@henryvanwincoop: the bowling pin never stood a chance @Triton Beauvois

henryvanwincoop

Open In TikTok:

Region: US

Thursday 23 October 2025 17:51:19 GMT

21662615

889626

7809

33852

Music

Download

No Watermark .mp4 (1.69MB) No Watermark(HD) .mp4 (1.2MB) Watermark .mp4 (1.72MB) Music .mp3

Comments

.brendon. :

The Ronaldinho crossbar one looks better than this 😭

2025-10-24 19:40:01

5314

is.ac2cv :

2025-10-24 00:00:02

85920

Ibrahim Diallo :

seul messi sais le faire sans froid

2025-11-18 23:49:49

0

Matkemon :

where is the Ball ???

2025-10-24 14:13:37

820

Kevin Narsh :

is this real or AY 😳

2025-10-26 09:32:32

31

Donald smith :

I know it’s Ai but I can’t just prove it

2025-10-25 05:33:38

1865

🥷🏿 :

ai

2025-10-23 20:14:06

25676

Andy :

I know some people will run from this question do you love God

2025-11-07 15:54:29

27

nycshakxcnrbes :

Pretty good editing

2025-10-23 18:00:49

9855

WoldKey :

Ai or ai??🥀

2025-10-23 22:39:46

1561

Yousuf Tajek :

bro the ball is not even on the ground look where he looks it‘s obviously ai😅

2025-10-24 06:29:10

95

Eli :

am I missing something why is this not more popular

2025-10-23 17:55:56

2973

أحــ🧑‍✈️ــمد حــزيــن🥷 :

مفيش غير انا العربي الوحيد هنا

2025-10-25 16:55:32

269

perry_saaheneboafo :

siaaa how can you tell me this story 😆🤣

2025-10-25 08:49:14

135

Ninja Cat :

Ronaldinho crossbar, those who know 👇

2025-10-24 12:55:15

1241

K✅ :

any AI clues 🗿 ?!

2025-11-15 10:37:00

0

T*J✍️ :

Screenshoting is my tiktok job😫😏 Where is the ball ⚽😂

2025-10-25 12:48:34

30

Mahrez 🇨🇭 :

is this Ai or real Madrid

2025-10-25 12:50:59

68

Thib0103 :

2025-10-24 09:10:13

1462

El Bicho🦅 :

is this real or barcelona

2025-10-25 10:45:36

25

wessel.j :

is this ai or ai

2025-10-24 06:37:17

30

Waïdji Officiel :

c'est dohi 😂

2025-10-26 09:49:43

7

Ada46er :

Chat is this real

2025-10-25 11:16:35

3

To see more videos from user @henryvanwincoop, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Part 6 POV: Malam turun perlahan, menghapus sisa-sisa cahaya yang terpantul dari api rumah tua yang kini tinggal puing. Haifa dan Seungcheol berjalan mengikuti sungai kecil, langkah mereka berat dan basah. Hujan telah berhenti tapi udara masih dingin seperti pisau yang menempel di kulit. Setelah hampir satu jam berjalan, mereka menemukan sebuah gudang tua di pinggir hutan. Pintu kayunya setengah terbuka, seperti menunggu siapa pun yang berani masuk. “Di sini saja untuk malam ini,” kata Seungcheol dengan napas teratur tetapi jelas menahan sakit. Haifa memperhatikan jalannya yang pincang. Baru sekarang ia sadar: darah menetes dari pinggang Seungcheol sejak beberapa menit lalu. “Kamu terluka.” kata Haifa dengan suara gemetar “Hanya goresan.” “Kamu mengatakan itu setiap kali kamu hampir mati.” Seungcheol memutar bola matanya dengan lelah. Gudang itu gelap dan dingin. Aroma kayu lembap bercampur bau besi berkarat memenuhi ruangan. Tapi setidaknya aman, aman untuk saat ini. Seungcheol duduk bersandar pada dinding, menekan lukanya yang berdarah. Haifa menatapnya. Tatapan yang selalu keras itu kini tampak lelah dan rapuh. “Buka bajunya,” kata Haifa. Seungcheol mengerutkan kening. “Untuk apa?” “Untuk saya obati. Atau kamu mau mati bodoh-bodoh di sini?” “Bahasamu buruk untuk seseorang yang baru saja saya selamatkan.” Haifa menatap tajam.

