@ynainsta_: Reaim welding machine✨#machine #reaimweldingmachine #weldingmachine #inverterweldingmachine #tiktokshop

yna♡
yna♡
Open In TikTok:
Region: PH
Friday 24 October 2025 07:19:44 GMT
184
3
0
0

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @ynainsta_, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

 Nasional   Berita Daerah   Pemerintah   Pendidikan   TNI   POLRI   Kriminal   Politik   Olahraga Beranda  Nasional  Intel Kodim Walk Out dari Polres Kubar: Diduga Ada “Beking” Narkoba, Kasus Penangkapan Bandar Besar Berujung Kontroversi REDAKSI SR - Nasional November 23, 2025 Poto: Saat Audiensi walk out SUARARAKYAT.info|| Kutai Barat, Kalimantan Timur — Ketegangan memuncak di Markas Polres Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, ketika Unit Intel Kodim 0912/Kubar memilih meninggalkan ruang gelar perkara. Langkah tegas itu diambil setelah mereka mendapati indikasi kuat bahwa proses hukum terhadap seorang bandar besar narkoba justru “dipelintir” dan berpotensi dihentikan oleh oknum perwira Polres yang diduga terlibat dalam jaringan peredaran narkotika.(23/11/2025) Insiden tersebut bermula ketika Unit Intel Kodim berhasil menangkap seorang bandar besar narkoba beserta lima orang lainnya. Para pelaku beserta barang bukti kemudian diserahkan kepada Satresnarkoba Polres Kutai Barat untuk diproses sesuai hukum. Namun, alih-alih ditindak, bandar tersebut justru dibebaskan, memunculkan kecurigaan serius dari pihak TNI. Kronologi Versi Intel Kodim: Dari Pelecehan Dandim hingga Manipulasi BAP Dalam keterangan yang dikirimkan kepada wartawan, salah satu anggota intel yang terlibat mengungkapkan rangkaian kejanggalan dan sikap tidak profesional dari Kasat Narkoba Polres Kutai Barat, IPTU Muhammad Ridwan. Berikut poin-poin kronologisnya: 1. Barang Bukti Disebut “Tawas” Saat pemeriksaan di Kodim 0912/KBR, di hadapan langsung Dandim, Kasat Narkoba IPTU Muhammad Ridwan menyatakan bahwa barang yang ditemukan dalam paket narkoba itu hanya tawas. Ia menegaskan bahwa bahan seperti itu banyak dijual di Pasar Segiri, Samarinda. Pernyataan tersebut dianggap melecehkan proses penyelidikan sekaligus meremehkan otoritas Dandim. 2. Barang Bukti Asli Narkotika Ketika gelar perkara dilakukan di Polres Kubar, pemeriksaan laboratorium justru mengonfirmasi bahwa barang bukti tersebut benar adalah narkotika jenis sabu-sabu. Fakta ini sekaligus membantah klaim Kasat Narkoba soal “tawas”. 3. Enam Orang Tersangka Positif Narkoba Para terduga pelaku enam orang yang diamankan semuanya telah menjalani tes urine. Hasilnya menunjukkan mereka positif menggunakan sabu-sabu. 4. BAP Diduga Disetir Meski barang bukti terbukti narkotika dan para terduga positif menggunakan, Kasat Narkoba menyatakan bahwa hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tidak menunjukkan adanya pengakuan kepemilikan narkotika dari keenam orang tersebut. Intel Kodim menilai BAP itu telah direkayasa secara sengaja agar kasus tersebut tak memenuhi unsur hukum. 5. Tidak Bisa Dilimpahkan ke Kejaksaan Kasat Narkoba kemudian menyatakan bahwa kasus ini tidak bisa dilimpahkan ke Kejaksaan karena para terduga “tidak terbukti menggunakan” dan bukan pemilik sabu-sabu. Pernyataan ini dianggap kontradiktif karena fakta tes urine dan hasil uji barang bukti justru membuktikan sebaliknya. 6. Tuduhan Rekayasa ke Kodim Yang paling mengejutkan, Kasat Narkoba menyiratkan bahwa barang bukti tersebut “bukan milik para terduga” dan justru muncul setelah mereka dibawa ke Kodim. Pernyataan ini dipandang sebagai tuduhan bahwa Kodim 0912/Kubar telah merekayasa barang bukti sesuatu yang membuat Unit Intel merasa dilecehkan dan dituduh tanpa dasar. Atas rangkaian kejanggalan dan pernyataan kontroversial tersebut, pimpinan Unit Intel Kodim memutuskan keluar dari ruang gelar perkara bersama seluruh anggotanya. “Untuk apa melanjutkan gelar perkara kalau semuanya sudah disetting? Semua unsur sengaja dibuat tidak terpenuhi oleh Kasat Narkoba. Kami memilih keluar karena prosesnya tidak profesional dan penuh manipulasi,” ungkap salah satu anggota intel. Keputusan walk out itu sekaligus menjadi bentuk protes terhadap dugaan pembiaran dan intervensi internal di tubuh Polres Kubar, terutama setelah informasi beredar bahwa sejumlah oknum polisi diduga terlibat dalam jaringan peredaran narkoba yang sama den
