@pawincessss: jaga keti ttp muluz w Strawberry Underarm Teddy Clubs @Teddie Clubs #strawberryunderarm #teddyclubs #teddieclubs #scrubketiak

silvazjh
silvazjh
Open In TikTok:
Region: ID
Friday 14 November 2025 02:31:14 GMT
55144
3239
14
243

Music

Download

Comments

galaudekk5
Queen Qila :
-cwo hyper plss 😭
2025-11-16 19:05:22
0
anptlibraaa
Pacar Haechan🌻 :
AAA AKU JUGA MAKEEE😭 pliss wanginya enak banget tau inii, smape stok banyakkk
2025-11-17 12:40:17
0
rudikristiawan
rudi :
ka
2025-11-16 01:18:01
0
teddieclubsofficial
Teddie Clubs :
Thank you kakkk 💗💗
2025-11-20 01:24:18
0
indahprmtasari_22
indahprmtasari_ :
-1cowo hyperr😭
2025-11-15 19:10:16
0
maelloe
maelloe :
hasilny bagus bnget yah🙂
2025-11-16 14:13:11
1
ente.bekicot
nntttrcat :
guys tolongg fyp gua kok isinya kek gini semuaa😭
2025-11-16 06:02:03
1
teddieclubsofficial
Teddie Clubs :
terimakasih ya kakk, semoga sukaa💖
2025-11-17 07:42:49
0
siilettt
SiiLet :
😁
2025-11-19 12:12:16
0
vifffiii
aini :
😝😝😝
2025-11-16 02:26:14
0
irvanirianto87
Vandamee :
🥰
2025-11-14 04:50:55
0
au_ah_capek48
KEMATIAN 生死 :
🥵🥵🥵
2025-11-14 03:50:13
0
sfas_zack
sfs :
🔥
2025-11-16 05:06:45
0
mohamadharis2912
Mohamad Haris :
gemes sama bibirnya
2025-11-14 17:43:59
0
To see more videos from user @pawincessss, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

