@vocindonesia: TA Gubri Tata Maulana Sebut Banyak Kejanggalan dalam OTT KPK terhadap Abdul Wahid PEKANBARU — Tenaga Ahli Gubernur Riau, Tata Maulana, akhirnya angkat bicara terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau. Tata diketahui sempat diamankan bersama sembilan orang lainnya, termasuk Gubernur Riau Abdul Wahid, pada Senin (2/11/2025). Setelah menjalani pemeriksaan intensif selama dua hari, ia dibebaskan pada Rabu (4/11/2025) dini hari pukul 03.00 WIB. Dalam keterangannya, Tata mengaku menemukan banyak kejanggalan selama proses penangkapan tersebut. Salah satunya, kata dia, adalah keterkaitan langsung OTT di Dinas PUPR dengan Gubernur Abdul Wahid, yang menurutnya tidak sesuai dengan fakta kejadian. “Sekitar pukul 13.00 WIB, Pak Gubernur sedang menerima tamu — Bupati Siak, Kapolda, dan kemudian Wakil Gubernur Riau SF Heriyanto. Jadi jelas beliau sedang berada di kantor gubernur, bukan di Dinas PUPR,” ujar Tata. Menurutnya, sekitar pukul 15.00 WIB, ia menerima kabar dari pengawal pribadi Gubernur bahwa ada pihak yang datang ke kantor PUPR menyita ponsel petugas Satpol PP serta menanyakan namanya. Belakangan diketahui bahwa pihak tersebut adalah tim KPK. “Saya baru tahu kalau itu tim KPK. Saat itu saya belum melapor ke Pak Gubernur karena beliau masih menerima tamu,” jelas Tata. Setelah tamu-tamu tersebut pulang, Gubernur mengajaknya keluar untuk ngopi sekitar pukul 16.00 WIB. Di perjalanan, Tata baru mengetahui adanya berita OTT di kantor PUPR yang terjadi sebelumnya. “Begitu tiba di kafe di Jalan Paus, saya menyampaikan kepada beliau bahwa ada berita OTT. Tak lama setelah itu, sekitar pukul 17.00 WIB, tiba-tiba tim KPK datang dan langsung menyita ponsel Pak Gubernur,” lanjutnya. Tata menuturkan, ponsel Gubernur kemudian dipaksa dibuka dan disalin datanya di tempat. Saat itu, petugas KPK menyebutkan bahwa mereka telah menemukan uang di kantor PUPR. “Saya sempat bertanya apa kaitannya dengan Gubernur, tapi petugas hanya meminta agar kami kooperatif,” ujarnya. Tata mengatakan, dirinya juga ditetapkan sebagai target pemeriksaan tanpa alasan yang jelas. Ia mengaku tidak memiliki hubungan dengan pihak Dinas PUPR. “Saya heran karena saya tidak pernah berurusan dengan Dinas PUPR. Tapi di BAP saya ditanya seolah tahu soal permintaan lima persen, penyerahan uang, dan pertemuan dengan Kadis serta UPT. Semua saya bantah,” tegasnya. Menurut Tata, penetapan tersangka terhadap Gubernur Abdul Wahid sangat tidak berdasar karena hanya mengandalkan pengakuan sepihak dari pegawai Dinas PUPR. “Bagaimana mungkin pengakuan sepihak bisa langsung menjerat Gubernur? Seharusnya dikonfirmasi melalui bukti elektronik, dokumen, atau rekaman. Selama pemeriksaan, tidak ada satu pun bukti seperti itu diperlihatkan,” katanya. Ia juga menyoroti pernyataan yang disebut berasal dari Gubernur, yakni “matahari hanya satu,” yang ditafsirkan sebagai ancaman oleh pihak lain. Tata menilai hal itu seharusnya diverifikasi melalui rekaman atau video agar tidak menjadi tuduhan sepihak. Tata menambahkan, sejumlah kejanggalan lain juga terlihat dalam proses penyitaan dan pemberitaan. “Saya melihat berita tentang OTT Gubernur naik serentak di media nasional dan lokal, seolah sudah disiapkan sebelumnya. Bahkan rumah dinas dan kediaman Gubernur di Jakarta ikut digeledah, padahal kejadian OTT terjadi di Pekanbaru,” ujarnya. Ia berharap, proses hukum terhadap Gubernur Abdul Wahid dilakukan secara adil dan transparan. “Masyarakat tentu bisa menilai kejanggalan yang ada. Saya hanya berharap ada keadilan bagi Pak Gubernur,” tutup Tata. Tata juga meluruskan pemberitaan yang menyebut dirinya menyerahkan diri ke KPK. “Itu tidak benar. Saya bukan menyerahkan diri. Saya hanya tertinggal dari rombongan yang diberangkatkan pagi, sehingga baru tiba di KPK sekitar pukul 14.30 karena pemeriksaan saya di Mako Brimob belum selesai,” pungkasnya. #viral
VOCindonesia
Region: ID
Saturday 08 November 2025 10:09:00 GMT
Music
Download
Comments
Ansor Regar toba :
pulang kan gubernur kami stabilitas negara taruhan nya...kami di Riau tidak minta merdeka ajah udah syukur..
