Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@actressfantasy_: 𝗦𝗵𝗮𝗹𝗶𝗻𝗶 𝗣𝗮𝗻𝗱𝗲𝘆 : 𝗡𝗮𝘃𝗲𝗹 𝗧𝗲𝗮𝘀𝗲 🔥🥵 #shalinipandey #shalinipandeyfan #shalinipandy #shalinipandey09 #shalinipanday
ActressFantasy
Open In TikTok:
Region: MY
Thursday 23 October 2025 20:57:23 GMT
14921
334
0
22
Music
Download
No Watermark .mp4 (
1.7MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
1.36MB
)
Watermark .mp4 (
0MB
)
Music .mp3
Comments
There are no more comments for this video.
To see more videos from user @actressfantasy_, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
hihi #fyp #cattok #relatable #rizz #Relationship
He looks like my boyfriend ✌🏻 #SUNGHOON #fellelvnks #foryou #fypシ #foryoupage #ENHYPEN #ENLOG
😂😂 immediately thought of john travolta #funny#funnywalk#goats#goatsoftiktok#saturdaynightfever #fyp
SPEEDS Sofa Angin Beanbag Squishy Jumbo Inflatable Sofa Lay#fyp #fyppage #fouryou #sofa
Pov: Lagi dan lagi kamu membuka loker mendapati sekotak hadiah dari seorang pengagum rahasiamu. Decakan kesal meluncur bebas dari mulut. Bagaimana tidak, setiap hari selalu saja ada barang-barang acak yang di selipkan di antara buku-buku dalam loker kecil. Matamu melirik ke segala arah, mencari si pemberi. Saat kamu membuka kotak itu, terdapat boneka putih dipadukan warna biru membuat matamu membelalak sejenak. “Em...kali ini aku ambil aja deh, lucu banget bonekanya,” gumammu dengan senyum kecil. Saat kaki melangkah masuk ke dalam kelas, matamu tertuju pada seorang remaja lelaki berkacamata yang duduk sendiri di pojok. Selalu begitu. Jungwon—anak itu memang tidak menyukai keributan ataupun terlibat percakapan dengan orang-orang sekitar. Sudut kelas itu menjadi tempatnya berdiri, merenung, dan terkadang tangannya sibuk membuat sesuatu. Kamu tahu. Dari sekian banyak murid yang ada dalam kelas, hanya kamulah yang sering mengajaknya bicara bahkan memperhatikan tingkahnya dari kejauhan. Saat tubuhmu menempel pada kursi, dapat kamu rasakan ada tatapan yang tertancap pada punggungmu. Saat menoleh, kepala Jungwon bergerak ke lain arah membuat alismu terangkat. “Jungwon...” panggilmu dengan suara pelan. Dia tidak langsung menoleh. Dari ekor matanya ia melirik, lalu berdehem. “Kenapa?” tanyanya pelan. Kamu menggeleng lalu kembali menegakkan kepala lurus ke depan. Semakin hari, semakin banyak kado yang ada hadir dalam lokermu. Terkadang, matamu hanya melirik lalu menghela nafas sebelum kado-kado itu berakhir di tong sampah. Ada satu lelaki yang kamu yakini adalah si pemberi. William, teman kelasmu dengan hobi mengganggu para murid. Bukan tanpa alasan. Setiap kali kamu membuka loker, dia selalu berdiri—seolah menunggu responmu. Sedangkan Jungwon tidak pernah ikut campur urusan orang lain, tapi setiap kali kamu membuka loker dan William dengan sengaja lewat sambil bersiul, dia menatap dari bangkunya dengan tatapan aneh...hampir mirip protektif? Jari-jarinya yang menggenggam pensil kini erat. Rahangnya mengeras dengan mata tajamnya ditodongkan pada William. Pikiranmu liar, berpikir dia...aneh. Hadiah itu rutin diberikan tiap hari sampai kamu naik kelas tiga SMA. Namun tak seorang pun tahu kamu menyukai Jungwon diam-diam. Semua berawal dari caranya menatap marah ke arah William, dari caranya membantumu dalam hal-hal kecil padahal dia adalah orang yang sukar bersosialisasi. Bahkan suatu ketika William mengganggumu dengan bersandar samping loker dengan tatapan genit, Jungwon mendekat kemudian mengetuk kepalanya dengan pensil. “Minggir.” William sempat terdiam. Dia mengangkat kedua tangannya di udara dan menyerah sambil menjauh. “Kamu galak juga ternyata,” katamu dengan nada bercanda. Dia tidak melirikmu, tangannya cekatan membuka loker di sebelahmu. “Dia ngalangin loker aku,” jawabnya datar. Namun kamu tahu itu hanya alasan klasik. Sampai pada suatu hari, rumor beredar tentang kamu dan William berpacaran. Berkali-kali dirimu mencoba menentang, namun gagal karena gosip itu mengalir lancar dari mulut ke mulut sampai juga di telinga Jungwon. Malam itu hujan deras menabrak kaca jendela kamar, menciptakan suara riuh namun menenangkan. Kamu berdiri menatap bulir-bulir hujan yang membasahi jendela, mencoba menenangkan hati yang gelisah. Kamu masih mengingat ekspresi Jungwon tadi saat di sekolah. “Rumor itu bener?” katanya datar, tapi tidak bisa menyembunyikan kekecewaan. Pertanyaan itu membuat jenuh. Hampir tiap hari orang-orang selalu melayangkan kalimat yang sama dan kali ini kamu meledak. “Bisa nggak sih jangan tanya? Bukan urusan kamu juga!” Ucapan itu meluncur begitu saja dari mulutmu tanpa pikir panjang. Seharusnya amarah itu kamu tujukan pada diri sendiri karena membuat Jungwon berpikir yang tidak-tidak. Sekarang kata-kata itu terngiang-ngiang memenuhi kepala. Kamu menatap keluar jendela dan jantungmu seakan berhenti sesaat. ( Lanjut di komentar ) #pov #jungwon #enhypen #fyp #foryoupage
Welcome November 2025 . . . . #goodbyeoktober #welcomenovember #templatecapcut #viral #dedikawan
About
Robot
Legal
Privacy Policy