@cacicu.1234: Ra enak nek nduwe sifat ngalahan #xzyabc

ChaChiChu2810
ChaChiChu2810
Open In TikTok:
Region: ID
Tuesday 11 November 2025 04:28:53 GMT
800626
39011
985
4257

Music

Download

Comments

egistakhanzaputri008
eggis008 :
kak..ijin share
2025-11-14 23:16:24
0
user7322927637981
Yunita@1212 :
yg aq alami, pdhl sblm bpk meninggal sdh dibagi rata tp setelah bpk meninggal semua dikuasai saudara"nya😔😔
2025-11-14 13:42:56
0
adndadwwhyni
coconut💅 :
bakno ora gur bapak ku tok yo😁
2025-11-14 11:41:59
0
setiap_detik7
Setiap detik... :
pengen tak posting tapi ngko budeku malah berubah dadi reog
2025-11-14 09:41:32
0
.taa_291
Taa🌻 :
bapaku banget😂sampe rela jual rumah sama tanah gegara ade²nya bahkan ponakan doang loh PDA minta warisan dan yah bakal aku inget sampai kapanpun😂
2025-11-15 02:41:07
0
es_pisangijowlr
Es pisang ijo Weleri :
bapak q mung uman 5 jt tok🤣 dapusi Adine mbakyune tapi kuasa allah nyata sing ngapusi bapak q uripe sengsoro
2025-11-11 13:21:26
344
nuryanisofia
HaishaShop58 :
kenapa kebanyakan gini.. 😭 bapakku ngalahan wegah ribut trimo meneng 🥺
2025-11-15 03:18:00
0
samid_krupuk
Dimas Rendi :
kte tak gwe story mundak ricuh iki😂
2025-11-14 05:35:00
3
maz_bey4
maz_BeY :
jenenge sak tarangan biasane mesti enek sing kopyor siji penting tetep sabar LAN ikhlas senajan abot sanggane
2025-11-14 12:48:05
0
silfia0515
👻 :
bapak ku annak pertama,dulu dia berkerja keras watu muda merantau ke malaysia supir truk dan uang di kirim semua ke ibunya dan di belikan sawah + menghidupi adik2 nya menyekolahkan adiknya ,,dan sekarang sawah yang di belinya di pindah ahli ke adiknya nomer 3 ayahku tdk dapat apa² dia merintis sendiri tanpa bantuan ortu dan adik²nya ,kalau inget itu aku yng gak trima ayahku banting tulang tapi apa balasannya dari adiknya itu 🙂
2025-11-12 03:44:51
2
retnai29
Nai🍅 :
bapakku dipinteri ipare ibukku diapusi tunggale 😌😌
2025-11-12 11:32:16
0
qayala.shihkha
Dy 🤗 :
seandainya ibuku masih ada mungkin aku gak akan kehilangan semuanya
2025-11-14 09:09:24
0
wulandika40
NoviaAesthetic :
Wong ngalah tambah sugeh mbak buktine aq n Bojoku 😭
2025-11-14 08:20:51
0
amaaae030
ma_ama :
kok enek tunggale bak e 😭😭
2025-11-14 10:06:50
0
semboed97
Jend Semboed :
sing sabar nggih pak gusti allah mboten sare alhamdulillah ikhlasmu dibales sehate bapak terus aminn
2025-11-14 07:46:23
0
putripityy17
Putripityy 17 :
tenan kok iki tenanan😭😭
2025-11-14 17:43:25
0
suroboyoplatllooo
suroboyoplatllooo :
gak pajero neh min tapi pabrik yo isok onok😂
2025-11-14 18:24:06
0
ikesepti2092
Ike Septi Anita :
Arep tak posting ulang rasido. masalahe aku ws ndue Pajero limolas😭
2025-11-15 02:02:39
0
ayuanggs
ayuanggs :
arep tak repost wedi gueger gedennn😅
2025-11-14 11:03:42
0
fnpfarm02
uptoyou645 :
spo ngerti hadiah e wong ngalahn surga
2025-11-13 01:24:55
1
muhibatun.nisa8
Muhibatun Nisa' :
pgn tk tak post asline😂 tapi y ws sg waras ngalah
2025-11-14 11:56:53
0
jokoumbaran0507
Lintang :
🤣 iyo bpkmu kok
2025-11-14 10:04:18
0
hany_kurnia
H@ny kurni@ :
tp aku bersyur ibu ku ngk gila harta warisan kyk saudra2 nya nyatanya yang gila harta hidup nya gk kaya2 gpp didunia hidup sederhana asal diakhir kita menjadi orng yang paling kaya🥰
2025-11-13 01:04:04
1
verdiansyahbayutr
verdiansyahbayutr :
huahuahuahua
2025-11-15 05:03:28
0
divaez4
Divaez🫐 :
umpomo pak aq rak diapusi kancane mungkin tidak seperti ini
2025-11-14 11:54:47
0
To see more videos from user @cacicu.1234, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

