@filsdignedumali:

Tout en un 🇲🇱☝️♥️💪♥️
Tout en un 🇲🇱☝️♥️💪♥️
Open In TikTok:
Region: ML
Thursday 30 October 2025 18:23:00 GMT
99864
1503
38
940

Music

Download

Comments

alima77087
Dame Berthe :
si tout les hommes étaient comme ça
2025-11-21 19:30:49
1
damedounbia1
dame dounbia :
Macha Allah❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
2025-11-18 08:33:21
1
samak.magnan.dit.s
Samaké Magnan dit sory :
l'homme fort 😍😍😍💯💯💯💯💯
2025-11-24 19:03:25
1
coulibaly50382
Coulibaly :
mes félicitations
2025-11-25 17:12:39
0
awatraor25
Lola01 :
Un vrai homme 💪
2025-11-01 15:30:07
1
gafour5377
Gafouré :
ces toi qui vas nourrir leurs parents et les leurs besoin
2025-11-14 12:13:23
0
baoumousylla7
baoumousylla7 :
félicitations longue vie à toi
2025-11-17 17:00:10
0
user2441406139354
dame soulby :
machaAllah un vrai homme
2025-11-04 14:07:36
0
ibrahim.diarra000
Diarra Diarra :
Macha Allah 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2025-11-06 12:27:47
0
aminatacoulibal1309
aminatacoulibal1309 :
💪💪💪💪💪
2025-10-31 12:54:49
0
user9004384712813
ousmane Diakité :
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2025-11-23 22:43:34
0
tour.moussa306
touré moussa :
🥰🥰🥰
2025-11-22 23:17:23
0
bamasacko8
BAMA Sacko :
🥰🥰🥰
2025-11-18 13:05:17
0
kadia.traor270
user13336939322 :
🥰🥰🥰
2025-11-17 12:21:08
0
yayakouassi115
ami :
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2025-11-17 10:30:43
0
diallo.korotoum0
Diallo sirani :
🥰🥰🥰🥰🥰
2025-11-17 09:30:43
0
awa.sawadogo0681
AWA🇧🇫🇧🇫🇧🇫🇧🇫🥰🥰🥰🥰🥰 :
🥰🥰🥰
2025-11-15 16:15:53
0
oumarouolguem
OUMAR OUOLOGUEM +2250103076931 :
🙏🙏🙏
2025-11-15 08:35:12
0
nn.satourou4
Nènè satouroue la diva 💞💕 :
❤❤❤❤❤❤❤❤❤
2025-11-14 18:03:31
0
djibril.sissoko90
Djibril sissoko :
😁✌✌
2025-11-13 12:02:13
0
aissata.diarra083
Aissata Diarra :
🥰🥰🥰
2025-11-13 08:08:17
0
78.918.62.01
78 918 62 01 :
🥰🥰🥰
2025-11-13 05:59:13
0
user41038277494765
user41038277494765 :
❤❤🥰
2025-11-11 19:24:13
0
user41038277494765
user41038277494765 :
❤❤❤
2025-11-11 19:24:01
0
ami.sirani0
Ami Sirani :
🥰🥰🥰
2025-11-09 08:41:29
0
To see more videos from user @filsdignedumali, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Puluhan Siswa Keracunan di Madiun , Transparansi Pengelolaan MBG Dipertanyakan Selengkapnya di newstujuh.com #mbg #keracunan #xbcyza #fypviralシ #madiun  MADIUN - Insiden dugaan keracunan makanan kembali mengguncang dunia pendidikan di Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Puluhan siswa dari SDN Darmorejo 01, SD Kebonagung 02, dan SD Klecorejo mengalami gejala mual, pusing, hingga muntah-muntah setelah menyantap Menu Bergizi (MBG) berupa nasi goreng yang dibagikan pada Kamis siang (27/11).  Sejumlah siswa harus menjalani perawatan intensif, bahkan beberapa di antaranya dirujuk ke RSUD Caruban. Di tengah proses penanganan medis dan penyelidikan pihak berwenang, muncul satu persoalan krusial yang selama ini jarang mendapat perhatian: minimnya transparansi dari penyelenggara Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) di sejumlah sekolah. Program MBG pada dasarnya dirancang untuk meningkatkan kualitas nutrisi anak sekolah. Namun dalam pelaksanaannya, komunikasi antara SPPG dengan masyarakat, orang tua, dan termasuk media sering kali berjalan tertutup. Banyak SPPG enggan memberikan informasi, menolak wawancara, dan tidak membuka akses pemantauan terkait proses pengadaan maupun pengolahan makanan. Padahal, keterbukaan informasi merupakan elemen penting dalam program yang berkaitan langsung dengan kesehatan dan keselamatan publik terlebih anak-anak. Minimnya transparansi membuat pengawasan masyarakat menjadi lemah. Publik tidak mengetahui secara jelas siapa penyedia makanan,standar kebersihan dapur,alur distribusi menu,bahan yang digunakan,serta bagaimana kontrol kualitas dilakukan setiap hari. Hanya sebagian kecil SPPG yang selama ini bersedia terbuka ketika media melakukan pengecekan. SPPG yang kooperatif terbukti lebih mudah diawasi, cepat memberikan klarifikasi, dan sigap melakukan