->-> #pov #alternativeuniverse #seungcheol #seventeen #fyp " width="135" height="240">
Part 6 POV: Malam turun perlahan, menghapus sisa-sisa cahaya yang terpantul dari api rumah tua yang kini tinggal puing. Haifa dan Seungcheol berjalan mengikuti sungai kecil, langkah mereka berat dan basah. Hujan telah berhenti tapi udara masih dingin seperti pisau yang menempel di kulit. Setelah hampir satu jam berjalan, mereka menemukan sebuah gudang tua di pinggir hutan. Pintu kayunya setengah terbuka, seperti menunggu siapa pun yang berani masuk. “Di sini saja untuk malam ini,” kata Seungcheol dengan napas teratur tetapi jelas menahan sakit. Haifa memperhatikan jalannya yang pincang. Baru sekarang ia sadar: darah menetes dari pinggang Seungcheol sejak beberapa menit lalu. “Kamu terluka.” kata Haifa dengan suara gemetar “Hanya goresan.” “Kamu mengatakan itu setiap kali kamu hampir mati.” Seungcheol memutar bola matanya dengan lelah. Gudang itu gelap dan dingin. Aroma kayu lembap bercampur bau besi berkarat memenuhi ruangan. Tapi setidaknya aman, aman untuk saat ini. Seungcheol duduk bersandar pada dinding, menekan lukanya yang berdarah. Haifa menatapnya. Tatapan yang selalu keras itu kini tampak lelah dan rapuh. “Buka bajunya,” kata Haifa. Seungcheol mengerutkan kening. “Untuk apa?” “Untuk saya obati. Atau kamu mau mati bodoh-bodoh di sini?” “Bahasamu buruk untuk seseorang yang baru saja saya selamatkan.” Haifa menatap tajam. "Aku takut. Itu bahasa orang takut.” Pergerakan Seungcheol berhenti sejenak. Dia perlahan membuka jaket dan kemejanya, memperlihatkan luka peluru yang menggores sisi pinggangnya. Tidak dalam, tapi berdarah banyak. Haifa merobek sedikit kain dari ujung bajunya, mendekat, dan mulai membersihkan daerah itu dengan air hujan yang masih tersisa di botol. Saat kain lembap menyentuh kulit Seungcheol, pria itu mengerang rendah, suara yang membuat Haifa menghentikan gerakan. “Tahan sebentar,” bisik Haifa. “Saya sedang menahan,” jawab Seungcheol serak. “Kalau saya tidak menahan, kamu sudah saya lihatkan bagaimana rasanya pingsan di pangkuanmu.” Haifa memutar bola matanya, tapi pipinya memanas. Dengan tangan gemetar, ia membersihkan darah di pinggang Seungcheol. Luka itu tidak terlalu dalam, tapi memanjang. Dua mengambil salep luka bakar dan antiseptik dari kotak kecil yang Seungcheol bawa. “Kamu punya ini tapi tidak pernah pakai?” tanya haifa dengan penuh ke heranan “Saya tidak sempat.” “Atau kamu memang keras kepala.” Seungcheol menatapnya seolah ingin membantah tapi berhenti ketika Haifa mulai mengoleskan salep di sekitar lukanya. Napasnya tercekat. “Sakit ya?” tanya Haifa yang melihat Seungcheol menahan rasa sakit “Tidak,” suaranya turun satu oktaf. “Kalau tidak sakit, kenapa rahang Anda sampai tegang begitu?” “Karena seseorang sedang menekan luka 'terkutuk' ini tanpa belas kas— augh—” Haifa berhenti. “Kamu bisa pegang tangan ku kalau sakit.” Beberapa detik hening. Lalu tangan Seungcheol besar, kasar, dan dingin perlahan meraih tangan Haifa. Cengkeramannya kuat, Terlalu kuat. Tapi Haifa tidak menarik diri. Haifa menelan ludah. Dia fokus membalut luka itu dengan perban elastis, melingkarkannya pelan namun kuat. Ketika perban menyentuh kulit hangatnya, Seungcheol menghela napas dalam. Tangan Haifa sempat menyentuh pinggangnya tanpa sengaja. Seungcheol menegang. “Maaf,” Haifa berbisik. “Jangan minta maaf,” jawab Seungcheol. “Saya hanya… tidak terbiasa disentuh dengan cara seperti ini.” Haifa berhenti sejenak. Memandangi wajah pria itu yang kini tidak lagi terlihat dingin tapi hancur, lelah, dan jujur. Haifa mengintip matanya. Dalam tatapan gelap itu ada sesuatu yang pecah dan sesuatu yang terbentuk. “Kamu tahu apa yang paling aku takutkan?” tanya Haifa lirih. Seungcheol membuka mata perlahan. “Apa?” “Bukan orang-orang yang mengejar kita.” Haifa menelan air liur. "Tapi kehilangan kamu sebelum aku sempat tahu siapa kamu sebenarnya.” LANJUTAN->->-> #pov #alternativeuniverse #seungcheol #seventeen #fyp

မချစ်လဲချစ်တယ်ကွာ🤪

မချစ်လဲချစ်တယ်ကွာ🤪

Golden brown rengoku // ib/sdt: @zin #kimetsunoyaiba #demonslayer #rengoku #rengokukyojuro #animeedit

Golden brown rengoku // ib/sdt: @zin #kimetsunoyaiba #demonslayer #rengoku #rengokukyojuro #animeedit

Itoshi sae // Ib: @zappa #bluelock #sae #itoshisae #dreamsqd #animeedit

Itoshi sae // Ib: @zappa #bluelock #sae #itoshisae #dreamsqd #animeedit

Tui đã lên 3vid về e này rui đấy 💯 #ganier #watergel #duongam #kemduongam #capam

Tui đã lên 3vid về e này rui đấy 💯 #ganier #watergel #duongam #kemduongam #capam

hbd to me / 19 #bleach #zangetsu #mangaanimation

hbd to me / 19 #bleach #zangetsu #mangaanimation

About

Robot

Legal

Privacy Policy