@korankaltara: Proyek ambisius pengembangan destinasi wisata Pantai Amal di Kota Tarakan kini menuai sorotan. Bangunan megah bernama ‘Ratu Intan’ yang menelan anggaran lebih dari Rp 142 miliar dari APBD, kini terlihat seperti terbengkalai. Pantauan di lapangan, kondisi bangunan terlihat tidak terawat. Cat mulai pudar, beberapa bagian mulai ditumbuhi rumput liar, sementara fasilitas penunjang yang dibangun dengan dana besar tampak belum dimanfaatkan optimal. Proyek yang seharusnya menjadi ikon wisata baru bagi Tarakan kini justru menyisakan pertanyaan besar tentang pengelolaan dan keberlanjutan pembangunan. Berdasarkan data, penataan Pantai Amal dilakukan secara bertahap sejak 2021. Tahap pertama menelan biaya Rp 66,7 miliar, tahap kedua Rp 56,4 miliar, dan tahap ketiga sekitar Rp 19 miliar. Total anggaran yang sudah digelontorkan mencapai Rp 142,18 miliar. “Setelah pembangunan rampung, seluruh dokumen dan aset sudah diserahkan ke Dinas Pariwisata. Itu terjadi setelah audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2024,” kata Iwan Dermawan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pantai Amal tahap II dan III yang kini menjabat Kepala Bidang PSDA Dinas PUPR Tarakan, saat ditemui Jurnalborneo Selasa (26/8/2025). Kondisi Ratu Intan Pantai Amal di Kota Tarakan Menurut Iwan, tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum (PU) hanya sebatas pembangunan fisik dan pemeliharaan selama 180 hari setelah serah terima pekerjaan. Setelah audit BPK, aset resmi dikelola oleh Dinas Pariwisata. Iwan menyebut, dinamika politik menjadi salah satu faktor penghambat. “Tahun 2024 itu masuk masa Pilkada. Proyek multiyears dihentikan sementara oleh Pj Wali Kota. Anggaran hanya difokuskan pada proyek yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti drainase dan jalan,” jelasnya. Akibatnya, kelanjutan pembangunan tahap berikutnya terhenti. Padahal, rencana awal proyek mencakup penataan hingga gerbang utama dan area tiket masuk. “Kalau sesuai desain, itu harusnya berlanjut sampai pintu gerbang dan fasilitas lainnya. Tapi karena faktor politik dan anggaran, sementara berhenti,” imbuhnya. Sumber: Jurnalborneo
korankaltara
Region: ID
Wednesday 05 November 2025 07:16:05 GMT
Music
Download
Comments
Emran Alfarizky :
managemenntnya yg salah.coba.pakir pada umumnya mobil 5rb motor 3rb.masuk situ jgn mahal2 ksh jg fasilitas bermain anak2 yg ga byr.ambil dl hati pengunjung.diksh dl promo.bnyk pengunjung pelan2 balik modal kl pertama buka lgs mahal dan ga ramah sama tamu mana laku
2025-11-05 07:43:02
0
diffff :
mantap goy backsoundnya 🤣🤣
2025-11-05 10:30:46
2
kacang coklat :
enak yaa buat njemur rumput laut
2025-11-07 04:17:01
0
kosim kawans-sejati :
pasti Mark up anggaran..
2025-11-06 10:47:24
0
sandiyudha68_ :
Andaiakan d buat sperti dermaga untuk tempat mancing pasti ramai.,,,
2025-11-05 07:56:27
1
meme :
di bilang berhasil.ni
nampak kalian pilihan kalian ni
2025-11-05 08:40:27
0
warga+62 :
bukan main..
perawatan ngak bisa
2025-11-05 09:09:25
0
cr01stylegaming :
maka y kurang orang kesana mahal cu
2025-11-05 07:49:24
0
Apa saja Lancar :
klw diperbolehkan bawa mknan pasti rame tuch
2025-11-05 08:03:16
1
ovieborneosyah :
wowwww ..biaya perawatan brapa lagi tuh...
2025-11-05 08:11:20
0
budi coel :
ngga bisa dinikmati warga
2025-11-05 10:02:33
0
serbaastore :
hari minggu kesana TGL 02 NOV 2025 pelayanannya JELEK BANGEET
pengen pipis aja di suruh bayar...
padahal sudah bayar pas masuk....
memang pantas SEPII
2025-11-05 14:01:02
0
sedikit dark :
orang tarakan itu cpt bosan
2025-11-05 13:36:22
0
To see more videos from user @korankaltara, please go to the Tikwm
homepage.