LSM GRANSI Ledek Kejati Sumsel “Takut Turun Gunung” Saat Massa Desak Usut Korupsi Banyuasin Palembang, 12 November 2025 — Aksi damai yang digelar oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Rakyat Anti Korupsi (LSM GRANSI) bersama Forum LSM Bersatu dan puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang) pada Rabu (12/11/2025) pukul 10.00 WIB di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan) berakhir dengan kekecewaan. Kekecewaan muncul lantaran Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kajati Sumsel) yang baru, Ketut Sumedana, tidak hadir menemui massa aksi, meski massa datang secara tertib dan menyampaikan aspirasi secara damai. Aksi tersebut diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai elemen masyarakat sipil serta puluhan mahasiswa UIN Palembang yang turut menyuarakan desakan agar dugaan korupsi di sejumlah dinas Pemerintah Kabupaten Banyuasin segera diusut secara transparan oleh Kejati Sumsel. Sorotan Aksi: Dugaan Penyimpangan Anggaran di Banyuasin Dalam aksi itu, massa LSM GRANSI menyoroti dugaan penyimpangan sejumlah anggaran di Kabupaten Banyuasin, di antaranya: 1. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD) Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp416,754 miliar. 2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tahun 2023 sebesar Rp377,888 miliar dan Tahun 2024 sebesar Rp361,105 miliar. 3. Dinas Pendidikan Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp319,860 miliar. 4. Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp79,665 miliar. 5. Dana hibah Kabupaten Banyuasin Tahun 2024 sebesar Rp153,6 miliar. 6. Dana hibah MUI Kabupaten Banyuasin Tahun 2024 sebesar Rp700 juta. Menurut GRANSI, sejumlah anggaran tersebut perlu diaudit menyeluruh karena diduga kuat terdapat indikasi penyalahgunaan keuangan negara. Tuntutan Massa Aksi Dalam orasi yang dipimpin langsung oleh Supriyadi, selaku Ketua Umum DPP LSM GRANSI sekaligus Koordinator Aksi, massa menyampaikan enam tuntutan utama kepada Kejati Sumatera Selatan, yaitu: 1. Menuntut Kejati Sumsel bekerja profesional dan transparan tanpa pandang bulu. 2. Mendesak pembentukan tim khusus untuk mengusut tuntas dugaan korupsi di Kabupaten Banyuasin. 3. Meminta Kejati memeriksa pejabat Banyuasin, termasuk Sekda, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas PUPR, dan Kepala BPKAD. 4. Mendesak pemeriksaan terhadap Ketua, Sekretaris, dan Bendahara MUI Banyuasin terkait dana hibah tahun 2023 dan 2024. 5. Menuntut agar pejabat dan kontraktor yang terlibat korupsi segera ditangkap dan diadili. 6. Mendorong Kajati baru Ketut Sumedana untuk bekerja tegas, independen, dan tidak berpihak pada pelaku korupsi. Massa Diterima oleh Kasipenkum Kejati Sumsel Meskipun Kajati Sumsel Ketut Sumedana tidak menemui langsung massa aksi, pihak Kejati tetap memberikan respons dengan mengutus Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Sumsel, Ibu Vanny, untuk menerima Aksi Massa di halaman kantor Kejati Sumsel. Dalam kesempatan itu, Ibu Vanny menyampaikan apresiasi atas cara damai massa dalam menyampaikan aspirasi. Ia menegaskan bahwa setiap laporan masyarakat akan ditindaklanjuti sesuai mekanisme hukum yang berlaku. > “Kami berterima kasih kepada rekan-rekan dari LSM GRANSI atas aksi damai dan penyampaian aspirasinya. Untuk laporan pengaduan dapat dimasukkan melalui PTSP Kejati Sumsel,” ujar Vanny saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat. Pihak Kejati, kata dia, berkomitmen untuk terus terbuka terhadap pengaduan masyarakat dan memastikan semua proses hukum berjalan objektif. Kekecewaan dan Sikap LSM GRANSI Usai aksi, Supriyadi menyampaikan rasa kecewa karena Kajati baru belum bersedia turun langsung menemui massa, meskipun perwakilan sudah diterima oleh pihak Kejati. > “Kami mengapresiasi Ibu Vanny yang sudah bersedia menerima kami. Namun kami tetap kecewa karena Kajati baru tidak menemui langsung masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi secara terbuka,” ujar Supriyadi. Ia menegaskan bahwa LSM GRANSI akan terus mengawal dugaan kasus korupsi di Banyuasin hingga ada langkah hukum yang jelas dari pihak Kejati Sumsel
