@itsleinyx_: Guess The Sandrone Reaction😣👉👈 || Reference By:@asa (harumasa's ver) 🎷 #GenshinImpact #genshincreators #nodkrai #nodkraimoments #hoyocreators

Nyx•ニックス
Nyx•ニックス
Open In TikTok:
Region: ID
Wednesday 22 October 2025 16:44:08 GMT
33330
3873
11
207

Music

Download

Comments

ambatufaklngnut
Normal492 :
aether so lucky
2025-10-22 17:02:47
66
geeesundheit
fucchino :
wished i use the jp language cuz columbina said ‘my beloved sandrone’ 🥲
2025-10-25 01:30:07
5
sandronecomehome
Leviathan :
2025-10-22 22:12:13
44
tina63891
tina :
I love her She is so cute
2025-10-22 23:59:55
0
thezacktv
TheZackTV :
SHE IS SO PERFECT!!!!!!!!!!!💙🤍💙🤍💙🤍💙🤍
2025-10-23 05:21:32
1
jancokid555
Yz kanaeru...୧⍤⃝☕ :
Stop that, bro.🗿
2025-10-24 06:37:23
1
shinosino13
ShinoSinon :
😁
2025-10-24 12:03:33
1
shadowvers8
shadowvers :
😁
2025-10-23 11:58:52
0
To see more videos from user @itsleinyx_, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Tujuan besar selalu tampak mustahil di mata mereka yang berpikir kecil. Setiap kali seseorang bermimpi melampaui batas kebiasaan, ia akan bertemu dengan tawa, ejekan, atau keraguan dari sekelilingnya. Bukan karena mimpinya salah, tapi karena orang lain tidak mampu membayangkan sejauh itu. Dunia selalu menertawakan hal-hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan sering kali, tawa itulah tanda pertama bahwa kamu sedang berjalan di jalur yang benar—jalur yang belum banyak orang tempuh. Banyak tokoh besar dalam sejarah pernah menjadi bahan tertawaan sebelum akhirnya diakui dunia. Thomas Edison dicemooh karena kegagalannya yang berulang, Wright bersaudara dianggap gila karena ingin terbang, dan para inovator di abad modern sering disebut “terlalu ambisius” sebelum ide mereka mengubah dunia. Mereka semua memiliki kesamaan: tidak menurunkan standar hanya karena orang lain tidak percaya. Tujuan besar selalu menuntut keberanian untuk tampak bodoh di mata banyak orang, karena hanya mereka yang berani terlihat gila yang akhirnya mampu melahirkan sesuatu yang luar biasa. Masalahnya, kebanyakan orang terlalu takut dinilai. Mereka lebih memilih menetapkan tujuan yang “aman”—yang tidak memancing komentar, tidak mengundang cemoohan, dan tidak membuat mereka tampak gagal jika tidak tercapai. Padahal, zona aman itulah kuburan dari potensi besar. Tujuan yang tidak membuatmu gugup, yang tidak membuat orang lain heran, mungkin hanya sekadar daftar keinginan, bukan visi hidup. Untuk tumbuh, seseorang harus berani menanggung rasa malu, ditertawakan, bahkan diremehkan, sebab itulah harga dari impian yang bernilai tinggi. Menetapkan tujuan besar juga berarti menantang dirimu sendiri untuk menjadi versi terbaik. Tujuan yang ambisius akan memaksamu belajar lebih banyak, bekerja lebih keras, dan melatih mental lebih kuat dari sebelumnya. Saat orang lain menertawakanmu, kamu justru mendapatkan bahan bakar untuk membuktikan diri. Tertawaan mereka bisa menjadi suara yang menggema di kepalamu, mengingatkanmu untuk tidak menyerah sebelum mencapai garis akhir. Dalam proses itu, kamu akan menemukan bahwa yang sebenarnya “receh” bukanlah mimpimu—tetapi keberanian mereka yang takut bermimpi besar. Akhirnya, ukuran kebesaran sebuah tujuan bukan dilihat dari siapa yang percaya, tapi dari seberapa keras kamu mau berjuang untuk mewujudkannya. Biarkan orang lain menertawakan, karena dunia memang tidak terbiasa melihat seseorang berpikir di luar batasnya. Justru saat kamu ditertawakan, di situlah kamu tahu bahwa langkahmu mulai menggetarkan kenyamanan orang lain. Maka teruslah melangkah dengan keyakinan: tawa hari ini akan menjadi tepuk tangan di masa depan, ketika yang dulu dianggap “receh” terbukti menjadi warisan besar bagi dunia.
