@rhudy_sgr: Hari ini, Rabu, 05 November 2025, suasana Simpang Ai Jati, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat memanas. Proses eksekusi lahan oleh Pengadilan Negeri Sumbawa berujung ricuh. Warga yang merasa tidak mendapatkan keadilan berusaha mempertahankan tanah yang mereka anggap milik sah, sementara aparat keamanan berupaya menjalankan perintah eksekusi. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat masyarakat membawa parang, tombak, dan alat pertanian tradisional, bukan untuk menyerang, melainkan sebagai simbol perlawanan terhadap rasa ketidakadilan hukum yang mereka rasakan. Bagi mereka, lahan bukan sekadar tanahtetapi simbol hidup, warisan, dan kehormatan keluarga. Peristiwa ini menandakan adanya krisis kepercayaan terhadap penegakan hukum, terutama ketika proses penetapan dan eksekusi dinilai tidak transparan dan terkesan berpihak. Di era keterbukaan informasi, putusan hukum seharusnya bisa diuji secara terbuka dan objektif, bukan menjadi ruang gelap yang hanya dipahami segelintir orang. Secara akademis, ini menjadi catatan penting: hukum tanpa keadilan sosial hanya akan melahirkan konflik sosial. Jika penegakan hukum kehilangan empati dan kejujuran, maka rakyat akan mencari jalannya sendiri, meski dengan cara yang berisiko. Pengadilan Negeri Sumbawa dan aparat penegak hukum diharapkan meninjau kembali langkah dan komunikasi mereka dengan masyarakat. Keadilan tidak boleh hanya tampak dari sisi formal hukum, tetapi juga harus menyentuh rasa keadilan di hati rakyat. 📢 Ketika hukum kehilangan keadilan, rakyat akan menegakkan kebenaran dengan keyakinannya sendiri. #KontroversiEksekusiLahan #PotoTanoMemanas #AiJatiBerduka #KeadilanUntukRakyat #KrisisKepercayaanHukum

Rhudy GSR

Open In TikTok:

Region: ID

Wednesday 05 November 2025 04:51:10 GMT