LSM GRANSI Ledek Kejati Sumsel “Takut Turun Gunung” Saat Massa Desak Usut Korupsi Banyuasin Palembang, 12 November 2025 — Aksi damai yang digelar oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Rakyat Anti Korupsi (LSM GRANSI) bersama Forum LSM Bersatu dan puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang) pada Rabu (12/11/2025) pukul 10.00 WIB di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan) berakhir dengan kekecewaan. Kekecewaan muncul lantaran Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kajati Sumsel) yang baru, Ketut Sumedana, tidak hadir menemui massa aksi, meski massa datang secara tertib dan menyampaikan aspirasi secara damai. Aksi tersebut diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai elemen masyarakat sipil serta puluhan mahasiswa UIN Palembang yang turut menyuarakan desakan agar dugaan korupsi di sejumlah dinas Pemerintah Kabupaten Banyuasin segera diusut secara transparan oleh Kejati Sumsel. Sorotan Aksi: Dugaan Penyimpangan Anggaran di Banyuasin Dalam aksi itu, massa LSM GRANSI menyoroti dugaan penyimpangan sejumlah anggaran di Kabupaten Banyuasin, di antaranya: 1. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD) Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp416,754 miliar. 2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tahun 2023 sebesar Rp377,888 miliar dan Tahun 2024 sebesar Rp361,105 miliar. 3. Dinas Pendidikan Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp319,860 miliar. 4. Sekretariat Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp79,665 miliar. 5. Dana hibah Kabupaten Banyuasin Tahun 2024 sebesar Rp153,6 miliar. 6. Dana hibah MUI Kabupaten Banyuasin Tahun 2024 sebesar Rp700 juta. Menurut GRANSI, sejumlah anggaran tersebut perlu diaudit menyeluruh karena diduga kuat terdapat indikasi penyalahgunaan keuangan negara. Tuntutan Massa Aksi Dalam orasi yang dipimpin langsung oleh Supriyadi, selaku Ketua Umum DPP LSM GRANSI sekaligus Koordinator Aksi, massa menyampaikan enam tuntutan utama kepada Kejati Sumatera Selatan, yaitu: 1. Menuntut Kejati Sumsel bekerja profesional dan transparan tanpa pandang bulu. 2. Mendesak pembentukan tim khusus untuk mengusut tuntas dugaan korupsi di Kabupaten Banyuasin. 3. Meminta Kejati memeriksa pejabat Banyuasin, termasuk Sekda, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas PUPR, dan Kepala BPKAD. 4. Mendesak pemeriksaan terhadap Ketua, Sekretaris, dan Bendahara MUI Banyuasin terkait dana hibah tahun 2023 dan 2024. 5. Menuntut agar pejabat dan kontraktor yang terlibat korupsi segera ditangkap dan diadili. 6. Mendorong Kajati baru Ketut Sumedana untuk bekerja tegas, independen, dan tidak berpihak pada pelaku korupsi. Massa Diterima oleh Kasipenkum Kejati Sumsel Meskipun Kajati Sumsel Ketut Sumedana tidak menemui langsung massa aksi, pihak Kejati tetap memberikan respons dengan mengutus Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Sumsel, Ibu Vanny, untuk menerima Aksi Massa di halaman kantor Kejati Sumsel. Dalam kesempatan itu, Ibu Vanny menyampaikan apresiasi atas cara damai massa dalam menyampaikan aspirasi. Ia menegaskan bahwa setiap laporan masyarakat akan ditindaklanjuti sesuai mekanisme hukum yang berlaku. > “Kami berterima kasih kepada rekan-rekan dari LSM GRANSI atas aksi damai dan penyampaian aspirasinya. Untuk laporan pengaduan dapat dimasukkan melalui PTSP Kejati Sumsel,” ujar Vanny saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat. Pihak Kejati, kata dia, berkomitmen untuk terus terbuka terhadap pengaduan masyarakat dan memastikan semua proses hukum berjalan objektif. Kekecewaan dan Sikap LSM GRANSI Usai aksi, Supriyadi menyampaikan rasa kecewa karena Kajati baru belum bersedia turun langsung menemui massa, meskipun perwakilan sudah diterima oleh pihak Kejati. > “Kami mengapresiasi Ibu Vanny yang sudah bersedia menerima kami. Namun kami tetap kecewa karena Kajati baru tidak menemui langsung masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi secara terbuka,” ujar Supriyadi. Ia menegaskan bahwa LSM GRANSI akan terus mengawal dugaan kasus korupsi di Banyuasin hingga ada langkah hukum yang jelas dari pihak Kejati Sumsel

About