Tujuan besar selalu tampak mustahil di mata mereka yang berpikir kecil. Setiap kali seseorang bermimpi melampaui batas kebiasaan, ia akan bertemu dengan tawa, ejekan, atau keraguan dari sekelilingnya. Bukan karena mimpinya salah, tapi karena orang lain tidak mampu membayangkan sejauh itu. Dunia selalu menertawakan hal-hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan sering kali, tawa itulah tanda pertama bahwa kamu sedang berjalan di jalur yang benar—jalur yang belum banyak orang tempuh. Banyak tokoh besar dalam sejarah pernah menjadi bahan tertawaan sebelum akhirnya diakui dunia. Thomas Edison dicemooh karena kegagalannya yang berulang, Wright bersaudara dianggap gila karena ingin terbang, dan para inovator di abad modern sering disebut “terlalu ambisius” sebelum ide mereka mengubah dunia. Mereka semua memiliki kesamaan: tidak menurunkan standar hanya karena orang lain tidak percaya. Tujuan besar selalu menuntut keberanian untuk tampak bodoh di mata banyak orang, karena hanya mereka yang berani terlihat gila yang akhirnya mampu melahirkan sesuatu yang luar biasa. Masalahnya, kebanyakan orang terlalu takut dinilai. Mereka lebih memilih menetapkan tujuan yang “aman”—yang tidak memancing komentar, tidak mengundang cemoohan, dan tidak membuat mereka tampak gagal jika tidak tercapai. Padahal, zona aman itulah kuburan dari potensi besar. Tujuan yang tidak membuatmu gugup, yang tidak membuat orang lain heran, mungkin hanya sekadar daftar keinginan, bukan visi hidup. Untuk tumbuh, seseorang harus berani menanggung rasa malu, ditertawakan, bahkan diremehkan, sebab itulah harga dari impian yang bernilai tinggi. Menetapkan tujuan besar juga berarti menantang dirimu sendiri untuk menjadi versi terbaik. Tujuan yang ambisius akan memaksamu belajar lebih banyak, bekerja lebih keras, dan melatih mental lebih kuat dari sebelumnya. Saat orang lain menertawakanmu, kamu justru mendapatkan bahan bakar untuk membuktikan diri. Tertawaan mereka bisa menjadi suara yang menggema di kepalamu, mengingatkanmu untuk tidak menyerah sebelum mencapai garis akhir. Dalam proses itu, kamu akan menemukan bahwa yang sebenarnya “receh” bukanlah mimpimu—tetapi keberanian mereka yang takut bermimpi besar. Akhirnya, ukuran kebesaran sebuah tujuan bukan dilihat dari siapa yang percaya, tapi dari seberapa keras kamu mau berjuang untuk mewujudkannya. Biarkan orang lain menertawakan, karena dunia memang tidak terbiasa melihat seseorang berpikir di luar batasnya. Justru saat kamu ditertawakan, di situlah kamu tahu bahwa langkahmu mulai menggetarkan kenyamanan orang lain. Maka teruslah melangkah dengan keyakinan: tawa hari ini akan menjadi tepuk tangan di masa depan, ketika yang dulu dianggap “receh” terbukti menjadi warisan besar bagi dunia.

About