@nangmoe173:

Momo
Momo
Open In TikTok:
Region: TH
Saturday 01 November 2025 11:45:57 GMT
582
60
2
3

Music

Download

Comments

user943750624xxxxx
Wai Yan Htike :
f🥰🥰🥰
2025-11-01 11:53:15
0
nangwarlay2
Nang SAR Au :
ခါး25နော်😁
2025-11-01 17:18:07
0
To see more videos from user @nangmoe173, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

“Sakit bukan hukuman. Ia adalah panggilan lembut agar hatimu kembali pulang.” Jangan lihat lukanya, lihat cinta Allah di baliknya.” “Makna Hakikat Sakit” Murid duduk bersandar di tembok surau, wajahnya pucat, matanya sayu. Ia baru sembuh dari demam yang cukup lama. Saat guru datang, ia menunduk pelan. Murid: Guru… kenapa ya, setiap kali aku sakit, rasanya dunia ikut mengecil? Seolah semua yang kulakukan jadi sia-sia. Kadang aku merasa Allah menjauhiku lewat sakit itu. Guru: Nak, justru di saat sakit itulah Allah sedang paling dekat. Karena ketika tubuhmu lemah, yang bicara bukan lagi mulutmu, tapi hatimu. Sakit itu cara Allah membuat manusia berhenti dari kesibukan dunia, agar ia sempat mendengar suara yang lama ia abaikan — suara jiwanya sendiri. Murid: Tapi kenapa, Guru, rasanya begitu berat? Seolah tubuh ini dihukum. Guru: Itulah pandangan dari mata jasad. Bila kau melihat dari mata ruh, sakit bukan hukuman, tapi panggilan. Allah sedang berkata, “Kembalilah kepada-Ku.” Sakit memaksa manusia menyadari: bukan dia yang mengatur hidupnya, tapi Allah. Selama sehat, manusia mudah lupa. Ia berlari di atas kaki yang tak pernah ia syukuri. Tapi begitu Allah menegur lewat rasa nyeri, barulah ia sadar bahwa setiap helaan napas adalah pinjaman. Murid: Jadi, sakit itu anugerah juga ya, Guru? Guru: Anugerah yang bentuknya disamarkan. Sakit itu cermin: Allah ingin kau melihat bukan tubuhmu yang menderita, tapi hatimu yang selama ini keras. Bila kau bersabar, dosa-dosamu luruh seperti daun gugur di musim hujan. Bila kau ridha, derajatmu naik di sisi Allah. Dan bila kau mampu tersenyum dalam sakit, itulah tanda hatimu mulai melihat dengan mata hakikat. Murid: Tapi bagaimana agar aku tidak terjebak hanya melihat peristiwa sakitnya, Guru? Guru: Dengan mengingat siapa pelakunya. Kalau kau hanya melihat panasnya demam, kau akan marah. Tapi kalau kau melihat bahwa panas itu dikirim oleh Allah untuk membersihkan darah dan rasa, maka hatimu akan tenang. Jangan lihat peristiwanya, lihatlah tangan-Nya di balik peristiwa. Setiap detak sakit adalah sapaan: “Aku bersamamu.” Murid: Jadi hakikatnya, sakit bukan sekadar ujian jasad, tapi pelajaran jiwa? Guru: Benar, Nak. Sakit adalah madrasah rahasia. Di sana kau belajar sabar tanpa guru, belajar ikhlas tanpa buku. Dan bila kau lulus dari madrasah itu, engkau tak lagi mengeluh saat ditimpa perih, karena engkau tahu — Allah sedang menulis kasih sayang-Nya lewat rasa sakitmu. Murid: Subhanallah… jadi selama ini aku hanya melihat kulit peristiwanya, belum menyentuh isinya. Guru: Begitulah, Nak. Orang yang hanya melihat peristiwa akan tenggelam dalam keluh. Tapi orang yang melihat makna, akan tenggelam dalam syukur. Sakit hanyalah jembatan — ujungnya adalah perjumpaan dengan kasih Allah. --- #tasawuf #dialoggurumurid #sakitadalahrahmat #hikmah #jalanma’rifat
