@rosella.cruz: HAPPY GAGAWEEN #ladygaga #ladygagavideos #ladygagacostume #ladygagahalloween #halloween @ladygaga

rosella cruz
rosella cruz
Open In TikTok:
Region: US
Friday 31 October 2025 23:09:53 GMT
2327
94
18
4

Music

Download

Comments

miavisconti13
mia :
This is amazing
2025-11-16 17:31:57
1
giannapriolo6
Gianna Priolo🪩🤍💋 :
So good
2025-11-01 01:50:57
0
abyrd0530
Ashley Byrd :
Ateeee
2025-11-03 21:20:56
1
nhnanda
Nhnanda :
2025-10-31 23:14:53
1
d4zeds3an
Sean :
Yessss 🔥
2025-10-31 23:19:20
1
angiekristine_
ang :) :
AGHH SO GOOD
2025-11-01 01:34:46
0
alyssavveloso
Alyssa Veloso :
I LOOOOOVE
2025-11-01 00:20:00
1
jheleni
Jelly | SAHM :
2025-11-01 00:37:45
1
melli965
Britney Saba :
@Mex Lark have you done the shein order?!!!
2025-11-09 02:48:33
0
antonelliii
Anto :
FUCKING ATE
2025-11-01 00:15:48
1
To see more videos from user @rosella.cruz, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

