
15205
1885
37
37

Music

Download

Comments

sheikhfurkan930official
Muhammad Furqan :
🥰🥰🥰
2025-10-16 22:32:27
0
hamadbloch23
hamad97 :
🥰🥰🥰
2025-10-16 21:10:19
0
malikjaveed0323
Malik Javeed :
♥️♥️♥
2025-10-16 19:51:50
0
malikjaveed0323
Malik Javeed :
🥰🥰🥰
2025-10-16 19:51:48
0
malikjaveed0323
Malik Javeed :
♥♥♥
2025-10-16 19:51:47
0
mohammedsaleem3916
mohammedsaleem3916 :
🥰🥰🥰
2025-10-16 19:44:41
0
zulfiqarmalik286
zulfiqar Malik :
👌👌👌
2025-10-16 19:28:21
0
ihsandanish04
Ihsan Danish :
♥♥♥
2025-10-16 18:55:28
0
ihsandanish04
Ihsan Danish :
❤️❤️❤
2025-10-16 18:55:25
0
wajidiqbal7597
I love Imran khan :
❤❤❤
2025-10-16 18:33:49
0
user2747768681277hameed
Abdulhameed01 :
❤️❤️❤
2025-10-16 18:24:15
0
user2747768681277hameed
Abdulhameed01 :
🥀🥀🥀
2025-10-16 18:24:11
0
user04504525
m arshman786 :
🥰
2025-10-16 18:15:15
0
shayan.sanwal.khan
shayan sanwal Khan :
🥰🥰🥰
2025-10-16 16:19:58
0
ehsan.malik10
malik Ehsan :
🥰🥰🥰
2025-10-16 15:02:13
0
princezeeshan459
PRINCE ZEE :
😇
2025-10-16 14:51:44
0
messamali789
Messam Ali Messam :
🥰🥰🥰
2025-10-16 14:44:34
0
farhandrishak4
farhandrishak4 :
♥️♥️♥
2025-10-16 14:29:32
0
ghazanfar.ameer6
Ghazanfar Ameer :
❤️❤️❤
2025-10-16 14:26:08
0
na.veed3
راوڑہ🫥 :
🥰🥰🥰
2025-10-16 13:37:12
0
laskanibaloch3
haknawaz laskani :
🥰🥰🥰
2025-10-16 12:55:29
0
msohail22055
msohail22 :
🥰🥰🥰
2025-10-16 12:41:41
0
maqboolahmad78617
MaqboolAhmad786 🥷🥀❤️‍🩹🤕⚔️ :
❤️❤️❤
2025-10-16 12:30:21
0
muhammadnadeemkhar
Nadeem Khar :
🌹🌹🌹
2025-10-16 12:18:26
0
user50471392366884
mudsir :
🥰🥰
2025-10-16 12:13:44
0
To see more videos from user @muhammdafarooq11, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Abad ke-19 menjadi saksi munculnya upaya sistematis dari kolonial Belanda untuk memisahkan ruh Islam dari tubuh budaya Jawa. Mereka menyebut masa itu sebagai “pencerahan”, saat keraton disucikan sebagai pusat budaya Jawa asli—yang belum
Abad ke-19 menjadi saksi munculnya upaya sistematis dari kolonial Belanda untuk memisahkan ruh Islam dari tubuh budaya Jawa. Mereka menyebut masa itu sebagai “pencerahan”, saat keraton disucikan sebagai pusat budaya Jawa asli—yang belum "tercemar" Islam. Namun, seperti diungkap oleh Nancy K. Florida, klaim itu runtuh di hadapan fakta. Dari 1.450 naskah di Keraton Surakarta, hanya 17 yang berasal dari sastra Hindu-Jawa, sementara lebih dari 500 mencerminkan corak kesusastraan Islam: suluk, tafsir, hikayat nabi, dan karya-karya tasawuf. 📚 (Nancy K. Florida, Writing the Past, hlm. 13–15) Islam telah menjadi jantung budaya keraton, bukan sisipan. Dari dakwah Wali Songo, pemikiran Sultan Agung, hingga pujangga terakhir Ranggawarsita—terjadi proses tahrīr al-ma‘qūl min al-khurāfāt, yaitu pembebasan akal dari mitos menuju tauhid. Sebagaimana firman Allah: ﴿وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ﴾ "Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. al-Isrā’: 82) Begitu pula dalam Fathul Mu‘in: "وَيَجِبُ إِزَالَةُ الْمُنْكَرِ بِالْقَلْبِ فَاللِّسَانِ فَالْيَدِ، وَإِظْهَارُ الْحَقِّ وَالْمَعْرُوفِ" "Wajib menghilangkan kemungkaran dengan hati, lisan, lalu tangan, serta menampakkan kebenaran dan kebaikan." Namun setelah Perang Jawa, kolonial mengganti taktik. Mereka menyingkirkan Islam dari struktur budaya keraton dan menciptakan dikotomi sosial: santri–priyayi–abangan. Proyek ini memutus sanad antara pesantren dan istana, lalu memperkenalkan tafsir kolonial atas akhlak santri sebagai bentuk ketundukan feodal. Padahal, akhlak santri bukanlah feodalisme. Taat kepada guru bukan perbudakan, melainkan warisan adab. Neo-feodalisme justru lahir ketika nilai-nilai adab disalahartikan sebagai alat kekuasaan. Akhlak tunduk bukan karena jabatan, tapi karena ilmu. Sebaliknya, feodalisme justru menjadikan status di atas kebenaran. Imam Ibnu Hajar al-Haitami mengingatkan: "وَمَنْ فَتَحَ بَابَ ٱعْتِرَاضٍ عَلَى ٱلْمَشَايِخِ... فَإِنَّ ذَٰلِكَ عَلَامَةُ حِرْمَانِهِ..." "Barang siapa membuka pintu celaan terhadap para masyayikh, mengamati kekurangan mereka, maka itu tanda kehinaan dan terhalangnya dari keberkahan ilmu." 📖 (Fatawa Haditsiyyah, hlm. 228) Melihat Islam sebagai unsur asing dalam budaya Jawa adalah bentuk penjajahan cara berpikir. Sebagaimana sabda Nabi ﷺ: "مَن تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ" "Siapa menyerupai suatu kaum, maka ia bagian dari mereka." (HR. Abu Dawud) Maka siapa yang masih menyebarkan anggapan bahwa Islam bertentangan dengan Jawa, atau bahwa adab santri adalah feodalisme—ia sedang menghidupkan roh lama kolonial: memisahkan ruh dari raga, akhlak dari budaya, Islam dari tanah airnya sendiri. Kini saatnya menyambung kembali simpul yang terputus. Islam bukan tamu dalam sejarah Jawa—ia adalah napasnya yang sah. Wallāhu a‘lam. #shollualanabimuhammad #fypシ゚viral🖤tiktok #bismillahfyp #SejarahNusantara #mataramislam #surakartahadiningrat #ngayogyakartahadiningrat

About