@jad_lovesyou: Educational Trip 2025

JAD
JAD
Open In TikTok:
Region: PH
Thursday 16 October 2025 15:41:21 GMT
651
37
2
8

Music

Download

Comments

jad_lovesyou
JAD :
@☆ @Kem @Keri Anne @ajoᶻ 𝗓 𐰁 @miksss.🦋 @pretty
2025-10-16 15:42:14
0
arima246
fang yuan :
ako yung katabi ng friend mong kain ng kain
2025-10-20 05:53:21
1
To see more videos from user @jad_lovesyou, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Bandar Lampung – Hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk masuk ke SMA unggulan di Provinsi Lampung mengungkap fakta mengejutkan. Dari 3.863 siswa SMP yang mengikuti seleksi pada 11–12 Juni 2025, sebanyak 89,66 persen peserta memperoleh nilai di bawah 50. Hasil resmi diumumkan serentak pada Sabtu, 14 Juni 2025. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico menyampaikan, keprihatinannya atas hasil TKA yang tidak selaras dengan nilai rapor para siswa. “Selama ini yang menjadi persyaratan adalah rapor. Kali ini ditambahkan TKA, ternyata hasilnya tidak berbanding lurus,” kata Thomas saat diwawancarai, pada Senin (16/6). TKA dirancang untuk mengukur kemampuan akademik siswa secara objektif, mencakup materi matematika, bahasa Inggris, dan muatan umum. Hasilnya menunjukkan hanya 10,34 persen siswa yang mendapatkan skor di atas 50, sisanya berada di bawah ambang tersebut. Berikut rincian statistik hasil nilai siswa peserta TKA: Nilai 81–90: 0,08% (3 siswa) Nilai 71–80: 0,65% (25 siswa) Nilai 61–70: 1,89% (73 siswa) Nilai 51–60: 7,74% (299 siswa) Nilai 41–50: 22,50% (859 siswa) Nilai 31–40: 34,54% (1.450 siswa) Nilai 21–30: 26,33% (1.027 siswa) Nilai 11–20: 2,90% (112 siswa) Nilai 1–10: 0,08% (3 siswa) Nilai 0: 0,31% (12 siswa) Menurut Thomas, data tersebut menjadi evaluasi penting terhadap proses belajar mengajar di tingkat SMP. Ia mengingatkan pentingnya penilaian yang objektif dan mendorong guru agar tidak bersikap subjektif dalam memberikan nilai. “Jangan sampai karena kedekatan misalnya orang tuanya baik guru jadi subjektif dalam memberikan nilai yang tidak sesuai dengan fakta,” tegasnya. Ia menambahkan, momen ini harus dijadikan titik awal untuk memperbaiki sistem pendidikan secara menyeluruh. “Ini menjadi catatan kita semua. Ini salah satu cara kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan kualitas pengajaran,” ujarnya. Sebanyak 35 SMA unggulan di Provinsi Lampung ikut serta dalam seleksi ini. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di 15 kabupaten/kota, antara lain, Lampung Barat 2 sekolah, Lampung Selatan 3 sekolah, Lampung Tengah 2 sekolah, Lampung Timur 2 sekolah, Lampung Utara 3 sekolah, Bandar Lampung 5 sekolah dan Kota Metro 2 sekolah. Disdikbud Lampung menargetkan sistem seleksi ini dapat mendorong peningkatan mutu siswa dan keselarasan antara capaian nilai rapor dan kemampuan akademik sebenarnya. (Cha)
Bandar Lampung – Hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk masuk ke SMA unggulan di Provinsi Lampung mengungkap fakta mengejutkan. Dari 3.863 siswa SMP yang mengikuti seleksi pada 11–12 Juni 2025, sebanyak 89,66 persen peserta memperoleh nilai di bawah 50. Hasil resmi diumumkan serentak pada Sabtu, 14 Juni 2025. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico menyampaikan, keprihatinannya atas hasil TKA yang tidak selaras dengan nilai rapor para siswa. “Selama ini yang menjadi persyaratan adalah rapor. Kali ini ditambahkan TKA, ternyata hasilnya tidak berbanding lurus,” kata Thomas saat diwawancarai, pada Senin (16/6). TKA dirancang untuk mengukur kemampuan akademik siswa secara objektif, mencakup materi matematika, bahasa Inggris, dan muatan umum. Hasilnya menunjukkan hanya 10,34 persen siswa yang mendapatkan skor di atas 50, sisanya berada di bawah ambang tersebut. Berikut rincian statistik hasil nilai siswa peserta TKA: Nilai 81–90: 0,08% (3 siswa) Nilai 71–80: 0,65% (25 siswa) Nilai 61–70: 1,89% (73 siswa) Nilai 51–60: 7,74% (299 siswa) Nilai 41–50: 22,50% (859 siswa) Nilai 31–40: 34,54% (1.450 siswa) Nilai 21–30: 26,33% (1.027 siswa) Nilai 11–20: 2,90% (112 siswa) Nilai 1–10: 0,08% (3 siswa) Nilai 0: 0,31% (12 siswa) Menurut Thomas, data tersebut menjadi evaluasi penting terhadap proses belajar mengajar di tingkat SMP. Ia mengingatkan pentingnya penilaian yang objektif dan mendorong guru agar tidak bersikap subjektif dalam memberikan nilai. “Jangan sampai karena kedekatan misalnya orang tuanya baik guru jadi subjektif dalam memberikan nilai yang tidak sesuai dengan fakta,” tegasnya. Ia menambahkan, momen ini harus dijadikan titik awal untuk memperbaiki sistem pendidikan secara menyeluruh. “Ini menjadi catatan kita semua. Ini salah satu cara kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan kualitas pengajaran,” ujarnya. Sebanyak 35 SMA unggulan di Provinsi Lampung ikut serta dalam seleksi ini. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di 15 kabupaten/kota, antara lain, Lampung Barat 2 sekolah, Lampung Selatan 3 sekolah, Lampung Tengah 2 sekolah, Lampung Timur 2 sekolah, Lampung Utara 3 sekolah, Bandar Lampung 5 sekolah dan Kota Metro 2 sekolah. Disdikbud Lampung menargetkan sistem seleksi ini dapat mendorong peningkatan mutu siswa dan keselarasan antara capaian nilai rapor dan kemampuan akademik sebenarnya. (Cha)

About