monopolisumselnews | Prabumulih – Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG Sukajadi memberikan penjelasan terkait pergantian relawan bernama Ade Irma yang sebelumnya diberitakan merasa diberhentikan secara sepihak. Penjelasan ini disampaikan setelah mencuatnya pemberitaan di media sosial oleh salah satu media daring di Kota Prabumulih dengan judul “Malang Nian Nasib ‘Relawan Dapur MBG Ade’, Kerja Kelewat Sampe Dirawat, Pasca Sehat Kena Pecat”, pada Minggu (16/11/2025). Pihak pengelola menyebutkan bahwa keputusan pergantian tersebut diambil murni karena alasan operasional dan pertimbangan kesehatan relawan yang bersangkutan. Dijelaskan bahwa Ade Irma sebelumnya sempat tidak bekerja selama empat hari karena sakit. Ia kembali masuk selama satu hari, namun keesokan harinya kembali mengalami keluhan hingga akhirnya dirujuk dan dirawat di RS Bunda selama empat hari.  Menurut informasi yang diterima pihak MBG, Ade Irma dinyatakan mengalami pembengkakan jantung, sehingga kondisinya dinilai belum memungkinkan untuk bekerja di dapur yang menuntut fisik kuat serta mobilitas tinggi. “Beliau kami suruh istirahat karena penyakitnya bukan penyakit ringan. Kami khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, mengingat pekerjaan di dapur MBG membutuhkan fisik yang benar-benar sehat,” ujar M. Arhab, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (Ka. SPPG) Sukajadi saat dimintai keterangan oleh awak media. Arhab menegaskan bahwa pergantian posisi relawan dilakukan agar operasional dapur tetap berjalan lancar. Dengan tingginya volume kerja, setiap bagian membutuhkan tenaga yang mampu bekerja penuh tanpa terkendala kondisi kesehatan berkepanjangan. Lebih jauh, Arhab menambahkan bahwa pihaknya sejak awal sudah sering mengingatkan seluruh relawan agar tidak memaksakan diri bekerja jika memang tidak lagi mampu. “Dari awal sudah kami ingatkan. Kami tidak pernah memaksa relawan untuk tetap bekerja kalau kondisi tubuh tidak memungkinkan,” tegasnya. Arhab juga mengungkapkan bahwa Ade Irma pernah dipanggil dan menyampaikan dirinya sudah tidak kuat lagi bekerja di tim masak karena jam kerjanya yang berlangsung hingga tengah malam. Ia meminta dipindahkan ke tim lain. Namun permintaan tersebut tidak bisa langsung dikabulkan. “Kalau semua permintaan dipindah-pindahkan seenaknya, nanti operasional dapur jadi kacau. Kito ini ngatur tim, bukan sekadar nuruti kemauan per orang. Kalau satu pindah, yang lain mintah pindah jugo. Ndak bisa cak itu,” ujarnya. Pihak MBG menegaskan bahwa keputusan terkait pergantian relawan tidak didasari faktor pribadi, melainkan bentuk tanggung jawab terhadap kelancaran program, keamanan pangan, serta risiko kesehatan yang bisa timbul jika relawan dalam kondisi tidak stabil dipaksakan tetap bekerja. “Kami berharap publik memahami bahwa langkah yang diambil semata-mata untuk menjaga kelangsungan operasional dapur dan keselamatan relawan yang bersangkutan,” tutup Arhab.
monopolisumselnews | Prabumulih – Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG Sukajadi memberikan penjelasan terkait pergantian relawan bernama Ade Irma yang sebelumnya diberitakan merasa diberhentikan secara sepihak. Penjelasan ini disampaikan setelah mencuatnya pemberitaan di media sosial oleh salah satu media daring di Kota Prabumulih dengan judul “Malang Nian Nasib ‘Relawan Dapur MBG Ade’, Kerja Kelewat Sampe Dirawat, Pasca Sehat Kena Pecat”, pada Minggu (16/11/2025). Pihak pengelola menyebutkan bahwa keputusan pergantian tersebut diambil murni karena alasan operasional dan pertimbangan kesehatan relawan yang bersangkutan. Dijelaskan bahwa Ade Irma sebelumnya sempat tidak bekerja selama empat hari karena sakit. Ia kembali masuk selama satu hari, namun keesokan harinya kembali mengalami keluhan hingga akhirnya dirujuk dan dirawat di RS Bunda selama empat hari. Menurut informasi yang diterima pihak MBG, Ade Irma dinyatakan mengalami pembengkakan jantung, sehingga kondisinya dinilai belum memungkinkan untuk bekerja di dapur yang menuntut fisik kuat serta mobilitas tinggi. “Beliau kami suruh istirahat karena penyakitnya bukan penyakit ringan. Kami khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, mengingat pekerjaan di dapur MBG membutuhkan fisik yang benar-benar sehat,” ujar M. Arhab, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (Ka. SPPG) Sukajadi saat dimintai keterangan oleh awak media. Arhab menegaskan bahwa pergantian posisi relawan dilakukan agar operasional dapur tetap berjalan lancar. Dengan tingginya volume kerja, setiap bagian membutuhkan tenaga yang mampu bekerja penuh tanpa terkendala kondisi kesehatan berkepanjangan. Lebih jauh, Arhab menambahkan bahwa pihaknya sejak awal sudah sering mengingatkan seluruh relawan agar tidak memaksakan diri bekerja jika memang tidak lagi mampu. “Dari awal sudah kami ingatkan. Kami tidak pernah memaksa relawan untuk tetap bekerja kalau kondisi tubuh tidak memungkinkan,” tegasnya. Arhab juga mengungkapkan bahwa Ade Irma pernah dipanggil dan menyampaikan dirinya sudah tidak kuat lagi bekerja di tim masak karena jam kerjanya yang berlangsung hingga tengah malam. Ia meminta dipindahkan ke tim lain. Namun permintaan tersebut tidak bisa langsung dikabulkan. “Kalau semua permintaan dipindah-pindahkan seenaknya, nanti operasional dapur jadi kacau. Kito ini ngatur tim, bukan sekadar nuruti kemauan per orang. Kalau satu pindah, yang lain mintah pindah jugo. Ndak bisa cak itu,” ujarnya. Pihak MBG menegaskan bahwa keputusan terkait pergantian relawan tidak didasari faktor pribadi, melainkan bentuk tanggung jawab terhadap kelancaran program, keamanan pangan, serta risiko kesehatan yang bisa timbul jika relawan dalam kondisi tidak stabil dipaksakan tetap bekerja. “Kami berharap publik memahami bahwa langkah yang diambil semata-mata untuk menjaga kelangsungan operasional dapur dan keselamatan relawan yang bersangkutan,” tutup Arhab.

About