@real_soccer.03: #minisocer #bogorselatan #bogorselatan #fyp #4u

fun futsal Bogor selatan
fun futsal Bogor selatan
Open In TikTok:
Region: ID
Monday 27 October 2025 13:09:10 GMT
1538
17
10
4

Music

Download

Comments

chenelll65
Sopian :
sendiri ikut bisa bang?
2025-10-28 02:38:39
1
rehan.alfza
Rehan Alfza :
per team apa openlist
2025-10-28 03:17:25
0
empicipot_
mpi :
gaskeun ajaa sihh
2025-10-28 06:43:20
0
a.saputra554
A.saputra :
daerah Klapanunggal bukan kak?
2025-10-30 01:13:39
0
ousmandembele.0
superhiro🦸 :
gaaskeun
2025-10-30 03:15:59
0
To see more videos from user @real_soccer.03, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Ribuan guru honorer dari madrasah swasta menggelar aksi demonstrasi besar di Istana Presiden, Jakarta, pada Kamis, 30 Oktober. Mereka datang dari tujuh provinsi di Indonesia untuk menuntut kesetaraan dalam seleksi P3K dan revisi Undang-Undang ASN. Para guru dilaporkan mulai berangkat ke Jakarta sejak Rabu, 29 Oktober. Pagi ini, Kamis, sekitar pukul 09.11 WIB, massa sudah berkumpul di kawasan Monas. Dalam video yang beredar, tampak ribuan guru berpakaian hitam-putih memenuhi lapangan dan mulai berorasi. Di atas truk yang dijadikan panggung orasi, terlihat spanduk berisi sejumlah tuntutan. Mereka meminta pemerintah mengangkat guru swasta menjadi ASN atau P3K tanpa diskriminasi, membuka kembali program impassing untuk guru swasta, dan membayar tunggakan gaji yang belum terselesaikan. Aksi besar ini dikoordinasi oleh Farahu Rizal, Koordinator Aksi Nasional Guru Madrasah Swasta. Ia mengatakan, demonstrasi ini diikuti perwakilan guru dari tujuh provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi, dan Papua. Dari Kabupaten Pandeglang saja, sekitar seribu guru madrasah berangkat ke Jakarta dengan 15 bus dan 50 mobil pribadi. Mereka berangkat Rabu malam pukul 22.00 WIB dengan titik kumpul di Masjid Istiqlal. Sementara itu, dari seluruh wilayah Banten, tercatat ada 40 sampai 50 bus tambahan yang membawa sekitar 3.000 peserta aksi. Farahu menjelaskan, aksi ini digelar karena aturan pengangkatan P3K dinilai diskriminatif terhadap guru madrasah swasta. Berdasarkan Undang-Undang ASN, hanya tenaga pendidik di instansi pemerintah yang bisa ikut seleksi P3K. Akibatnya, banyak guru madrasah swasta yang sudah mengabdi bertahun-tahun tapi belum juga mendapat status kepegawaian yang jelas. Selain menuntut revisi UU ASN, para guru juga meminta pemerintah menghapus diskriminasi terhadap guru swasta dan menjalankan amanat konstitusi tentang pemerataan kesejahteraan tenaga pendidik. Dalam orasi di Monas, terdengar seruan dari panggung aksi agar peserta tetap menjaga keamanan selama demonstrasi berlangsung. “Bapak-bapak, Ibu-ibu, insyaallah jam 11 kita akan diterima perwakilan ke istana. Setuju? Setuju!” teriak orator disambut tepuk tangan massa. “Semangat, semangat! Jangan sembarang orang naik ke sini. Siapkan koordinator. Semua duduk dulu, PGMI mana? PGM koordinator mana?” lanjutnya mengatur peserta aksi yang memenuhi area Monas.
Ribuan guru honorer dari madrasah swasta menggelar aksi demonstrasi besar di Istana Presiden, Jakarta, pada Kamis, 30 Oktober. Mereka datang dari tujuh provinsi di Indonesia untuk menuntut kesetaraan dalam seleksi P3K dan revisi Undang-Undang ASN. Para guru dilaporkan mulai berangkat ke Jakarta sejak Rabu, 29 Oktober. Pagi ini, Kamis, sekitar pukul 09.11 WIB, massa sudah berkumpul di kawasan Monas. Dalam video yang beredar, tampak ribuan guru berpakaian hitam-putih memenuhi lapangan dan mulai berorasi. Di atas truk yang dijadikan panggung orasi, terlihat spanduk berisi sejumlah tuntutan. Mereka meminta pemerintah mengangkat guru swasta menjadi ASN atau P3K tanpa diskriminasi, membuka kembali program impassing untuk guru swasta, dan membayar tunggakan gaji yang belum terselesaikan. Aksi besar ini dikoordinasi oleh Farahu Rizal, Koordinator Aksi Nasional Guru Madrasah Swasta. Ia mengatakan, demonstrasi ini diikuti perwakilan guru dari tujuh provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi, dan Papua. Dari Kabupaten Pandeglang saja, sekitar seribu guru madrasah berangkat ke Jakarta dengan 15 bus dan 50 mobil pribadi. Mereka berangkat Rabu malam pukul 22.00 WIB dengan titik kumpul di Masjid Istiqlal. Sementara itu, dari seluruh wilayah Banten, tercatat ada 40 sampai 50 bus tambahan yang membawa sekitar 3.000 peserta aksi. Farahu menjelaskan, aksi ini digelar karena aturan pengangkatan P3K dinilai diskriminatif terhadap guru madrasah swasta. Berdasarkan Undang-Undang ASN, hanya tenaga pendidik di instansi pemerintah yang bisa ikut seleksi P3K. Akibatnya, banyak guru madrasah swasta yang sudah mengabdi bertahun-tahun tapi belum juga mendapat status kepegawaian yang jelas. Selain menuntut revisi UU ASN, para guru juga meminta pemerintah menghapus diskriminasi terhadap guru swasta dan menjalankan amanat konstitusi tentang pemerataan kesejahteraan tenaga pendidik. Dalam orasi di Monas, terdengar seruan dari panggung aksi agar peserta tetap menjaga keamanan selama demonstrasi berlangsung. “Bapak-bapak, Ibu-ibu, insyaallah jam 11 kita akan diterima perwakilan ke istana. Setuju? Setuju!” teriak orator disambut tepuk tangan massa. “Semangat, semangat! Jangan sembarang orang naik ke sini. Siapkan koordinator. Semua duduk dulu, PGMI mana? PGM koordinator mana?” lanjutnya mengatur peserta aksi yang memenuhi area Monas.

About