Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@palmer.je.254: someone talk to him#@Gïzmø phsyco 🤟 #kenyantiktok🇰🇪 #goviral #tiktokviral #tiktokshop
user04093666463
Open In TikTok:
Region: KE
Saturday 08 November 2025 14:01:18 GMT
1007
113
3
1
Music
Download
No Watermark .mp4 (
2.64MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
2.59MB
)
Watermark .mp4 (
0MB
)
Music .mp3
Comments
user04093666463 :
😭😭🤧🤧
2025-11-08 14:03:30
1
🌹Nimmoh💞 :
🥰🥰🥰
2025-11-08 14:06:53
0
vannie shyz :
aty mala nikowash wash😂😂💔
2025-11-10 07:55:34
0
To see more videos from user @palmer.je.254, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
Long gone | i love it 🥹 @Jackson Wang 王嘉爾 잭슨 #longgone #jacksonwang #magicman2 #magicman2worldtour #magicman2inbkk
any guesses? :)
Chân váy chữ A co giãn chất umi dày dặn, mặc cứ bị dài chân gọn người ý #chanvaydai #chanvayxinh #vuinguyenday
Cakep banget beb
Bangkalan, Media Pojok Nasional — Puluhan nelayan dari Desa Arosbaya dan Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, menggelar aksi demonstrasi di area perairan setempat pada Kamis (27/11). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas maraknya aktivitas kapal troll (pukat harimau) yang diduga beroperasi secara ilegal di wilayah pesisir dan merusak ekosistem laut serta mengganggu mata pencaharian nelayan tradisional. Dalam aksi tersebut, para nelayan menggunakan puluhan perahu untuk mengepung titik-titik yang selama ini diduga menjadi lintasan kapal troll. Mereka menegaskan bahwa keberadaan kapal tersebut telah membuat hasil tangkapan ikan menurun drastis sejak beberapa tahun terakhir. Tokoh masyarakat Arosbaya, Moh Sahid, menegaskan bahwa permasalahan kapal troll bukanlah hal baru. “Mulai dari beberapa tahun yang lalu, troll ini sangat meresahkan masyarakat Desa Arosbaya dan Desa Tengket. Karena itu kami meminta pemerintah menangani persoalan ini dengan maksimal karena beberapa mediasi sebelumnya tidak membuahkan hasil sama sekali,” tegasnya. Menurutnya, wilayah tangkap nelayan setempat merupakan perairan dangkal, sehingga penggunaan troll jelas melanggar aturan. “Menurut ketentuan, troll hanya boleh beroperasi di wilayah minimal 12 mil dari garis pantai. Sementara di sini jaraknya hanya beberapa mil saja,” ujarnya. Selain melanggar zona tangkap, Moh Sahid juga menyebut bahwa kapal-kapal tersebut bukan berasal dari Bangkalan. “Dugaan sementara, troll ini berasal dari Gresik, Lamongan, dan Paciran. Kami mohon pemerintah mulai dari kabupaten hingga pusat agar menindak tegas dan melarang kapal troll dari luar masuk ke perairan Bangkalan,” lanjutnya. Ia juga menyampaikan bahwa kapal troll kerap beroperasi pada malam hari untuk menghindari pengawasan. “Nelayan kita sudah pulang jam delapan malam, sedangkan troll datang jam dua belas sampai sebelum subuh. Saat kami laporkan, alasannya tidak ada aturan larangan operasi malam — ini semakin mempersulit penindakan,” paparnya. Dalam aksi hari ini, para nelayan menunjukkan kembali titik-titik lokasi aktivitas troll. “Tadi terlihat ada tujuh kapal di bagian tengah dan enam di tepi. Kemarin bahkan sempat ada yang diamankan warga, mereka mengaku tidak akan kembali, tapi kenyataannya masih tetap beroperasi,” tambahnya. Moh Sahid menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk peringatan awal. “Kalau tuntutan tidak dipenuhi, seluruh nelayan Desa Arosbaya dan Tengket akan turun demo lebih besar. Kami khawatir terjadi bentrokan karena masyarakat sudah sangat resah,” pungkasnya. Meski begitu, ia menegaskan bahwa masyarakat masih memilih jalur damai dan prosedural. Anggota DPRD Bangkalan, Mahmudi, turut menyuarakan dukungan terhadap tuntutan para nelayan. “Kami mengadakan aksi ini karena sangat keberatan dengan adanya aktivitas kapal troll. Mulai hari ini kami berharap tidak ada lagi kapal troll yang masuk ke perairan kami karena itu dilarang,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa nelayan tradisional sangat dirugikan akibat keberadaan alat tangkap ilegal tersebut. “Para nelayan kecil di sini menggunakan alat sederhana. Kami juga manusia yang butuh nafkah dan makan. Jangan sampai hak kami dirampas nelayan dari luar,” tuturnya. Mahmudi juga secara tegas meminta perhatian semua pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga pusat. “Kami berharap dukungan dari Bupati, Gubernur Jawa Timur, Kapolda, Kapolres, hingga Presiden Prabowo agar troll ini dihapus dari perairan Bangkalan. Kami juga mohon kepada Bu Khofifah agar ikut memperhatikan persoalan kami,” tegasnya. Mahmudi mengimbau nelayan agar tidak melakukan tindakan anarkis. “Kalau alat tangkapnya tradisional, kami tidak keberatan. Tapi jika troll, kami tolak. Jangan sampai ada bentrok, cukup sampaikan aspirasi seperti hari ini,” tutupnya. Aksi penolakan ini rencananya akan terus berlanjut hingga ada langkah konkret dari pemerintah terkait patroli laut, penegakan hukum, serta larangan operasi kapal troll di perairan dangkal wilayah Bangkalan.(Hanif)
Psychische Krankheiten verschwinden nicht einfach aus deinem Leben. #probleme #fyp #angst #depression #storytelling
About
Robot
Legal
Privacy Policy