@ravatwoside_:

rava2
rava2
Open In TikTok:
Region: ID
Saturday 25 October 2025 02:22:19 GMT
138942
8117
24
816

Music

Download

Comments

user412832282
. :
tukang nangkap ikan (TNI)
2025-11-19 05:16:39
24
dinaerdp
🅳𝔦𝔫𝔞𝔢𝔯 :
pancingku yo doreng dek
2025-11-19 07:35:54
2
ahmdsyfiq6
️ :
muleh mancing mangkat bertugas nek iki 😉🔥
2025-11-02 01:37:35
2
lutpipiii_
Trafalgar D water pii :
aku tentara mas setahun pisan
2025-11-19 05:32:08
0
wall_d._
Wall D. Sutek :
padahal akmil🤣
2025-11-19 09:35:34
0
reelsfish
stream kali :
ijin seve bg
2025-11-19 06:52:10
0
bagasajaaa60
bagass🤺 :
aku Yo tentara kok,pas karnaval tok tapi😹
2025-11-19 07:24:19
0
rico.airlangga
riCOW🐄 :
asline podo podo nggowo senjatane cuma kene senjata air mas😂
2025-11-19 06:57:56
0
ki170505
່‍ :
kene lulusan akmil og(akademi mancing liar) saiki dinas dadi TNI (tukang nangkap ikan)🔥
2025-11-19 06:50:02
0
lrzn_ald
💣 :
aku tentara mas neng part time
2025-11-19 06:00:46
0
barangslundupan037
￶ :
lhayo Iki angkatan kali🤣🤣
2025-11-19 07:10:06
1
bbgst67
evan² :
biyen pas tk aku yo dadi tentara tapi wes pensiun😭
2025-10-25 02:32:59
4
dmsprasetyo0
dmsprasetyo0 :
2025-11-19 11:58:28
0
mellda1803
mellda :
@W garapanmu🗿
2025-11-19 08:20:31
0
raden_dapin
raden_dapinn :
🤣🤣🤣
2025-11-17 11:53:15
0
gendonakita
GENDON :
💥💥💥
2025-11-16 09:16:29
0
sameka68
PCX MERAH 🐳🐳 :
@Msbahmnr komandan???lapor
2025-11-19 09:07:33
0
rzkykrnwn29
𝙠𝙀𝙠 :
Ijin SV kak
2025-11-13 00:57:04
0
To see more videos from user @ravatwoside_, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Suatu saat nanti, ketika langkahmu sudah begitu jauh dan aku hanya tinggal nama di masa lalu, semoga kamu ingat untuk menjaga dirimu sendiri. Bukan karena aku lagi, tapi karena kamu layak terus melangkah menuju hal-hal yang baik. Dunia ini luas, ada banyak pintu yang menunggu untuk kamu buka, banyak senyum yang siap menyambutmu. Mungkin kini kamu sudah berjalan bersama orang lain, mungkin bahkan seseorang yang dulu pernah jadi bagian dari masa lalumu. Aku tidak akan bertanya kenapa atau bagaimana semua itu bisa terjadi begitu cepat, karena jawabannya tidak akan mengubah apa pun. Tapi di sela-sela sunyiku, aku masih menitipkan namamu pada langit, berharap setiap hal baik mau berpihak padamu, meski caramu pergi pernah melukai. Kalau pun suatu hari kenangan kita mengetuk kembali, semoga yang kau simpan bukan hanya bagian pahitnya. Ingat bahwa kita pernah saling memilih, bahwa kita pernah berjuang di waktu yang tidak sebentar, dan bahwa aku pernah menjadi tempatmu bercerita saat semua orang diam. Mungkin akhir ini membuatku bertanya-tanya, “kita tuh apa sebenarnya?” karena kamu pergi tanpa penjelasan, tanpa memberi aku kesempatan untuk mengerti. Tapi aku belajar menerima, walau hatiku menolak. Aku belajar berjalan menjauh, walau bagian diriku masih ingin tetap tinggal. Tetaplah berhati-hati di perjalananmu. Makan yang cukup, tidur yang cukup, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Aku tidak lagi punya hak untuk mengingatkanmu, tapi kebiasaan itu sulit hilang. Kita mungkin sudah tidak lagi menjadi