@miamor02156: Pocoyo dance 🕺 💙 footage #pocoyo #muevelolo #footage

miamor
miamor
Open In TikTok:
Region: FR
Tuesday 04 November 2025 07:51:13 GMT
11520
105
6
107

Music

Download

Comments

theo.edits03
𝚃𝙷𝙴𝟶³⁸⁰˚₊·🧸ྀི :
Can u do black background plss
2025-11-10 19:37:31
0
kobe8kyrie
am :
can you do Blue pls
2025-11-15 20:12:49
0
miamor02156
miamor :
I can make a video on how to use this background.
2025-11-11 03:58:18
0
To see more videos from user @miamor02156, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi sorotan setelah Badan Gizi Nasional (BGN) merilis data terbaru soal keracunan pangan. Angkanya bukan sekadar tinggi, tetapi mendominasi hampir separuh kasus keracunan di Indonesia. Dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Rabu (12/11/2025) di Senayan, Kepala BGN Dadan Hindayana memaparkan bahwa dari total 441 kasus keracunan pangan di Indonesia, sebanyak 211 di antaranya berasal dari program MBG. Artinya, MBG menyumbang 48 persen dari seluruh kasus keracunan yang terjadi tahun ini. Dadan juga menjelaskan, 636 penerima manfaat MBG harus menjalani perawatan inap akibat gangguan kesehatan yang muncul setelah menyantap makanan program tersebut. Menariknya, data Kementerian Kesehatan mencatat jumlah rawat inap sedikit lebih tinggi—berselisih dua kasus. Perbedaan data semakin terlihat pada kategori rawat jalan. Menurut BGN: 11.004 orang menjalani perawatan. Menurut Kemenkes: 12.755 orang. Jika mengacu pada laporan Kemenkes, total 13.371 penerima manfaat mengalami gangguan kesehatan akibat makanan MBG. Dadan menyebut perbedaan data ini akan segera disinkronkan, namun diskusi publik tentang keamanan dapur dan kualitas produksi makanan MBG semakin meluas. Terlebih, Komisi IX telah menyatakan dukungan untuk menutup permanen dapur MBG yang terbukti menyebabkan keracunan massal. Dengan angka setinggi ini, pertanyaan besarnya tetap sama: apakah standar keamanan pangan dan pengawasan MBG sudah benar-benar siap untuk dijalankan dalam skala nasional? Publik kini menunggu langkah perbaikan dan transparansi dari seluruh pihak yang terlibat.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi sorotan setelah Badan Gizi Nasional (BGN) merilis data terbaru soal keracunan pangan. Angkanya bukan sekadar tinggi, tetapi mendominasi hampir separuh kasus keracunan di Indonesia. Dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Rabu (12/11/2025) di Senayan, Kepala BGN Dadan Hindayana memaparkan bahwa dari total 441 kasus keracunan pangan di Indonesia, sebanyak 211 di antaranya berasal dari program MBG. Artinya, MBG menyumbang 48 persen dari seluruh kasus keracunan yang terjadi tahun ini. Dadan juga menjelaskan, 636 penerima manfaat MBG harus menjalani perawatan inap akibat gangguan kesehatan yang muncul setelah menyantap makanan program tersebut. Menariknya, data Kementerian Kesehatan mencatat jumlah rawat inap sedikit lebih tinggi—berselisih dua kasus. Perbedaan data semakin terlihat pada kategori rawat jalan. Menurut BGN: 11.004 orang menjalani perawatan. Menurut Kemenkes: 12.755 orang. Jika mengacu pada laporan Kemenkes, total 13.371 penerima manfaat mengalami gangguan kesehatan akibat makanan MBG. Dadan menyebut perbedaan data ini akan segera disinkronkan, namun diskusi publik tentang keamanan dapur dan kualitas produksi makanan MBG semakin meluas. Terlebih, Komisi IX telah menyatakan dukungan untuk menutup permanen dapur MBG yang terbukti menyebabkan keracunan massal. Dengan angka setinggi ini, pertanyaan besarnya tetap sama: apakah standar keamanan pangan dan pengawasan MBG sudah benar-benar siap untuk dijalankan dalam skala nasional? Publik kini menunggu langkah perbaikan dan transparansi dari seluruh pihak yang terlibat.

About