@ioo0uu.bm.bn: #المرشح عمار عبد الكريم الخفاجي تحالف العزم ✌️🔒 63

سيوف🫀💙
سيوف🫀💙
Open In TikTok:
Region: IQ
Thursday 23 October 2025 08:39:03 GMT
9213
304
21
43

Music

Download

Comments

user70091218707128
ابو عبدالله :
بالتوفيق أن شاء الله ابو عبد ❤️❤️
2025-11-09 19:22:25
0
kroskros010
ابن مدريد :
حيووووو🥰🥰
2025-11-12 11:05:54
0
user6237545444757
ال خفاجي :
حيوو
2025-10-24 19:54:58
0
abo___d19
Abdallah :
4959. 1. نينوى
2025-11-13 00:47:36
0
hddhj.dhhdy
مـ,ـحـ,ـمـ,ـۅډ :
اي
2025-11-07 22:29:03
0
user58543575531911
محمد أحمد علي :
🥰🥰🥰
2025-11-09 19:36:43
0
h2.mlk
مهند عبد القادر الخفاجي :
🥰🥰🥰
2025-11-05 22:19:58
0
user46626630122613
عمر :
🫡🫡
2025-10-25 08:35:36
0
user46626630122613
عمر :
🥰🥰🥰
2025-10-25 08:34:55
0
user2491511297733
حسن احمد :
🫡🫡🦅
2025-10-25 03:34:42
0
user9417419653366
ضياء جاسم عمر :
🥰🥰🥰
2025-10-24 17:00:02
0
momad668
ابو العز 👤 :
👑👑👑
2025-10-24 15:06:20
0
f_k_io
فؤاد :
🥰🥰
2025-10-23 22:35:23
0
mahmoudturki02
محمود ابن الموصل :
✌️✌️✌
2025-10-23 20:52:39
0
jdjsjje7
احمد الجبوري :
🥰🥰🥰
2025-10-23 20:49:43
0
user7825729396056
ابن الدفاع :
✌️✌️✌️✌
2025-10-23 11:53:30
0
user98735426142811
عبد الكريم عمار :
✌️✌️✌️✌
2025-10-23 10:45:50
0
s__a.67
ŜÃĮƑ2® :
🥰
2025-10-23 10:26:44
0
s__a.67
ŜÃĮƑ2® :
🥰
2025-10-23 10:26:44
0
45__w
ابو شاهين :
🥰🥰🥰
2025-10-23 08:50:59
0
To see more videos from user @ioo0uu.bm.bn, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Kalimat ini menampar: menjadi religius tidak otomatis membuat hati suci. Justru kadang serban, ritual, atau label religius menjadi layar bagi ego yang haus dianggap benar. Saat iman berubah menjadi alat untuk menghakimi, merendahkan, atau menyebar fitnah, itu tanda bahwa yang dipuja bukan Tuhan yang Maha Pengasih, melainkan citra diri—sebuah ego religius yang mencari pembenaran, kekuasaan, dan pengakuan. Ciri-ciri yang perlu dicermati: mudah marah saat ada perbedaan pendapat; senang menonjolkan kekurangan orang lain sebagai bukti kebenaran diri; suka menyebar cerita tanpa verifikasi; merasa lebih suci sehingga lupa belas kasih; dan menjadikan agama sebagai instrumen pemecah, bukan perekat. Semua itu bukan semata kekhilafan—ia menunjukkan kegagalan mendalam dalam memahami spirit agama yang mengajarkan rendah hati, keadilan, dan kasih sayang. Jika ragu, lakukan pemeriksaan sederhana: ketika kamu bicara tentang orang lain, apakah tujuanmu membangun atau meruntuhkan? Apakah hatimu tenang setelah beribadah, atau justru semakin keras dan cepat menghakimi? Coba jawab jujur. Kejujuran kecil seperti ini seringkali membuka jalan perubahan besar. Praktik yang membantu meredam ego religius: latih empati — dengarkan sebelum menilai; praktikkan sabar dan diam ketika godaan menghakimi datang; mohon koreksi dari orang yang kamu percaya; perbanyak doa untuk kebaikan orang yang kamu kritik; dan ukur semua amalan dengan ukuran kasih, bukan kemenangan argumen. Ingat: agama yang benar memurnikan hati, bukan menambah bara dalamnya. “Jika agamamu membuatmu keras terhadap sesama, periksalah—mungkin yang kau sembah bukan Tuhan, melainkan egomu dalam jubah ketaatan.”
Kalimat ini menampar: menjadi religius tidak otomatis membuat hati suci. Justru kadang serban, ritual, atau label religius menjadi layar bagi ego yang haus dianggap benar. Saat iman berubah menjadi alat untuk menghakimi, merendahkan, atau menyebar fitnah, itu tanda bahwa yang dipuja bukan Tuhan yang Maha Pengasih, melainkan citra diri—sebuah ego religius yang mencari pembenaran, kekuasaan, dan pengakuan. Ciri-ciri yang perlu dicermati: mudah marah saat ada perbedaan pendapat; senang menonjolkan kekurangan orang lain sebagai bukti kebenaran diri; suka menyebar cerita tanpa verifikasi; merasa lebih suci sehingga lupa belas kasih; dan menjadikan agama sebagai instrumen pemecah, bukan perekat. Semua itu bukan semata kekhilafan—ia menunjukkan kegagalan mendalam dalam memahami spirit agama yang mengajarkan rendah hati, keadilan, dan kasih sayang. Jika ragu, lakukan pemeriksaan sederhana: ketika kamu bicara tentang orang lain, apakah tujuanmu membangun atau meruntuhkan? Apakah hatimu tenang setelah beribadah, atau justru semakin keras dan cepat menghakimi? Coba jawab jujur. Kejujuran kecil seperti ini seringkali membuka jalan perubahan besar. Praktik yang membantu meredam ego religius: latih empati — dengarkan sebelum menilai; praktikkan sabar dan diam ketika godaan menghakimi datang; mohon koreksi dari orang yang kamu percaya; perbanyak doa untuk kebaikan orang yang kamu kritik; dan ukur semua amalan dengan ukuran kasih, bukan kemenangan argumen. Ingat: agama yang benar memurnikan hati, bukan menambah bara dalamnya. “Jika agamamu membuatmu keras terhadap sesama, periksalah—mungkin yang kau sembah bukan Tuhan, melainkan egomu dalam jubah ketaatan.”

About