@aat_axel: 🩸 Menolak Lupa: Luka yang Tak Bisa Diberi Gelar Pahlawan Pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan nasional = penghianatan terhadap jutaan korban kekerasan negara 1965–1998. Dari desa sampai kota, dari Papua sampai Aceh, darah rakyat mengalir demi kekuasaan. 📆 1965–1968 Pembantaian massal pasca-G30S. 500 ribu–1 juta tewas, ratusan ribu ditahan tanpa pengadilan. Jawa Tengah, Bali, Jawa Timur jadi wilayah terparah. 📆 1974 – Malari Demo mahasiswa menolak modal asing & korupsi dibungkam. Puluhan tewas, ratusan ditahan. 📆 1980–1985 – Petrus (Penembakan Misterius) Ribuan warga ditembak mati tanpa proses hukum. Korban ±10.000 jiwa. 📆 1984 – Tragedi Tanjung Priok Tentara menembaki jamaah dan warga yang protes terhadap pelecehan agama dan represi militer di Jakarta Utara. Korban: ratusan tewas, puluhan hilang, ribuan ditahan tanpa proses. 📆 1985–1991 – Kedung Ombo (Jateng) 37 desa, ±5.800 keluarga (25 ribu jiwa) tergusur proyek waduk. Ganti rugi Rp2.000/m², banyak warga diintimidasi dan direlokasi. 📆 1991 – Santa Cruz (Timor Timur) Tentara menembaki demonstran damai di pemakaman Santa Cruz, Dili. 250+ orang tewas. 📆 1996 – Penyerangan Kantor PDI Megawati Aparat menyerang kantor PDI, 5 tewas, puluhan luka. Pembungkaman oposisi. 📆 1998 – Tragedi Mei & Reformasi 1.000+ tewas, ratusan perempuan Tionghoa diperkosa, 23 aktivis diculik—13 tak kembali. Soeharto jatuh 21 Mei 1998. 📍 Wilayah berdarah Orde Baru: Papua (sejak 1969), Aceh (1989–98, ±12.000 korban), Timor Timur (1975–99, 100–200 ribu korban). 💬 Memberi gelar “pahlawan” pada Soeharto = menghapus luka sejarah & mengkhianati korban. 📚 Data dan catatan sejarah bersumber dari laporan Komnas HAM, Amnesty International, Human Rights Watch, serta penelitian Geoffrey Robinson & John Roosa. #MenolakLupa #TolakSoehartoJadiPahlawan #SoehartoBukanPahlawan #1965 #Petrus

Aat_axel

Open In TikTok:

Region: ID

Tuesday 11 November 2025 14:44:03 GMT