 Nasional   Berita Daerah   Pemerintah   Pendidikan   TNI   POLRI   Kriminal   Politik   Olahraga Beranda  Nasional  Intel Kodim Walk Out dari Polres Kubar: Diduga Ada “Beking” Narkoba, Kasus Penangkapan Bandar Besar Berujung Kontroversi REDAKSI SR - Nasional November 23, 2025 Poto: Saat Audiensi walk out SUARARAKYAT.info|| Kutai Barat, Kalimantan Timur — Ketegangan memuncak di Markas Polres Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, ketika Unit Intel Kodim 0912/Kubar memilih meninggalkan ruang gelar perkara. Langkah tegas itu diambil setelah mereka mendapati indikasi kuat bahwa proses hukum terhadap seorang bandar besar narkoba justru “dipelintir” dan berpotensi dihentikan oleh oknum perwira Polres yang diduga terlibat dalam jaringan peredaran narkotika.(23/11/2025) Insiden tersebut bermula ketika Unit Intel Kodim berhasil menangkap seorang bandar besar narkoba beserta lima orang lainnya. Para pelaku beserta barang bukti kemudian diserahkan kepada Satresnarkoba Polres Kutai Barat untuk diproses sesuai hukum. Namun, alih-alih ditindak, bandar tersebut justru dibebaskan, memunculkan kecurigaan serius dari pihak TNI. Kronologi Versi Intel Kodim: Dari Pelecehan Dandim hingga Manipulasi BAP Dalam keterangan yang dikirimkan kepada wartawan, salah satu anggota intel yang terlibat mengungkapkan rangkaian kejanggalan dan sikap tidak profesional dari Kasat Narkoba Polres Kutai Barat, IPTU Muhammad Ridwan. Berikut poin-poin kronologisnya: 1. Barang Bukti Disebut “Tawas” Saat pemeriksaan di Kodim 0912/KBR, di hadapan langsung Dandim, Kasat Narkoba IPTU Muhammad Ridwan menyatakan bahwa barang yang ditemukan dalam paket narkoba itu hanya tawas. Ia menegaskan bahwa bahan seperti itu banyak dijual di Pasar Segiri, Samarinda. Pernyataan tersebut dianggap melecehkan proses penyelidikan sekaligus meremehkan otoritas Dandim. 2. Barang Bukti Asli Narkotika Ketika gelar perkara dilakukan di Polres Kubar, pemeriksaan laboratorium justru mengonfirmasi bahwa barang bukti tersebut benar adalah narkotika jenis sabu-sabu. Fakta ini sekaligus membantah klaim Kasat Narkoba soal “tawas”. 3. Enam Orang Tersangka Positif Narkoba Para terduga pelaku enam orang yang diamankan semuanya telah menjalani tes urine. Hasilnya menunjukkan mereka positif menggunakan sabu-sabu. 4. BAP Diduga Disetir Meski barang bukti terbukti narkotika dan para terduga positif menggunakan, Kasat Narkoba menyatakan bahwa hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tidak menunjukkan adanya pengakuan kepemilikan narkotika dari keenam orang tersebut. Intel Kodim menilai BAP itu telah direkayasa secara sengaja agar kasus tersebut tak memenuhi unsur hukum. 5. Tidak Bisa Dilimpahkan ke Kejaksaan Kasat Narkoba kemudian menyatakan bahwa kasus ini tidak bisa dilimpahkan ke Kejaksaan karena para terduga “tidak terbukti menggunakan” dan bukan pemilik sabu-sabu. Pernyataan ini dianggap kontradiktif karena fakta tes urine dan hasil uji barang bukti justru membuktikan sebaliknya. 6. Tuduhan Rekayasa ke Kodim Yang paling mengejutkan, Kasat Narkoba menyiratkan bahwa barang bukti tersebut “bukan milik para terduga” dan justru muncul setelah mereka dibawa ke Kodim. Pernyataan ini dipandang sebagai tuduhan bahwa Kodim 0912/Kubar telah merekayasa barang bukti sesuatu yang membuat Unit Intel merasa dilecehkan dan dituduh tanpa dasar. Atas rangkaian kejanggalan dan pernyataan kontroversial tersebut, pimpinan Unit Intel Kodim memutuskan keluar dari ruang gelar perkara bersama seluruh anggotanya. “Untuk apa melanjutkan gelar perkara kalau semuanya sudah disetting? Semua unsur sengaja dibuat tidak terpenuhi oleh Kasat Narkoba. Kami memilih keluar karena prosesnya tidak profesional dan penuh manipulasi,” ungkap salah satu anggota intel. Keputusan walk out itu sekaligus menjadi bentuk protes terhadap dugaan pembiaran dan intervensi internal di tubuh Polres Kubar, terutama setelah informasi beredar bahwa sejumlah oknum polisi diduga terlibat dalam jaringan peredaran narkoba yang sama den

About