siapa-siapa, tapi pernah menjadi segalanya, dan itu cukup untuk aku mendoakanmu selamanya. Bahkan ketika aku tidak lagi ada di sisimu, aku berharap kamu menemukan ketenangan yang dulu kamu cari dariku, dan semoga kali ini, kamu tidak perlu meninggalkan siapa pun untuk mendapatkannya. Kalau pun kita tidak pernah bertemu lagi, aku akan tetap berjalan dengan tenang, sambil membawa semua yang pernah kita lewati sebagai bagian dari diriku. Tidak untuk mengulangnya, tapi untuk mengingat bahwa aku pernah mencintai tanpa batas, walau pada akhirnya aku harus merelakanmu kembali pada sesuatu yang bukan aku. Dan dari semua yang pernah kita jalani, aku hanya ingin satu hal terakhir yang kamu tahu — aku tulus. Dari awal sampai akhir, bahkan ketika kamu memilih pergi.
Suatu saat nanti, ketika langkahmu sudah begitu jauh dan aku hanya tinggal nama di masa lalu, semoga kamu ingat untuk menjaga dirimu sendiri. Bukan karena aku lagi, tapi karena kamu layak terus melangkah menuju hal-hal yang baik. Dunia ini luas, ada banyak pintu yang menunggu untuk kamu buka, banyak senyum yang siap menyambutmu. Mungkin kini kamu sudah berjalan bersama orang lain, mungkin bahkan seseorang yang dulu pernah jadi bagian dari masa lalumu. Aku tidak akan bertanya kenapa atau bagaimana semua itu bisa terjadi begitu cepat, karena jawabannya tidak akan mengubah apa pun. Tapi di sela-sela sunyiku, aku masih menitipkan namamu pada langit, berharap setiap hal baik mau berpihak padamu, meski caramu pergi pernah melukai. Kalau pun suatu hari kenangan kita mengetuk kembali, semoga yang kau simpan bukan hanya bagian pahitnya. Ingat bahwa kita pernah saling memilih, bahwa kita pernah berjuang di waktu yang tidak sebentar, dan bahwa aku pernah menjadi tempatmu bercerita saat semua orang diam. Mungkin akhir ini membuatku bertanya-tanya, “kita tuh apa sebenarnya?” karena kamu pergi tanpa penjelasan, tanpa memberi aku kesempatan untuk mengerti. Tapi aku belajar menerima, walau hatiku menolak. Aku belajar berjalan menjauh, walau bagian diriku masih ingin tetap tinggal. Tetaplah berhati-hati di perjalananmu. Makan yang cukup, tidur yang cukup, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Aku tidak lagi punya hak untuk mengingatkanmu, tapi kebiasaan itu sulit hilang. Kita mungkin sudah tidak lagi menjadi siapa-siapa, tapi pernah menjadi segalanya, dan itu cukup untuk aku mendoakanmu selamanya. Bahkan ketika aku tidak lagi ada di sisimu, aku berharap kamu menemukan ketenangan yang dulu kamu cari dariku, dan semoga kali ini, kamu tidak perlu meninggalkan siapa pun untuk mendapatkannya. Kalau pun kita tidak pernah bertemu lagi, aku akan tetap berjalan dengan tenang, sambil membawa semua yang pernah kita lewati sebagai bagian dari diriku. Tidak untuk mengulangnya, tapi untuk mengingat bahwa aku pernah mencintai tanpa batas, walau pada akhirnya aku harus merelakanmu kembali pada sesuatu yang bukan aku. Dan dari semua yang pernah kita jalani, aku hanya ingin satu hal terakhir yang kamu tahu — aku tulus. Dari awal sampai akhir, bahkan ketika kamu memilih pergi.

About