@yong_lya: 2.5 km run + 2.5 km paddling = 5 km OKAY LA KAN 5 km??

yong
yong
Open In TikTok:
Region: MY
Monday 20 October 2025 11:24:42 GMT
23675
3414
26
337

Music

Download

Comments

rjnazrin
Raja Nazrin Shah :
Joined your live earlier ! Such a character 🤣 nasib tak jadi titanic ! Hahaha
2025-10-20 11:38:04
8
cheesyf0
syf🧀 :
okay kat mana
2025-10-20 12:21:29
1
nutcloud_
nutcloud_ :
Randomnyaa 😭🤣. Looks so fun!!
2025-10-20 15:06:53
0
_awieahmad
A :
mcm bestt
2025-10-20 13:58:10
0
furrymeowx
sushi kucen :
bestnya can i join u 🥺
2025-10-20 15:08:34
0
najmiyonk
najmiyonk :
Idok ke penatnyer
2025-10-20 12:44:45
0
zulyada69
Zul Yada :
Sangat random ya tetiba kayak HAHAHAHAH
2025-10-20 15:45:32
0
kthyjy3
Meowrul38 :
Ok random ye tiba2 kayak but looks fun. 😂 Gotta do it too
2025-10-20 15:39:07
0
franzzhermann53
franzzhermann53 :
putrajaya hahah
2025-10-20 12:35:49
0
paanphillips
Paan Phillips :
dah boleh join Hyrox next year 💪
2025-10-20 15:17:33
0
juelknox
c u p i d :
🤙
2025-10-20 15:34:54
0
rill_865
A. :
❤️❤️❤
2025-10-20 14:54:56
0
iii___6i
Kelip2KuSangkaApi :
Here buddy for you akaks @TabuanTanah .He can running,kayaks,and last but not least he also can swimming kupu-kupu..
2025-10-20 16:16:33
0
tankerzeus
PapayeD :
berapa caj per hour?
2025-10-20 12:17:07
1
To see more videos from user @yong_lya, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

LANDAK – Proyek peningkatan jalan Sidas–Simpang Tiga, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, kini menuai tanda tanya besar dari masyarakat. Dengan nilai kontrak mencapai Rp15,1 miliar, proyek tersebut ternyata hanya dikerjakan dengan 2 unit alat berat, yakni compactor dan grader. Sejumlah warga menilai hal ini sangat berisiko membuat pekerjaan molor dan jauh dari target yang telah ditentukan. “Bagaimana mungkin dengan dua alat berat saja bisa mengejar target? Apalagi kalau melihat kondisi kerusakan jalan antara Dusun Rayan, Simpang Dangku hingga ke Lintah yang cukup parah. Saat musim hujan, jalan itu rusak berat dan sulit dilalui,” ungkap Suherman, seorang pengendara roda empat, Kamis (2/10/2025) kemarin. Menurutnya, kontraktor seharusnya menambah jumlah alat berat agar pengerjaan bisa maksimal. Jika tidak, material yang menumpuk justru bisa mengganggu arus lalu lintas, mempersempit badan jalan, bahkan mengancam keselamatan pengendara roda dua, empat, maupun enam. “Kalau cuma dua alat berat, jelas sulit optimal. Belum lagi kalau material dibiarkan menumpuk, itu bisa bikin jalan makin macet dan rawan kecelakaan,” tegasnya. Berdasarkan data dari plang proyek, pekerjaan ini berada di bawah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas PUPR bidang Bina Marga dengan sub kegiatan rekonstruksi jalan. Paket: Peningkatan Jalan Sidas–Simpang Tiga Nilai Kontrak: Rp15.187.532.000 Masa Pelaksanaan: 107 hari kalender Masa Pemeliharaan Pekerjaan Permanen: 365 hari kalender Masa Pemeliharaan Pekerjaan Non-Permanen: 180 hari kalender Sumber Dana: APBD Provinsi Kalbar T.A. 2025 Penyedia: PT. Borneo Indah Sejati Konsultan Supervisi: CV. Nilam Griya Utama KSO dan CV. Absri Ananta Konsultan. Warga berharap pihak kontraktor maupun dinas terkait segera turun tangan untuk menambah peralatan di lapangan. Jika tidak, besar kemungkinan proyek jalan yang menelan dana puluhan miliar itu tidak akan selesai tepat waktu. “Perlu perencanaan yang matang. Kalau tidak, proyek bisa molor dan ujung-ujungnya masyarakat yang rugi,” pungkas Suherman
LANDAK – Proyek peningkatan jalan Sidas–Simpang Tiga, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, kini menuai tanda tanya besar dari masyarakat. Dengan nilai kontrak mencapai Rp15,1 miliar, proyek tersebut ternyata hanya dikerjakan dengan 2 unit alat berat, yakni compactor dan grader. Sejumlah warga menilai hal ini sangat berisiko membuat pekerjaan molor dan jauh dari target yang telah ditentukan. “Bagaimana mungkin dengan dua alat berat saja bisa mengejar target? Apalagi kalau melihat kondisi kerusakan jalan antara Dusun Rayan, Simpang Dangku hingga ke Lintah yang cukup parah. Saat musim hujan, jalan itu rusak berat dan sulit dilalui,” ungkap Suherman, seorang pengendara roda empat, Kamis (2/10/2025) kemarin. Menurutnya, kontraktor seharusnya menambah jumlah alat berat agar pengerjaan bisa maksimal. Jika tidak, material yang menumpuk justru bisa mengganggu arus lalu lintas, mempersempit badan jalan, bahkan mengancam keselamatan pengendara roda dua, empat, maupun enam. “Kalau cuma dua alat berat, jelas sulit optimal. Belum lagi kalau material dibiarkan menumpuk, itu bisa bikin jalan makin macet dan rawan kecelakaan,” tegasnya. Berdasarkan data dari plang proyek, pekerjaan ini berada di bawah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas PUPR bidang Bina Marga dengan sub kegiatan rekonstruksi jalan. Paket: Peningkatan Jalan Sidas–Simpang Tiga Nilai Kontrak: Rp15.187.532.000 Masa Pelaksanaan: 107 hari kalender Masa Pemeliharaan Pekerjaan Permanen: 365 hari kalender Masa Pemeliharaan Pekerjaan Non-Permanen: 180 hari kalender Sumber Dana: APBD Provinsi Kalbar T.A. 2025 Penyedia: PT. Borneo Indah Sejati Konsultan Supervisi: CV. Nilam Griya Utama KSO dan CV. Absri Ananta Konsultan. Warga berharap pihak kontraktor maupun dinas terkait segera turun tangan untuk menambah peralatan di lapangan. Jika tidak, besar kemungkinan proyek jalan yang menelan dana puluhan miliar itu tidak akan selesai tepat waktu. “Perlu perencanaan yang matang. Kalau tidak, proyek bisa molor dan ujung-ujungnya masyarakat yang rugi,” pungkas Suherman

About