“Sakit bukan hukuman. Ia adalah panggilan lembut agar hatimu kembali pulang.” Jangan lihat lukanya, lihat cinta Allah di baliknya.” “Makna Hakikat Sakit” Murid duduk bersandar di tembok surau, wajahnya pucat, matanya sayu. Ia baru sembuh dari demam yang cukup lama. Saat guru datang, ia menunduk pelan. Murid: Guru… kenapa ya, setiap kali aku sakit, rasanya dunia ikut mengecil? Seolah semua yang kulakukan jadi sia-sia. Kadang aku merasa Allah menjauhiku lewat sakit itu. Guru: Nak, justru di saat sakit itulah Allah sedang paling dekat. Karena ketika tubuhmu lemah, yang bicara bukan lagi mulutmu, tapi hatimu. Sakit itu cara Allah membuat manusia berhenti dari kesibukan dunia, agar ia sempat mendengar suara yang lama ia abaikan — suara jiwanya sendiri. Murid: Tapi kenapa, Guru, rasanya begitu berat? Seolah tubuh ini dihukum. Guru: Itulah pandangan dari mata jasad. Bila kau melihat dari mata ruh, sakit bukan hukuman, tapi panggilan. Allah sedang berkata, “Kembalilah kepada-Ku.” Sakit memaksa manusia menyadari: bukan dia yang mengatur hidupnya, tapi Allah. Selama sehat, manusia mudah lupa. Ia berlari di atas kaki yang tak pernah ia syukuri. Tapi begitu Allah menegur lewat rasa nyeri, barulah ia sadar bahwa setiap helaan napas adalah pinjaman. Murid: Jadi, sakit itu anugerah juga ya, Guru? Guru: Anugerah yang bentuknya disamarkan. Sakit itu cermin: Allah ingin kau melihat bukan tubuhmu yang menderita, tapi hatimu yang selama ini keras. Bila kau bersabar, dosa-dosamu luruh seperti daun gugur di musim hujan. Bila kau ridha, derajatmu naik di sisi Allah. Dan bila kau mampu tersenyum dalam sakit, itulah tanda hatimu mulai melihat dengan mata hakikat. Murid: Tapi bagaimana agar aku tidak terjebak hanya melihat peristiwa sakitnya, Guru? Guru: Dengan mengingat siapa pelakunya. Kalau kau hanya melihat panasnya demam, kau akan marah. Tapi kalau kau melihat bahwa panas itu dikirim oleh Allah untuk membersihkan darah dan rasa, maka hatimu akan tenang. Jangan lihat peristiwanya, lihatlah tangan-Nya di balik peristiwa. Setiap detak sakit adalah sapaan: “Aku bersamamu.” Murid: Jadi hakikatnya, sakit bukan sekadar ujian jasad, tapi pelajaran jiwa? Guru: Benar, Nak. Sakit adalah madrasah rahasia. Di sana kau belajar sabar tanpa guru, belajar ikhlas tanpa buku. Dan bila kau lulus dari madrasah itu, engkau tak lagi mengeluh saat ditimpa perih, karena engkau tahu — Allah sedang menulis kasih sayang-Nya lewat rasa sakitmu. Murid: Subhanallah… jadi selama ini aku hanya melihat kulit peristiwanya, belum menyentuh isinya. Guru: Begitulah, Nak. Orang yang hanya melihat peristiwa akan tenggelam dalam keluh. Tapi orang yang melihat makna, akan tenggelam dalam syukur. Sakit hanyalah jembatan — ujungnya adalah perjumpaan dengan kasih Allah. --- #tasawuf #dialoggurumurid #sakitadalahrahmat #hikmah #jalanma’rifat

About