SAMOSIR - Dana desa bukan milik perorangan atau Kepala Desa. Ketika warga menaruh perhatian tentang pembangunan anggaran DD yang ada di desa Onan Runggu, yang mengaku sebagai pengawas, baikpun Kepala Desa Juni Ferawati Harianja terkesan lebih fokus  pengalihan issu dengan (Dalihan Natolu) sebagai narasi supaya pikiran penonton tidak menjurus ke anggaran DD yang tidak transparan. Menurut informasi dari warga desa, mengenai terjadinya hal yang viral dilokasi proyek pembangunan renovasi saluran, itu terjadi karena tidak ada transparansi TPK Desa Onan Runggu. Lalu yang merasa dirinya sebagai pengawas proyek Guido Situmorang, dan Janter Harianja tidak mau memberikan jawaban yang dipertanyakan warga Dusun 3 Siborong borong percis dekat lokasi proyek. Sebelum terjadi tayangan viral saat itu, pengawas dan TPK Desa Onan Runggu sudah lebih dulu dipertanyakan warga melalui seluler baik secara langsung serta bertemu di kantor desa. Saat dijumpai di kantor Desa Onan Runggu, yang mengaku pengawas itu tidak ada jawaban yang pasti, alias ngaur. Saat TPK Janter Harianja ditelepon dan di WhatSpp pribadi Janter pun tidak mau angkat telepon dan tak membalas chatingan. Saat itu juga dipertanyakan ke perangkat desa dikantor, kades Juni Ferawati Harianja tidak ada. Adapun pertanyaan warga yang datang ke kantor desa, baikpun jumpa sama TPK dan pengawasnya, Adalah:  1. Kenapa belum dipasang plang proyek? 2. Siapa TPK di lokasi proyek yang menerima bahan material 3. Dan dimana gambar atau RAB proyek renovasi tersebut? 4. Dan kenapa pekerjaan itu bisa tidak langsung lanjut alias lompat? Tak satupun dari pertanyaan itu bisa  dijawab oleh pengawas atau TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) semua tunggu dulu. Dan warga juga bertanya siapa konsultan proyek? Jawaban pengawas marga Simbolon. Namun pengawas tidak mau nunjukan secara detail gambar atau RABnya.
SAMOSIR - Dana desa bukan milik perorangan atau Kepala Desa. Ketika warga menaruh perhatian tentang pembangunan anggaran DD yang ada di desa Onan Runggu, yang mengaku sebagai pengawas, baikpun Kepala Desa Juni Ferawati Harianja terkesan lebih fokus pengalihan issu dengan (Dalihan Natolu) sebagai narasi supaya pikiran penonton tidak menjurus ke anggaran DD yang tidak transparan. Menurut informasi dari warga desa, mengenai terjadinya hal yang viral dilokasi proyek pembangunan renovasi saluran, itu terjadi karena tidak ada transparansi TPK Desa Onan Runggu. Lalu yang merasa dirinya sebagai pengawas proyek Guido Situmorang, dan Janter Harianja tidak mau memberikan jawaban yang dipertanyakan warga Dusun 3 Siborong borong percis dekat lokasi proyek. Sebelum terjadi tayangan viral saat itu, pengawas dan TPK Desa Onan Runggu sudah lebih dulu dipertanyakan warga melalui seluler baik secara langsung serta bertemu di kantor desa. Saat dijumpai di kantor Desa Onan Runggu, yang mengaku pengawas itu tidak ada jawaban yang pasti, alias ngaur. Saat TPK Janter Harianja ditelepon dan di WhatSpp pribadi Janter pun tidak mau angkat telepon dan tak membalas chatingan. Saat itu juga dipertanyakan ke perangkat desa dikantor, kades Juni Ferawati Harianja tidak ada. Adapun pertanyaan warga yang datang ke kantor desa, baikpun jumpa sama TPK dan pengawasnya, Adalah: 1. Kenapa belum dipasang plang proyek? 2. Siapa TPK di lokasi proyek yang menerima bahan material 3. Dan dimana gambar atau RAB proyek renovasi tersebut? 4. Dan kenapa pekerjaan itu bisa tidak langsung lanjut alias lompat? Tak satupun dari pertanyaan itu bisa dijawab oleh pengawas atau TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) semua tunggu dulu. Dan warga juga bertanya siapa konsultan proyek? Jawaban pengawas marga Simbolon. Namun pengawas tidak mau nunjukan secara detail gambar atau RABnya. "Ada apa dengan pengawas proyek tersebut," cetus Jefri Butarbutar. Perlakuan penguasa anggaran dana desa tersebut tidak berani membuka ruang untuk transparan, agar polemik yang terjadi tidak menjadi asumsi publik dan dugaan penyalahgunaan anggaran dana desa tersebut. Setelah informasi meluas tentang anggaran yang tidak transparan itu, sehingga wargapun jenuh dan turun kelokasi proyek untuk mempertanyakan lebih lanjut, karena pertanyaan tidak ada keterbukaan dari pengawas, warga pun sempat emosi dan bertindak untuk menstop pekerjaan itu. Pertanyaan warga saat ditelefon baikpun jumpa di lokasi proyek, pengawas tidak mau memberitahukan kepada warga berapa kubik batu, pasir yang sudah masuk, dan berapa zak semen, berapa upah tukang dan lainnya, sehingga pengawas proyek mengatakan anggaran sudah habis?. Pengawas berkata tidak ada urusanmu disitu. Tanggal 6 Oktober 2025 Kades Juni Ferawati turun langsung kelokasi proyek bersama rombongannya membuat suatu tayangan di Facebook dengan dominan membahas Ruhut Ruhut Dalihan Natolu, atau hubungan tali persaudaraan, sangat tidak masuk akal. Kades Juni Ferawati dan rekannya tidak fokus ke objek persoalan alias bisa dikatakan ngomong tidak beraturan. Lucunya, suara yang ada di tayangan sepertinya suara BPD Desa Onan Runggu bernama Gembira Samosir, dan tidak fokus kemateri persoalan di lokasi proyek. Malah BPD menuduh salah satu warga yang menimbulkan persoalan. Sangat disayangkan seorang BPD Gembira Samosir yang kebetulan jadi pekerja/Tukang diproyek tersebut, dimana dia juga sebagai penerima honor BPD selama ini. Namun yang kita tau selama ini, dia sering diluar daerah, dan honor tetap berjalan. Gembira Samosir berkata asal cetus dan menuduh orang sebagai pemicu persoalan, tanpa ada bukti yang jelas. (Source: patrolihukum.com) #fypage #fyp #fyppppppppppppppppppppppp #fyppp #masyarakat @DPR RI @Sekretariat Kabinet RI @bobbynst @Sekretariat Presiden

About