@kurtsolihin: Menolak untuk redup dengan basis senioritas atau gap generasi tampaknya sudah tidak relevam saat ini. Yang ogut rasain, kerja dengan generasi dengan gap 10-20 tahun di bawah ogut, adalah mereka jauh lebih pintar dengan energi yang meluap2, dan mempertanyakan banyak hal saat ada nilai-nilai yang dianggap tidak sesuai, pasca mereka dijejali begitu banyak informasi yg mudah dan cepat. Nah ini bagian ogut untuk bisa menyesuaikan, karena setiap orang ada waktunya dan setiap waktu ada orangnya, itu tidak terhindarkan. Dan, apa yg perlu ogut kasih adalah memfasilitasi ruang buat energi mereka tersalurkan, lewat ide-ide. Dan setiap keputusan “Yes” or “No” yang ogut ambil, itu perlu dijelaskan, tidak asal mengambil keputusan tanpa memberi mereka ruang untuk didengarkan. Makanya, inimah menurut pengalaman ogut ya, beri ruang mereka seluas2nya, ini waktunya mereka membantu kita dengan cara2 yg hanya mereka yang paham. Dan itu akan berputar sampai generasi Z ini memiliki generasi lain di bawahnya, mungkin gen-alpha atau gen-gen lainnya. Dan perlu diingat, kalau disrupsi pasti akan menimbulkan resistensi. Makanya generasi2 yg lebih tua teh kudu bijak, karena tiap generasi punya cara-caranya sendiri. hahahah (anjaaai, ogut kayak yg betul ya) hahaha. Slow atuh slow, warung ogut buka jam 10 siang ya sampe 10 malem. Dan jelas lah, Best Burger in Town in Here (mungkin) wkwkwkwk. #slowliving #bandung

kurt_solihin

Open In TikTok:

Region: ID

Thursday 06 November 2025 09:24:41 GMT