@mahasiswamenggugat: “SUARA YANG TERTUNDA” “Ketika demokrasi lokal dibangun dari suara rakyat desa, Pilkades menjadi simbol kedaulatan rakyat yang paling nyata. Namun kini, Sampang memilih untuk Menunda Bukan karena bencana, bukan pula karena adanya kendala Melainkan karena potongan kue belum cukup untuk dibagi rata.” “Pemerintah kabupaten sampang Kembali berulah setelah menunda adanya pemilihan kepala desa dari tahun 2021. Terdengar kabar bahwa pada rapat anggaran APBD Tahun 2026 juga tidak terdapat anggaran untuk penilihan kepala desa. Bagi sebagian orang, ini mungkin hanya soal teknis anggaran. Namun bagi warga desa, penundaan Pilkades berarti penundaan hak konstitusional mereka — hak untuk memilih pemimpin secara langsung. Sehingga jangan kaget jika rakyat sudah mulai ingin mengambil kemudi “Tak tinggal diam, warga dari sejumlah desa mulai bersuara. Mereka mengajukan protes ke kantor DPRD, dan bahkan menggalang dukungan melalui media sosial. tanpa disadari keputusanyang diambil oleh pemerintah kabupaten sampang ini memunculkan banyak sekali spekulasi-spekulasi liar, yang bahkan dapat merugikan pada kestabilan kabupaten sendiri. Karna sekali lagi, “Bagi masyarakat, ini bukan sekadar soal anggaran. Ini tentang keadilan dan kepastian hukum. apalagi adanya penundaan Pilkades tanpa dasar yang jelas, itu sama saja dengan meniadakan hak demokrasi desa.” “Penundaan Pilkades menimbulkan kekosongan kepemimpinan di desa. Pejabat sementara (Pj. Kepala Desa) ditunjuk tanpa melalui proses pemilihan. Kebijakan ini menimbulkan keresahan dan kecurigaan politik: Siapa yang diuntungkan? Mengapa rakyat dibiarkan menunggu dalam ketidakpastian?” Sementara itu, roda pemerintahan desa berjalan tersendat — pembangunan tertunda, pelayanan publik melambat, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah... mulai luntur.” “Warga kini bersatu menyuarakan satu tuntutan: Segera laksanakan Pilkades! Kembalikan hak demokrasi desa! Karena bagi mereka, suara rakyat tidak boleh ditunda. Kedaulatan desa harus dijaga — bukan dirudapaksa “Perlawanan terhadap kebijakan yang tidak adil bukanlah bentuk permusuhan. Itu adalah bentuk cinta , cinta terhadap desa, terhadap demokrasi, terhadap Indonesia. Karena di setiap sudut desa, rakyat hanya ingin satu hal: Pemimpin yang lahir dari pilihan mereka sendiri.” “Suara rakyat jangan ditunda.” #LaksanakanPilkades #KeadilanUntukDesa
mahasiswamenggugat
Region: ID
Saturday 25 October 2025 12:33:25 GMT
Music
Download
Comments
Eno Ganas :
Tujuan gak ditambah, mestinya bertamu ke rumah Darmanto juga😁😁😁
2025-10-25 17:28:06
0
To see more videos from user @mahasiswamenggugat, please go to the Tikwm
homepage.