@markas1926: Jenderal Gatot Nurmantyo pernah berkata, “Sejarah tak boleh dilupakan — Surabaya menjadi saksi bahwa para santri adalah pejuang sejati kemerdekaan.” 10 November 1945, penjajah Belanda datang kembali ke Surabaya. Di atas Hotel Yamato, mereka mengibarkan bendera merah-putih-biru, simbol penjajahan yang ingin kembali berkuasa. Tapi rakyat Surabaya tidak diam. Di antara mereka ada santri-santri, para pemuda pesantren, dan pejuang arek-arek Suroboyo. Dengan keberanian yang lahir dari iman, santri dan pejuang naik ke atap hotel itu — merobek bagian birunya — menyisakan Merah Putih berkibar di langit Surabaya. Robekan itu bukan sekadar kain. Itu adalah simbol perlawanan, harga diri, dan cinta tanah air. Dari peristiwa itu, semangat jihad santri berkobar di seluruh negeri. Mereka berjuang hingga titik darah penghabisan, mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih. Itulah sebabnya Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober — mengenang Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama, yang menjadi pemantik api perjuangan 10 November di Surabaya. Santri bukan hanya mengaji, tapi juga berjuang. Dari pesantren lahir pejuang-pejuang bangsa! #HariSantriNasional #SantriBerjuang #ResolusiJihad #ArekSuroboyo #HotelYamato

MARKAS1926

Open In TikTok:

Region: ID

Wednesday 22 October 2025 12:09:51 GMT