@xixi.seoul.one: Flatshoes cantikk bahan karet harga nya murah bgtt, cek deh cek kalian dpt hrga brp #sandalwanita #flatshoes #sandalkaret

xixi seoul one
xixi seoul one
Open In TikTok:
Region: ID
Tuesday 04 November 2025 12:11:17 GMT
12482
50
1
5

Music

Download

Comments

ambarbudi__033
ambar budi :
cantik ...👍👍🥰🥰🥰🥰
2025-11-09 14:48:30
0
To see more videos from user @xixi.seoul.one, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Setelah koreksi tajam dari puncaknya di US$126.000, Bitcoin saat ini diperdagangkan di bawah US$102.000. Rentang harga ini memicu kekhawatiran di kalangan investor bahwa ini bisa menandakan awal dari tren penurunan yang lebih dalam. Namun, data historis, indikator teknis, dan faktor ekonomi makro menunjukkan bahwa Bitcoin masih memiliki ruang untuk tumbuh sebelum siklus bull saat ini berakhir. Struktur Teknikal Masih Bullish Meski Ada Koreksi Menurut analis Colin, uptrend Bitcoin (BTC) belum terputus selama harga tetap di atas Simple Moving Average (SMA) 50 minggu, meskipun arus masuk ETF melambat dan likuiditas terbatas. Ambang batas utama ini memisahkan bull dan bear market. Saat ini, Bitcoin berputar-putar di sekitar level krusial ini, dengan SMA 50 minggu berada dekat US$102.000, yang secara historis memberikan dukungan kuat dalam siklus pasca-halving sebelumnya. Analisis lain memperkuat pandangan ini. Setiap kali Bitcoin menyentuh SMA 50 minggu selama reli bull sebelumnya, dia memantul kuat untuk menguji ulang atau melampaui level tertinggi sebelumnya, tanpa menutup candle mingguan di bawah level ini. Pola ini muncul baik dalam siklus 2016-2017 maupun 2020-2021, di mana koreksi mendalam meluncurkan kenaikan berikutnya. Analis Lark Davis menekankan bahwa pada tanggal 7 November, Bitcoin diperdagangkan di sekitar US$103.400, bertahan di atas SMA yang sama yang telah mendukung uptrend sejak tahun 2023. Dia menyebut level ini sebagai “garis di pasir”, memperingatkan bahwa penutupan mingguan di bawahnya bisa menyebabkan koreksi tajam 60% menuju US$40.000, berdasarkan proyeksi model. Sementara itu, Scott Melker memberikan perspektif historis: Bitcoin hanya kehilangan dukungan SMA 50 minggu empat kali (pada tahun 2014, 2018, 2020, dan 2022), setiap kali hal itu menyebabkan ujian kembali ke SMA 200 minggu, menandakan fase bearish yang berkepanjangan. Sejak Bitcoin belum menutup di bawah wilayah US$102.000, potensi untuk pemulihan tetap ada.  Singkatnya, sinyal-sinyal ini menunjukkan bahwa struktur teknis Bitcoin masih mendukung uptrend tetapi memerlukan kehati-hatian. Penutupan mingguan yang solid di atas US$106.000 bisa mengonfirmasi rebound, membuka jalan #promomakan1111 #beritaterkini #kawaguchicapital #kawaguchi_capital #promomakangajian
Setelah koreksi tajam dari puncaknya di US$126.000, Bitcoin saat ini diperdagangkan di bawah US$102.000. Rentang harga ini memicu kekhawatiran di kalangan investor bahwa ini bisa menandakan awal dari tren penurunan yang lebih dalam. Namun, data historis, indikator teknis, dan faktor ekonomi makro menunjukkan bahwa Bitcoin masih memiliki ruang untuk tumbuh sebelum siklus bull saat ini berakhir. Struktur Teknikal Masih Bullish Meski Ada Koreksi Menurut analis Colin, uptrend Bitcoin (BTC) belum terputus selama harga tetap di atas Simple Moving Average (SMA) 50 minggu, meskipun arus masuk ETF melambat dan likuiditas terbatas. Ambang batas utama ini memisahkan bull dan bear market. Saat ini, Bitcoin berputar-putar di sekitar level krusial ini, dengan SMA 50 minggu berada dekat US$102.000, yang secara historis memberikan dukungan kuat dalam siklus pasca-halving sebelumnya. Analisis lain memperkuat pandangan ini. Setiap kali Bitcoin menyentuh SMA 50 minggu selama reli bull sebelumnya, dia memantul kuat untuk menguji ulang atau melampaui level tertinggi sebelumnya, tanpa menutup candle mingguan di bawah level ini. Pola ini muncul baik dalam siklus 2016-2017 maupun 2020-2021, di mana koreksi mendalam meluncurkan kenaikan berikutnya. Analis Lark Davis menekankan bahwa pada tanggal 7 November, Bitcoin diperdagangkan di sekitar US$103.400, bertahan di atas SMA yang sama yang telah mendukung uptrend sejak tahun 2023. Dia menyebut level ini sebagai “garis di pasir”, memperingatkan bahwa penutupan mingguan di bawahnya bisa menyebabkan koreksi tajam 60% menuju US$40.000, berdasarkan proyeksi model. Sementara itu, Scott Melker memberikan perspektif historis: Bitcoin hanya kehilangan dukungan SMA 50 minggu empat kali (pada tahun 2014, 2018, 2020, dan 2022), setiap kali hal itu menyebabkan ujian kembali ke SMA 200 minggu, menandakan fase bearish yang berkepanjangan. Sejak Bitcoin belum menutup di bawah wilayah US$102.000, potensi untuk pemulihan tetap ada. Singkatnya, sinyal-sinyal ini menunjukkan bahwa struktur teknis Bitcoin masih mendukung uptrend tetapi memerlukan kehati-hatian. Penutupan mingguan yang solid di atas US$106.000 bisa mengonfirmasi rebound, membuka jalan #promomakan1111 #beritaterkini #kawaguchicapital #kawaguchi_capital #promomakangajian

About