Kasuari :
Dugaan Konspirasi Tambang Ilegal Libatkan Oknum Aparat di Keerom, Papua
KEEROM, PAPUA — Dugaan adanya konspirasi tambang ilegal yang melibatkan sejumlah oknum aparat dari Polres Keerom dan Subdit Tipidter Polda Papua mencuat ke permukaan. Sejumlah masyarakat adat Keerom menilai tindakan intimidatif yang dilakukan oknum aparat terhadap mereka merupakan bentuk kepanikan dalam menangani kasus yang melibatkan PT Sawerigading Internasional Group.
Menurut keterangan Absalom dan Ketua Dewan Adat Keerom, Jack Mekawa, beberapa oknum aparat disebut mendatangi mereka secara frontal dan terkesan memaksakan kehendak dalam penanganan kasus tambang tersebut. Mereka menuding Katman, anggota Polres Keerom, bertindak seolah mendapat perintah dari oknum penyidik Tipidter Polda Papua terkait dugaan tambang ilegal yang dilakukan PT Sawerigading Internasional Group.
"Padahal, perusahaan tersebut telah memiliki surat rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Papua, serta surat dukungan dan persetujuan dari masyarakat adat Keerom melalui Ketua Dewan Adat, dan sepengetahuan Pemerintah Kabupaten Keerom. Atas dasar itu, kami sudah melaporkan kasus ini ke Propam Mabes Polri sebagai bentuk kekecewaan terhadap penanganan kasus yang kami nilai tidak adil," ujar salah satu perwakilan masyarakat adat Keerom.
Ia menambahkan, Polres Keerom sejatinya merupakan bawahan Polda Papua. Karena itu, tindakan Katman yang bukan penyidik Polda Papua dinilai tidak memiliki kewenangan langsung untuk melakukan penyitaan barang bukti. " Perlu banyak pertimbangan dan koordinasi dengan pemerintah serta unsur terkait lainnya. Apalagi, alat kerja yang digunakan berasal dari Tiongkok, dan keberadaan investor serta PT Sawerigading Internasional Group di Keerom merupakan hasil kesepakatan dan harapan masyarakat adat Keerom melalui proyek Cendrawasih Gold Mining yang sudah dituangkan dalam MOU dan surat dukungan resmi," jelasnya.
Namun, menurut mereka, tindakan oknum aparat justru dinilai mengarah pada intimidasi. "Oknum Katman yang menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Keerom bersama beberapa anggota Tipidter seakan memaksa mengambil paksa mesin dan excavator rusak di lokasi tambang.
2025-11-16 03:50:30