perbaikan jika ditemukan kekeliruan. Sebaliknya, sikap tertutup justru memicu spekulasi dan memperluas ruang potensi penyimpangan. Kasus dugaan keracunan massal di tiga sekolah di Mejayan menjadi alarm keras bahwa program MBG bukan hanya membutuhkan anggaran, tetapi juga pengawasan ketat yang ditopang oleh transparansi penuh. Di era keterbukaan informasi, publik berhak mengetahui kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak mereka. Masyarakat, sekolah, pemerintah daerah, dan media diharapkan bersinergi memastikan proses pengadaan serta pengolahan MBG benar-benar sesuai standar kesehatan. Peran media sebagai pengawas publik seharusnya diterima, bukan dihindari. Justru melalui jurnalisme, potensi masalah dapat terdeteksi lebih cepat sebelum berdampak fatal. Insiden di Mejayan layak menjadi titik balik untuk mendorong SPPG di semua wilayah agar lebih terbuka, lebih komunikatif, dan lebih bertanggung jawab. Tanpa transparansi, program MBG yang sejatinya dirancang untuk meningkatkan kesehatan justru bisa menjadi ancaman bagi keselamatan siswa.
Puluhan Siswa Keracunan di Madiun , Transparansi Pengelolaan MBG Dipertanyakan Selengkapnya di newstujuh.com #mbg #keracunan #xbcyza #fypviralシ #madiun MADIUN - Insiden dugaan keracunan makanan kembali mengguncang dunia pendidikan di Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. Puluhan siswa dari SDN Darmorejo 01, SD Kebonagung 02, dan SD Klecorejo mengalami gejala mual, pusing, hingga muntah-muntah setelah menyantap Menu Bergizi (MBG) berupa nasi goreng yang dibagikan pada Kamis siang (27/11). Sejumlah siswa harus menjalani perawatan intensif, bahkan beberapa di antaranya dirujuk ke RSUD Caruban. Di tengah proses penanganan medis dan penyelidikan pihak berwenang, muncul satu persoalan krusial yang selama ini jarang mendapat perhatian: minimnya transparansi dari penyelenggara Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) di sejumlah sekolah. Program MBG pada dasarnya dirancang untuk meningkatkan kualitas nutrisi anak sekolah. Namun dalam pelaksanaannya, komunikasi antara SPPG dengan masyarakat, orang tua, dan termasuk media sering kali berjalan tertutup. Banyak SPPG enggan memberikan informasi, menolak wawancara, dan tidak membuka akses pemantauan terkait proses pengadaan maupun pengolahan makanan. Padahal, keterbukaan informasi merupakan elemen penting dalam program yang berkaitan langsung dengan kesehatan dan keselamatan publik terlebih anak-anak. Minimnya transparansi membuat pengawasan masyarakat menjadi lemah. Publik tidak mengetahui secara jelas siapa penyedia makanan,standar kebersihan dapur,alur distribusi menu,bahan yang digunakan,serta bagaimana kontrol kualitas dilakukan setiap hari. Hanya sebagian kecil SPPG yang selama ini bersedia terbuka ketika media melakukan pengecekan. SPPG yang kooperatif terbukti lebih mudah diawasi, cepat memberikan klarifikasi, dan sigap melakukan perbaikan jika ditemukan kekeliruan. Sebaliknya, sikap tertutup justru memicu spekulasi dan memperluas ruang potensi penyimpangan. Kasus dugaan keracunan massal di tiga sekolah di Mejayan menjadi alarm keras bahwa program MBG bukan hanya membutuhkan anggaran, tetapi juga pengawasan ketat yang ditopang oleh transparansi penuh. Di era keterbukaan informasi, publik berhak mengetahui kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak mereka. Masyarakat, sekolah, pemerintah daerah, dan media diharapkan bersinergi memastikan proses pengadaan serta pengolahan MBG benar-benar sesuai standar kesehatan. Peran media sebagai pengawas publik seharusnya diterima, bukan dihindari. Justru melalui jurnalisme, potensi masalah dapat terdeteksi lebih cepat sebelum berdampak fatal. Insiden di Mejayan layak menjadi titik balik untuk mendorong SPPG di semua wilayah agar lebih terbuka, lebih komunikatif, dan lebih bertanggung jawab. Tanpa transparansi, program MBG yang sejatinya dirancang untuk meningkatkan kesehatan justru bisa menjadi ancaman bagi keselamatan siswa.

About