2025-11-08 16:55:42
745
Muhammad Sarjio :
saya lebih percaya KPK dari pada tata
2025-11-08 23:31:40
42
suipsirusuh :
org lg ngopi dbilang OTT😂
2025-11-17 15:00:30
0
deep_think :
geng solo biadab ,, permainan nya buat nguasai indo terlalu licik
2025-11-08 22:57:21
437
syarif :
ulah wakilnya ada udang dibalik batu
2025-11-08 11:17:17
1003
PUTRA SIKUMBANG892 :
wakil gubernur Riau wajib di periksa tu
kayak ada udang di balik layar tu
2025-11-08 17:28:04
276
Robet :
pak kpk... tolong pulangkan gubernur kami
2025-11-08 11:53:14
460
DEWA_AGUNG :
ini lah jadinya klo kepala daerah lantang ke pusat membela daerah menuntut hak DBH.
2025-11-08 10:57:34
558
AKU DAN AYAH :
Riau sedang d bungkam sama pusat
2025-11-08 22:59:39
216
FiQi_Domo :
ott tpi AW sedang di cafe😂😂😂
lawak nya kpk ni njir
2025-11-08 17:05:16
161
Elaineeirene :
wah....kpk menipu...lawak2 la KPK....😂😂
2025-11-14 11:20:28
0
momoyo492 :
Saya yakin pak gubri orang baik. beliau kena jebakan.
2025-11-08 13:00:43
124
GUN AL BANTANI :
klu SDH di jadikan tersangka .brrti SDH ad barang bukti yg cukup
2025-11-11 01:11:59
1
mamabarqi :
ulah sf itu berambisi mau jd gubernur,udah d siapkan itu dr awal
2025-11-08 14:12:51
196
ingatrasaluparupa :
direkayasa ya karena terlalu vokal ke pusat
2025-11-08 13:51:30
276
Hari Triyono Bin Sokimin :
ada yg gak rela koruptor di tangkap
2025-11-08 17:04:38
16
Agnese🐢 :
Hanya beliau yg baru beberapa bulan menjabat jalan kami jadi bagus, contoh,jalan lintas Timur bongkal malang sudah di beton dan sudah hampir rampung
2025-11-08 16:44:47
282
Rizal Kotto :
saya curiga dengan mainnya SF H 😂
2025-11-08 12:41:08
139
Hikmah Rafika Nasution :
Entah lah.... Yang saya tahu pekanbaru kota. bekuah bila hujan.
Maaf bila saya komen ini.
Sebab kami yang beraktifitas bila hujan deras jalan dan rumah banyak yang banjir.
2025-11-08 13:59:37
15
rudirajusubomu :
wakil gubernur Riau wajib di tangkap dia biang ketok nya
2025-11-09 01:41:03
34
choky :
KPK salah kerja... ini jelas SDH berencana kasar kali maen nya untuk menjeratnya pak gub
2025-11-09 15:41:52
1
syg :
kenapa ga dicek sf h? 😅
2025-11-08 13:58:20
1
Subhan Subhan :
ini hanya penjegalan supaya abdul wachid tk j gubri, karena beliau ingin memajukan riau maka nya D jdkan reesangka
2025-11-09 12:04:32
2
Bang Jack :
karena dari partai oposisi
2025-11-08 22:26:56
7
Megi Dumai :
Gubri gak di OTT tapi terseret atas pengembangan yang dilakukan saat itu. Karena semua pengakuan UPT yg di OTT mengarah ke Gubri.
2025-11-08 18:23:34
5
To see more videos from user @vocindonesia, please go to the Tikwm
homepage.